Baekhyun menatap hampa Televisi dihadapannya, tatapannya kosong, seperti biasanya ia hanya duduk diam, dan memandang tidak berminat pada acara TV tersebut.
Baekhyun menghela napas lasar, dirumah sebesar ini ia hanya tinggal sendiri, orang tua Chanyeol sedang melakukan perjalanan bisnis Ke Tokyo dan membuat Baekhyun akhirnya harus tinggal sendiri dirumah.
Bayangan wajah Chanyeol kembali membuat air mata Baekhyun jatuh meluruh, ia merindukan Chanyeol sampai rasanya ia sudah nyaris gila. Baekhyun memeluk kedua lututnya lalu menenggelamkan wajahnya disana.
Lagi,Baekhyun menangis. Ia merindukan Chanyeol, ia hanya ingin pria itu kembali lagi, ia ingin melihat pria itu lagi. Sungguh, rindu ini menyiksa membuat Baekhyun nyaris putus asa.
Suara bell berubunyi mengagetkan Baekhyun, gadis ith kemudian menyeka air matanya. Setelah yakin air matanya sudah tidak lagi jatuh barulah Baekhyun beranjak dari sofa dan membukakan pintu untuk tamunya.
Tapi, siapa? Oh mungkin Luhan atau Kyungsoo.
Baekhyun lalu kemudian membuka pintu rumahnya. Namun mendadak tubuhnya menjadi kaku, tatapannya jatuh pada pemilik mata onyx itu. Mata Baekhyun kembali berembun, ia bahkan merasa nafasnya tercekat, serta dunia nya berhenti berputar.
Baekhyun yakin. Ia hanya berhalusinasi sekarang.
"Ak-aku terlalu merindukanmu"ucap Baekhyun lirih dengan air mata yang kembali jatuh mengurai "sampai aku membayangkanmu pulang"sambung Baekhyun sembari berusaha menyentuh wajah milik orang yang sangat ia rindukan.
Park Chanyeol.
Pria itu mendengus kemudian menepis jemari Baekhyun untuk menjauh dari wajahnya. "Mulai hari ini jangan pernah menyentuhku Byun Baekhyun"ucap Chanyeol penuh penekanan.
Deg! Baekhyun membulatkan matanya, bibir ranumnya terbuka saat mendengar ucapan Chanyeol barusan. Meskipun terdengar menyakitkan dan menohok namun Baekhyun tetap tersenyum.
Chanyeol menerobos masuk kedalam rumahnya. Ia lelah dan dia butuh tidur, mendapati Baekhyun menyambut kepulangannya dengan kondisi yang terlihat mengenaskan membuat sudut hati Chanyeol berontak. Ia bersusah payah melawan sudut hatinya yang ingin merengkuh wanita itu.
Sedang Baekhyun ia semakin melebarkan senyum nya. Tak apa jika Chanyeol menyuruhnya menjauh. Asal pria itu sudah pulang kerumah Baekhyun sudah sangat bahagia.
Baekhyun segera bergegas mengikuti Chanyeol. Ia masuk kedalam kamar. Ia tidak perduli bahkan jika Chanyeol akan marah padanya. Baekhyun hanya ingin kembali menjalankan tugasnya sebagai seorang istri.
"C-chan? Kau mau makan? Aku akan siapkan untukmu"Baekhyun berdiri disamping kasur. Menatap punggung Chanyeol.
Chanyeol berbalik dan menatap Baekhyun tajam. Namun bukan tatapan itu yang membuat Baekhyun kaget luar biasa. Namun sebuah benda yang berada ditangan Chanyeol.
"C-chanyeol dimana kau menemukan ini?"tanya Baekhyun terbata.
Chanyeol tertawa sinis. Ia bangkit dan berdiri tepat dihadapan Baekhyun.
"Jawab aku. Apa ini milikmu?"tanya Chanyeol dengan tatapan tajamnya.
Baekhyun tergagu, ia tidak tau harus menjawab apa. Tibatiba saja terbesit diotaknya. Apa Chanyeol sudah mengingat semuanya?
Melihat keterdiaman Baekhyun akhirnya Chanyeol tertawa keras namun terdengar mengerikan ditelinga Baekhyun.
"Kau tau Byun Baekhyun. Aku sudah mengingat semuanya. Tentang kau,aku,Sunbin dan si brengsek Taejoon"
Baekhyun membulatkan matanya tidak percaya. Tubuhnya menegang. Sontak dunianya seperti nyaris runtuh mendengar ucapan Chanyeol barusan.
"Maafkan aku C-chan-A-aku bisa menjelaskan semuanya padamu, A-aku tidak pernah membunuh Sunbin"Baekhyun ambruk. Tangisnya pecah. Air matanya jatuh dengan deras. Melihat itu Chanyeol tertawa miris.
KAMU SEDANG MEMBACA
[PINDAH LAPAK]
Fanfiction"Aku hanya ingin kau bahagia Chan. Itulah keinginan terbesarku. Jika melepasmu bisa membuat dirimu bahagia, maka akan aku lakukan untukmu..." - Byun Baek Hyun "Maafkan aku...aku bodoh...aku mohon kembalilah, jangan pernah meninggalkan aku...bangunla...