Sepulang sekolah, aku langsung melemparkan badanku ke atas kasur. Bertanya tanya apa maksud Fanka tadi, padahal juga aku bukan siapa siapanya lagi. Ntah kenapa saat itu aku langsung mengingat dimana pertama kalinya aku suka Brikal.
🍃🍃
Sekolah menengah pertama yaitu masa dimana pola pikir kita sudah mulai meningkat dari sebelumnya. Saat itu aku duduk dengan Malika. Kami memang sering berdua waktu awal masuk.
Sebenarnya kita nggak sekelas. Aku kelas E dan Malika kelas D. Ya karna pembagian murid yang sesuai dengan kapasitas, jadi aku sama Malika dipindahin di kelas C.
Kami sering makan bareng, cerita, dan bahkan sering ngomongin orang bareng, hehe jangan dicontoh ya.
Siang itu saat jam istirahat, kami bersantai di depan kelas sambil makan kue. Semua anak anak berlarian dengan lincahnya.
Saat aku mau masuk kelas untuk mengambil air minum, tiba-tiba ada anak berlari ke arah ku dengan laju. "BRUK" aku dan anak itu jatuh dengan bersamaan.
"Punya mata gaksi?" omel ku
Anak itu berdiri "eh maaf maaf" sambil menyodorkan tangannya ke depan wajah ku, dengan maksud untuk menolong ku berdiri
Menepis tangan itu " gausa, bisa sendiri" wajah kesal
" gapapa, sini gue bantu" dengan wajah bersalahnya
"Gausa sok......" ucapanku terhenti saat aku melihat wajahnya, apakah aku di surga? apakah aku mati dengan kejadian tertabrak tadi? Banyak pertanyaan yang terlintas dipikiranku.
"Eh nggak usah, makasih" kataku, yang tiba tiba menjadi baik. bagai di hipnotis olehnya.
Saat kejadian itu, aku selalu terpikir akan dia. Siapa dia? Namanya siapa? Anak kelas mana?
🍃🍃
Hari kedua sekolah. Ketua kelas ku sibuk membagikan surat edaran pramuka. Saat itu ekskul pramuka adalah ekskul wajib. Jadi edaran itu berisi kegiatan pramuka, ya seperti camping gitu. Dan itu wajib di ikuti seluruh siswa.Pagi sabtu, aku dan kelompok ku sudah bersiap di depan sekolah.
Sambil mengecek peralatan yang kami bawa. Saat itu ada yang lupa membawa betadine. Teman ku yang lain marah karna kecerobohan nya.
Suasana menjadi panas karna saling menyalahkan satu sama lain. Aku yang saat itu sedang membungkuk, melihat ada tangan yang memegang betadine ke depan wajah ku.
Langsung ku rampas betadine itu dengan wajah kesal, karna ku kira yang memberi itu adalah temanku. Saat aku berdiri dari posisi ku sebelumnya, ternyata itu adalah laki laki yang kemarin menabrak ku.
"Em, maaf " sambil menyodorkan tangan, berniat mengembalikan betadine itu
"ambil aja, lagian lo nggak punya kan?"
"Tapi....
Belum selesai aku berbicara, ia dipanggil oleh temannya.'' kal, kal sinii'' salah satu teman regunya
"Iya" jawabnya
Tiba tiba peluit dibunyikan oleh kakak senior. Kami semua langsung berbaris. Perkemahan pun dimulai. Acara kami begitu mengasyikkan. ada baris berbaris, games, asah otak dan lain lain.
🍃🍃
Sampai malam pun tiba. Kami menyelenggarakan acara api unggun. Sambil bernyanyi, berjoget, pokoknya acara malam api unggun itu sangat meriah deh.
Setelah selesai, kami semua menuju kamar masing masing. Saat menaiki anak tangga, aku dan Malika menemukan sebuah kertas. Kami teringat kata kakak senior, jika menemukan sampah sebaiknya dibuang.
Lalu aku ambil sampah itu, saat aku lihat ternyata ada namanya.Nama : Brikal Fahreza
Kelas : VII H''Apaan nay?'' sambil mengintip kertas yang aku pegang
Mengerutkan dahi '' ini siapa yang buang kesini, kayak nggak ada tong sampah aja'' kesal
''apaansi?" ngerampas " ini yang tadi disuruh sama kakak senior, kan tadi disuruh nyatat lagu gitu trus nggak jadi"
Aku rampas balik "Yaudah sini gue buang"
Tiba tiba ada orang yang langsung ngelirik kertas itu.
'' apaan tu? Liat '' ngerampas kertas '' lha ini kan kertas gue, kok bisa sama lo?'' menatap aku dengan tajam
'' eh, be be brikal hehe tadi nemu di jalan'' malu malu kucing
'' Oh" jawabnya singkat, lalu pergi
"Ya ampun mal, namanya Brikal" sambil ngeliatin Brikal yang udah jauh
"Nay buruan tidur" teriak malika dari atas tangga
"Eh iya mal" ngejar malika ke kamar

KAMU SEDANG MEMBACA
Brikal Fahreza
Roman d'amourNaya yang heran dengan tingkah Brikal taktau harus berbuat apa. Apakah Brikal suka aku? Walau tau dia orang yang cuek, dingin dan pendiam?