tujuh

6.3K 249 1
                                    

Namanya Yoo Hyo-Ren. Gadis manis berkulit seputih kapas, bermata sipit, dengan bulu mata yang lentik, bibir pink nan kecil, juga hidung yang mungil. Cantik? Tentu saja.

Namun sayang, gadis itu harus mengorbankan masa remajanya dengan bekerja, bekerja, dan bekerja.

Seperti saat ini, sudah hampir satu minggu, Ren bekerja sebagai waiters di salah satu club malam.
Bukan perkara yang mudah, ketika kau harus extra bersabar sekaligus hati-hati, sebab, lengah sedikit saja. Ren akan habis di buru para lelaki hidung belang.

Music yang berdentum hingga memekakan telinga, dan orang-orang yang berjoget ria, mendadak padam dan kaku di tempat.

Alasannya hanya satu.
Sang iblis telah kembali ke taman bermainnya.

Min Yoon-Gi, ialah satu-satunya alasan mengapa waktu seakan berhenti.

Bawaanya yang dingin dan kelam. Juga, tampan. Dan oh, jangan lupakan. Dia juga, kaya raya. Mampu membuat para jalang di club itu membuka celana dalamnya cuma-cuma saat ini juga.

Yoongi datang tak sendiri, melainkan dengan segerombol pria berbadan kekar yang mengikuti langkahnya.

Yoongi berjalan dengan angkuhnya, menuju kursi yang hanya boleh di tempati oleh Yoongi seorang. Ya, kursi itu hanya di peruntukan bagi Yoongi seorang.

Seorang pria paruh baya, yang tak lain adalah pemilik club itu, berjalan dengan wajah penjilatnya. 'Menjijikan' batin Yoongi.

"Selamat malam tuan. Apa anda ingin minuman seperti biasa? Atau, yang lain?"
Tanya pria itu, menggesekkan kedua telapak tangannya, sedikit gemetar menghadapi Min Yoon-Gi.
Yoongi bukan pertama kalinya datang ke club miliknya. Namun entah mengapa, pemilik club itu tetap merasa, Yoongi -berbeda-.

Yoongi menyapukan pandangannya di setiap sudut club dengan mata sipit nya.
Yoongi mendecih pelan. Membasahi permukaan bibirnya sendiri yang terasa kering. Membuat puluhan pasang mata tertuju padanya.
Setiap gerak-gerik Yoongi, tak luput dari pengawasan mereka.

"Tak ada yang membuatku berselera. Carikan aku yang baru" ucap Yoongi, dengan nada memerintah.

Pria paruh baya itu melirik kiri kanan, mencari sesuatu.

"Tunggu sebentar, aku akan memanggilnya terlebih dahulu" ucap pria itu, sebelum menghilang dari pandangan Yoongi.

Dan benar, pria tua itu tidak berbohong. Tak lama setelah itu, dia kembali ke hadapan Yoongi. Diikuti seorang wanita, atau lebih tempatnya, gadis. Ya, seorang gadis. Siapapun pasti akan berfikir seperti itu, melihat betapa mungil dan lucunya tubuh gadis itu.

"Tuan, perkenalkan. Dia Ren, dia terbaru di sini. Dia yang akan melayanimu malam ini. Dan Ren, ini Min Yoon-Gi, tamu terhormat kita"
Ucap pria tua itu, mengabaikan tatapan permohonan Ren yang sedari tadi gadis itu berikan.

"Ayo, membungkuklah" bisik pria tua itu, karena sedari tadi, Ren hanya diam mematung di sampingnya.

Dengan berat hati, Ren membungkuk. Tentunya dengan wajah yang sangat, tidak ramah.

"Satu buah Chateau Lafite Rothschild" ucap Yoongi, tanpa melirik sedikitpun ke arah Ren.

"Cepat" bisik Pria tua itu, lagi. Dengan wajah geram, namun ketika pandangannya kembali pada Yoongi. Pria itu mengubah kembali raut wajahnya seperti biasa.

Tanpa mengucap sepatah kata pun. Ren pergi menuju ruangan dimana minuman itu tersimpan.

"Hey, bukankah dia tampan" bisik waiters lainnya, menyenggol lengan Ren pelan.

Ren mendengus pelan.

"Lebih seperti-

TBC~

SISI YANG BERBEDA - myg(nc+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang