Park Chanyeol, pria yang terkenal akan keangkuhan dan sikap dinginnya itu kini berakhir menyedihkan didepan ruang tunggu operasi, tubuhnya ia sandarkan pada punggung kokoh kursi yang terasa dingin dan menusuk hingga ketulang-ketulang, tatapannya kosong, seakan tak ada kehidupan dikedua atensi kelam itu, yang ada hanyalah raut menyedihkan seorang Park Chanyeol yang kini siap akan kenyataan entah itu pahit atau manis.
Banyak kemungkinan yang akan ia temui didepan sana, ada banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi, namun Chanyeol enggan untuk memikirkannya, bahkan membayangkannya saja membuat nafas Chanyeol sesak luar biasa.
Chanyeol tidak berduka sendirian, disini ada Luhan,Sehun,Kyungsoo, Kai, dan kedua orang tuanya yang turut andil untuk menunggui Baekhyun selesai di operasi didalam sana, semuanya berduka, semuanya menangisi Baekhyun yang seolah-olah hidupnya tidak pernah luput dari penderitaan, bahkan disaat ia akan menjemput kebahagiaannya, kemalangan masih saja menjadi tembok besar penghalangnya. Semuanya tau bagaimana perjalanan hidup seorang Byun Baekhyun yang menyedihkan itu. mereka paham benar, mereka tau, dan mereka tidak bisa melakukan apapun untuk membantu Baekhyun selain turut berdoa pada Tuhan untuk mengakhiri penderitaannya yang sepertinya tidak menemui pangkal ujungnya itu.
Ada sebuah lampu berbentuk persegi dengan warna berbeda yang dipasang tepat diatas pintu ruang operasi, lampu tersebut akan berubah warna jika pintu dari ruang operasi sudah terbuka, merah jika operasi masih berjalan dan hijau jika operasi sudah selesai.
Dan setelah berjam-jam menunggu, akhirnya lampu yang sejak tadi berwarna merah tersebut berubah warna menjadi warna hijau terang.
Sontak mereka yang menyaksikannya bangkit bersamaan, menunggui dokter keluar dari ruang operasi demi mendapatkan informasi lebih lanjut.
"Dokter!"seru Chanyeol lebih dulu.
Dokter bermarga Zhang itu membuka masker yang sejak berjam-jam lalu menutupi wajahnya.
"keluarga Nyonya Byun?"
"aku suaminya, dan marganya Park. Bukan Byun"ucap Chanyeol sembari menatap Dokter Zhang begitu tajamnya. Disaat seperti ini ia masih saja sempat memprotes segala sesuatu yang tidak dia anggap benar.
"baiklah Tuan Park yang terhormat, bisa ikut denganku? Ada yang harus kita bicarakan dan itu sangat penting karena menyangkut istri anda"Zhang Yixing berucap dengan begitu jelas ditambah dengan penekanan diakhir kalimatnya, membuat Chanyeol ingin mendesis seandainya ia tidak ingat jika Dokter ini akan menyelamatkan istrinya
"Dokter, kami juga keluarga Baekhyun, bisakah kami menemuinya?"tanya Luhan ketika Dokter Zhang hendak pergi bersama Chanyeol.
"kalian bisa menemui Nyonya Park tapi nanti, jika ia sudah dipindahkan diruang rawatnya"jelas Yixing kemudian membungkuk sopan lalu berlalu diikuti Chanyeol dibelakangnya. Mereka semua akhirnya hanya bisa menghela napas berat. Belum ada yang tau bagaimana keadaan Baekhyun didalam sana.
Sedang Chanyeol kini berjalan gontai mengikuti langkah kaki Dokter Zhang, Dokter yang menangani Baekhyun, istrinya, Dokter yang selama ini menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang tau benar bagaimana peliknya jalan percinta kedua anak manusia itu.
Sesaat setelah sampai diruangan kerja milik Dokter Zhang, Chanyeol duduk disana, masih dengan tampang menyedihkannya yang berusaha untuk ia tutupi dengan memasang tampang sedatar mungkin, namun semuanya sia-sia, Yixing tau seberapa sedih Chanyeol saat melihat kondisi Baekhyun. Dia paham benar, bahkan sejak awal pertemuan mereka ketika Chanyeol menggendong tubuh lelah Baekhyun kerumah sakit dalam keadaan pingsan waktu itu Yixing bisa melihat, disana ada rasa yang tak bisa dijelaskan dan ada cinta yang tak terbalaskan. Semuanya terlihat dengan jelas bahkan tanpa harus dijelaskan satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[PINDAH LAPAK]
Фанфик"Aku hanya ingin kau bahagia Chan. Itulah keinginan terbesarku. Jika melepasmu bisa membuat dirimu bahagia, maka akan aku lakukan untukmu..." - Byun Baek Hyun "Maafkan aku...aku bodoh...aku mohon kembalilah, jangan pernah meninggalkan aku...bangunla...