Hari ini Nadine sangat bersemangat berangkat ke sekolah, hari ini ia datang lebih awal berharap bisa melihat Elang lebih lama.
Sesampainya di sekolah Nadine disambut hangat oleh Elang, ya walaupun hal tersebut merupakan rutinitas pagi Elang. Nadine merasa berbeda, rasanya saat ini ia ingin berteriak sekeras-kerasnya ia ingin semua orang mengetahui betapa bahagianya dia saat ini.
Kelakuan Elang tetap sama seperti biasanya, ia tidak ingin Nadine mengetahui perasaannya saat ini karena ini belum waktunya. Berbeda dengan Elang, Nadine sebenarnya ingin terlihat biasa saja tapi gerak-geriknya berkata lain, ia selalu salah tingkah saat bersama Elang. Untung saja Elang tidak mengetahui bahwa perasaan Nadine juga sama seperti dia.
Mereka adalah sepasang orang yang saling mencintai dan sama-sama memiliki angan untuk selalu bersama akan tetapi mereka tidak ingin orang yang mereka cintai tau perasaan mereka, karena mereka merasa ini belum saatnya. Pasangan yang serasi
****
Setelah bunyi bel masuk Nadine memilih untuk memberhentikan kegiatan paginya mulai kemarin, yaitu baca novel sembari memperhatikan Elang.
Saat jam pelajaran belum dimulai, Audrey teman sebangku Nadine memberi tahu suatu hal mengenai Elang kepada Nadine, karena ia mengetahui suatu hal yang tidak diduga oleh Nadine. Sebenarnya Nadine telah menutup rapat-rapat perasaannya dan berusaha untuk terlihat biasa saja, namun hal tersebut tidak berlaku bagi Audrey sahabat Nadine. Audrey mengetahui bagaimana Nadine tanpa Audrey bertanya ataupun Nadine yang memberi tahu.
"Nad lo tau gak, kemarin si Elang bonceng adek kelas tau rumornya sih mereka deket gitu", Audrey hanya ingin memperingatkan sahabatnya itu karena ia tidak mau sahabat nya terlanjur cinta dengan Elang.
Perkataan Audrey masih melekat dipikirannya, ia tidak menyangka bahwa Elang ternyata sudah punya gebetan. Lalu Nadine bertanya pada Audrey, "Lo tau darimana Drey? Wah jangan-jangan lo ikutin dia pulang ya atau lo juga suka sama dia. Hayoo lo nutupin apa dari gue".
Audrey heran dengan perkataan Nadine, "Oke Nadine gue sayang jadi yang pertama tadi kan gue bilang rumornya dan lo bilang ngikutin dia pulang, astaga apa ga ada hal yang lebih bagus lagi apa, Oh gue lupa dan lo bilang Lo juga suka sama dia. Ya ampun bener kan dugaan gue, lo suka sama dia. Lo gak asik deh nutup-nutupin gitu".
Nadine menyerah Audrey memang suka memperhatikan cara orang berbicara dan penggunaan bahasanya, apabila ada yang janggal tidak tanggung-tanggung gadis itu langsung tanyakan. "Iya deh iya gue ngaku, dah kan nyengir tuh sekarang lo. Lo tuh ya always be a best person dihidup gue. Cinta deh gue sama lo".
Audrey hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tertawa penuh kemenangan namun agak geli mendengar ucapan sahabatnya itu.
Tapi dalam hati ia masih belum percaya bahwa Elang ternyata sudah punya gebetan, tetapi itu hak Elang untuk memilih bersama siapa. Namun tetap saja ia berharap yang bersama Elang kelak adalah dirinya. Dalam hati ia berkata, "Itu hak lo untuk memilih bersama siapa tapi gue berharap lo yang sama gue kelak".

KAMU SEDANG MEMBACA
WILL SOMEONE HELP MY PAIN
JugendliteraturKetika memiliki niatan untuk move on, Nadine memberi kesempatan kepada Devin supaya Devin dapat menggantikan posisi Elang dihatinya. Akan tetapi keyakinan Nadine mulai berkurang karena ia selalu melihat Devin dengan Clarissa padahal dirinya dengan D...