»six

4.1K 271 28
                                    

Sepulang sekolah.





"Kamu kemana aja tadi?" tanya Shani saat melihat Gracia berdiri sendiri di tempat parkir. Gracia menoleh

"Aku, ada urusan Ci" jawab Gracia

"Pulang ya sekarang?" ajak Shani, Gracia mengangguk lalu menyambut tangan Shani.

Akhirnya mereka berdua pun kembali ke apa apartement. Tanpa Iban, karena Iban bilang ia akan brmain brsama teman temannya. Shani pun tidak bisa memaksanya.

Shani melirik Gracia yang duduk disampingnya. Sedari tadi, gadis itu diam seribu bahasa. Shani berpikir dan memutar otaknya, apa dia berbuat salah? Sampai gadis disebelahnya ini tidak berbicara?

Tidak masalah jika tidak bicara, tapi itu aneh menurut Shani. Mengapa? Karena Gracia bukan tipe gadis yang pendiam, ia akan berbicara dan mengatakan apapun yang ia lihat sepanjang perjalanan.

"Gre, kenapa?" tanya Shani, Gracia menggeleng lalu tersenyum

"Gapapa"

"Kok diem aja?"

"Lagi males ngomong, Cishani nyetir aja" kata Gracia, Shani mengangguk pasrah. Akan ia tanyakan sampai di apart nanti.




—|—




"Aku duluan ya" pamit Gracia

"Tunggu Gre!" menahan lengan Gracia, Gracia mengangkat sebelah alisnya

"Kenapa?"

"Uhm, ada yang mau aku omongin" kata Shani

"Penting?"

"Menurutku iya. Aku yakin ada kesalahpahaman disini" lanjut Shani.

"Salah paham yang kea gimana?" tanya Gracia, Shani menuntun Gracia duduk di sofa apart.

"Uhm, kamu salah paham soal aku sama Iban kan?" tebak Shani, alis Gracia tertaut, ia menelan ludahnya dan berdehem

"Soal apa?"

"Gracia, jngan pura pura gatau"

"Memang gatau Ci?"

"Yang aku bilang, aku pacar Iban" kata Shani pelan. Gracia tertawa kecil

"Aku gasalah paham soal itu" jawab Gracia, Shani memiringkan kepalanya

"Mau Cishani pacar kak Iban atau bukan, itu kan bukan urusan aku? Maksudnya, aku gaberhak ikut campur kan?" jelas Gracia, Shani menghela nafasnya

"Disini salahnya. Aku itu ngga pacaran sebenarnya sama Iban" kata Shani

"Ci, aku gangerti"

"Iya, aku ga pacaran. Aku cuma temenan sama dia. Sbenernya more than friends, kita sahabatan. Aku tau dia memang suka sama aku. Udah jadi rahasia umum dia suka sama aku. Tapi aku gapernah bales perasaan dia." Shani mulai menjelaskan kesalahpahamannya.

"Dia yang minta aku pura pura jadi pacarnya" lanjut Shani

"Pura pura? Untuk apa?" kata Gracia

"Dulu, aku pernah hampir dilecehin sama temen sekelas aku sendiri. Waktu itu, Iban yang mukulin temen sekelas aku sampai mereka berdua masuk ruang BK. Mulai dari situ, Iban bilang sama aku untuk terus ada dideket Iban. Klo orang tanya hubungan kita, jawab aja pacaran. Tujuannya cuma satu, supaya aku aman. Ga digoda dan dilecehin sama siapapun" ujar Shani, hati Gracia tersentuh. Ia jadi merasa tidak enak karena sempat berpikiran yang tidak tidak. Baik pada Shani maupun Iban

"Hasilnya Ci?" tanya Gracia

"Hasilnya, sampai detik ini gaada seorang pun yang berani deketin aku lagi" jawab Shani, dalam hati Gracia ikut bersyukur

"Trus gimana pandangan orang lain ke Cishani sama Kak Iban?" tanya Gracia hati-hati

"Gitu deh, kamu juga pasti ngerti. Ada sebagian orang yang menerima dan ngga. Aku gak terlalu mikirin mereka, toh pada kenyataannya aku gaada hubungan apa apa kan? Orang orang terdekat aku juga udah pada tau yang sebenernya." lanjut Shani lagi.

Gracia menghela nafasnya lega, kemudian kepalanya tertunduk dan menggenggam tangan Shani

"Maaf Ci, aku udah berpikiran yang ngga ngga soal kamu dan kak Iban" jelas Gracia, Shani tersenyum kemudian memeluk Gracia

"Gapapa, semuanya kan udah terpampang. Ngomong ngomong, jadi bener kan kamu salah paham?" goda Shani, Gracia tertawa dalam pelukan keduanya







—tbc
Btw, turut berduka untuk warga Surabaya. Stay safe semuanya:(

Apartement | Shania Gracia, Shani IndiraWhere stories live. Discover now