tiga

8.6K 310 4
                                    

Yoongi menatap tajam Taehyung yang kini duduk di depannya.

"Kau mau apa datang kesini, kau tidak lihat? Aku sangat sibuk hari ini. Jadi, jangan membuang waktuku untuk hal yang tidak penting" ucap Yoongi datar, amat sangat datar. Tanpa ada sedikitpun ekspresi yang enak untuk di lihat disana.

Jika Yoongi memebutuhkan julukan baru, mungkin 'Si Patung Hidup' cocok untuk julukan kedua nya.

"Uuuu.... Aku sangat takut" jawab Taehyung. Sungguh, ekspresi yang di tampilkannya berbanding terbalik dengan apa yang baru saja di ucapkan olehnya. Lihatlah senyum yang terkesan bodoh itu !!

"Jangan membuang-buang waktuku, Kim" desis Yoongi.

"Baiklah-baiklah, aku datang kemari hanya untuk memberitahu sesuatu padamu, hyung"
Ucap Taehyung mulai serius. Sedangkan Yoongi? Jangan ditanya lagi. Pria itu masih sama, masih bertahan dengan ekspresi datarnya. Yang sialnya, membuat seorang Min Yoon-Gi terlihat semakin tampan.

Taehyung berdehem, membasahi tenggorokannya dengan liurnya sendiri. Yoongi sama sekali tak memberinya minuman sedikitpun.

"Kau masih ingat, pria tua yang saat itu mengemis padamu agar perusahaanya tertolong?"

"Tentu saja, apa kau pikir aku ini sudah pikun?" kesal Yoongi, padahal maksud Taehyung bukanlah seperti itu, sungguh.

"Bukan begitu hyung, ahhh....sudahlah! Kau sungguh sensitif" gerutu Taehyung. Mempoutkan bibirnya beberapa kali.

"Lalu, apa urusannya denganku? Jangan-jangan kau yang sudah pikun. Perusahaan itu telah menjadi milikku! Ayolah, Kim. Ini sungguh tidak penting untukku" ucap Yoongi dingin, namun menusuk.

"Agggrhhh... Dengarkan aku dulu hyung. Memang, memang benar, pria itu telah menjual perusahaannya yang bangkrut itu padamu, tapi kau tak tau, kelanjutannya dari itu hyung. Dan kau juga pasti menyesali ucapanmu yang berkata bahwa 'itu' tak ada urusannya denganmu" ucap Taehyung geram.

"Lalu, apa kelanjutannya? Ku rasa, itu tak penting lagi untukku. Kejadian itu sudah lama! Dan mengapa kau mengungkitnya kembali"

Taehyung menghela nafasnya lirih. Menghadapi Yoongi adalah hal terburuk setelah menghadapi ibunya yang tengah mengomel tanpa henti.

"Tolong hyung, dengarkan aku sekali saja" Taehyung menghela nafasnya sebentar. "Ternyata, setelah aku selidiki. Pria itu telah tiada. Dan dia meninggalkan seorang putri dan juga hutang yang cukup fantastic" jelas Taehyung.

"Maksudmu, pria itu mati? Dan... Hutang? Untuk apa dia menghutang, bukankah uang hasil dari penjualan perusahaannya cukup besar?"

~TBC

SISI YANG BERBEDA - myg(nc+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang