»seven

4.1K 252 7
                                    

Tinggal menunggu jam, Shani akan melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim. Yaitu berpuasa. Kini ia tengah menonton tv diruang tengah sambil mengemil.

Berbeda dengan Gracia, saat ini ia sibuk dengan foto foto koleksi di kameranya. Tak sengaja, telinga nya mendengar kabar bahwa hanya tinggal menunggu jam, umat islam akan berpuasa. Ia buru buru menaruh koleksi fotonya dan menghampiri Shani.

"Ci!" panggilnya, Shani terkejut sehingga kacang yang ia pegang berjatuhan

"Astaga, bisa santai gak manggilnya?" yang ditegur hanya cengengesan

"Belanja yuk!" ajak Gracia

"Belanja? Jam 8 malem begini belanja apaan Gracia?" tanya Shani heran

"Belanja makanan berat. Tadi aku liat lemari es isinya cuma mie instan doang. Masa Cishani sahur sama mie instan sih?" kata Gracia, Shani terkekeh

"Aku biasa makan mie instan Gre"

"Ih gabaik! Aku yang bikinin Cishani makanan untuk sahur. Makanya anterin belanja ya?" pinta Gracia, Shani yang melihat Gracia memelas seperti itu rasanya seprti ada yang menggelitik perutnya.

"Yaudah ayo" menjulurkan tangannya kearah Gracia, Shani mengajak. Gracia berteriak senang dan menerima uluran tangan Shani.

"Ciye, yang mau aku masakin" goda Gracia, Shani hanya tertawa.




—|—




"Gausa banyak banyak ya" kata Shani

"Loh, kenapa?"

"Sekali sekali sahur diluar gapapa kok" jelas Shani, Gracia menggelitik pinggang Shani

"Cishani agresif ya ngajak aku makan diluar malem malem" sambil meninggalkan Shani, Gracia berkata seperti itu. Shani menganga kemudian tertawa

Seolah paham dan hafal apa apa saja yg harus dibeli, Gracia dengan teliti menaruh makanan ke trolli. Shani yang mendorongnya.

"Udah belum Gre, pegel nih" keluh Shani

"Iyaiya bntar, ambil buah dulu ya buat buka puasa nya" jawab Gracia.

Shani memandangi Gracia dengan senyum yang terpampang dibibirnya. Sudah lama sekali ia tidak seperti ini. Paling paling dengan Iban, itupun Iban mengajak keluar apart. Tidak pernah membuatkan makanan untuk Shani.

Jam sudah menunjukan pukul 10.20 mereka telah kembali ke apart 15 menit yang lalu. Keduanya tertidur disofa dengan posisi terduduk.

Shani merasakan pegal dilengannya, ia menolehkan kepalanya dan terkejut melihat Gracia masih tertidur pulas disampingnya.

Ia terkekeh mengingat Gracia akan membuatkannya makanan, buktinya saja ia yang paling tertidur pulas disini.

Shani bangun secara perlahan, tak ingin mengganggu gadis dihadapannya itu. Kemudian berjalan menuju dapur. Ia memasak pasta yang mereka beli tadi malam dan beberapa nugget. Lalu ia memakannya dengan tenang, tak bersuara. Dan saat selesai dengan sahurnya, ia kembali ke posisi semula. Ditambah dengan selimut yng menutupi kedua tubuh mereka.




—|—




Pagi hari tiba, Gracia mengerjapkan matanya, pasalnya ia merasakan cahaya seolah menusuk kulitnya yang dingin. Setelah sadar, ia menjerit tertahan dan membangunkan Shani

"Cishaniii!!!" Gracia menggerakan lengan Shani

"Uh, kenapa Gre?" masih menutup matanya, Shani bertanya

"Cishani gak sahur ya?! Aduhhh Ci mintaa maaf dongg aku ketidurannn" Gracia memelas, Shani membuka matanya dan tertawa

"Aku sahur Gre" jawab Shani

"Sahur? Sama apa?"

"Sama makanan yang kamu beli tadi malem dong" lanjut Shani, Gracia merengek

"Ah Cishanii kenapa gak banguninnn? Jadinya kan aku gak masakin makan buat Cishani" rengek Gracia, Shani tertawa lagi kemudian mencubit pipi Gracia

"Ya udah gak papa Gracia" kata Shani, sambil memasang wajah cemberutnya Gracia mengangkat bahunya tidak terima

"Ah Cishani mah gitu" rengek Gracia, lagi lagi Shani merasakan perutnya geli dipagi yang cukup hangat ini.

"Ya masa mau aku balikin lagi waktu sahur, kan gabisa Gre" kata Shani, seketika Gracia tertawa

"Yaudah, itu udah lewat. Jogging yu?" ajak Gracia

"Hm? Boleh juga"

Dan pagi itu, mereka berdua keluar apart dan melakukan lari pagi. Sangat asik sampai Shani tidak menyentuh HP nya dan menyadari ada 30 panggilan tak terjawab dari Iban.





—tbc

Apartement | Shania Gracia, Shani IndiraWhere stories live. Discover now