Tigabelas : Pemilihan Umum

255 30 17
                                    

PEMILU. Pemilihan umum. Pesta demokrasi.

Hari ini pemilihan kepala sekolah baru. Semua siswa sudah berkumpul. Ada Jimin, Namjoon, Wonwoo, Mingyu, Winwin, Hyuk. Yang lain masih siap-siap, luluran, mandi kembang nunggu serangan fajar.

Bingung kenapa siswanya tambah banyak? Karena cerita ini hilang selama kurang lebih lima bulan. Nah. Di lima bulan itu, banyak siswa baru.

Oke. Mengerti.

Pemilihan hari ini adalah pemilihan kepala sekolah baru. Kandidatnya ada tiga. Nomor urut 1, ada Pak Siwon. Nomor urut 2, Bu Yoona. Nomor urut 3, Pak Yunho.

Jimin tim suksesnya Pak Siwon. Di tasnya ada banyak uang buat di bagiin ke temen-temennya.

Sementara Bu Yoona, mempercayakan segala urusan pada Namjoon. Yaah.. Namjoon mah liat yang bening dikit ajah, goyah.

Kalau Pak Yunho, dia malah mempercayakan suara pada takdirnya. "Ah, saya pasrah aja..." kata Pak Yunho. "Kamu mau bantu saya? Nanti saya jadiin wakil kepala sekolah deh."

Dio pun mengangguk ganteng. "Lumayan..." katanya.

Uang Pak Yunho gak keluar, kalah-menang, aman.

#

"Muhammad Jimin." panggil sang panitia. "Silahkan menuju ke bilik nomor 3."

Jimin pun dengan semangat menuju bilik nomor 3 dan melancarkan aksinya disana.

"Jungkook Abdullah Bin Haji Sulaiman..."

Jungkook pun masuk. Ini adalah tahun pertama ia menjadi pemilih, bahkan pemilihan ketua RT kemarin, dia belum tercatat.

"Masuk ke bilik nomor 2" perinta sang panitia.

"Tapi saya maunya nomor 1 pak." kata Jungkook. "Saya udah dapat uang 50 rebu dari Jimin hyung."

"Eh..." sang panitia kemudian berdiri membisikkan sesuatu ditelinga Jungkook. Sebelum Pak Donghae, petugas keamanan, memergoki Jungkook. "Ah bisa jadi masalah gara-gara si tikus..."

Jungkook kemudian masuk ke bilik suara dan membuka kertas suara tersebut. Tapi, Jungkook lupa yang mana...

"Eh yang mana yah?" tanya Jungkook sambil garuk-garuk tengkuk. Mau nyontek, gak bisa. Akhirnya teriak aja.

"Jimin Hyung... Tadi ngasih uang bilangnya nomor berapa yah...?"

#

Semua baik-baik aja karena Pak Siwon terpilih. Jimin dan Jungkook akhirnya bisa bebas dan bersekolah lagi.

Seperti namanya, pesta demokrasi, malam ini mereka pesta besar-besaran. Bakar ikan teri seorang seekor ikan. Karena Pak Siwon hanya menang 1 suara dari Bu Yoona, yang tak lain adalah istrinya sendiri. Walah.

Semua siswa sudah berkumpul. Dari yang bener-bener nyoblos sampe yang hanya pura-pura nyoblos. Lumayaaan, ngurangin budged makan malam, kan gak ketahuan.

"Emang Namjoon Hyung milih Pak Siwon?" tanya Jungkook.

"Gak..."

"Kenapa disini? Pilih siapa memangnya?"

"Bu Yoona."

"Disini hanya orang Pak Siwon." kini Taehyung bersuara.

"Bu Yoona kan istri Pak Siwon. Dia aja dateng, masa saya nggak..."

"Haram loh makan makanan Pak Siwon tapi gak milih, ntar bolak-balik WC, sakit perut, keringat dingin, muntah darah, kejang-kejang..." ceramah Taehyung.

"Egepe asal bareng Bu Yoona." jawab Namjoon. "Kalau saya mati, Bu Yoona juga mati. Lagian uang Pak Siwon kan uang Bu Yoona juga."

Pesta selamat, tumpengan milik Pak Siwon berjalan dengan khidmat dan ramai bukan-main. Semua siswa merasakan bagaimana enaknya jamuan besar-besaran itu, kecuali 1 orang. Taehyung.

"Tae kemana?" tanya Jihop.

"Di kamar." jawab Jin. "Bolak-balik WC, keringat dingin, muntah darah, kejang-kejang..."

"Kok bisa?" tanya Jungkook.

"Ho'oh.. Dia kan milih Pak Yunho..." jawab Jimin.





Nulis apa entahlah..

FYI. Cerita ini bakal menjurus ke cerita gaje atau ga jelas. Untuk yang masih mau baca, terimakasih.

Voment yah...

Terimakasih sudah mampir.. ❤❤

학교 소년들 (Haggyo Sonyeondeul) Sekolah Laki-laki. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang