Raya memandang kosong kearah depan. Dokter memutuskan untuk merawat Raya selama beberapa hari kedepan, dokter akan terus memantau keadaan Raya. Karena raya tidak meminum obatnya selama beberapa hari kebelakang ini.Raya sakit, tapi tidak dia tunjukan. Raya mengidap penyakit gagal ginjal yang sudah dia derita selama bertahun - tahun lamanya. Dirga menatap Raya dengan kasihan, entah kenapa ada rasa tak tega yang menyelimuti dirinya.
Kriet.
Pintu terbuka dengan perlahan dan menampilkan sosok wanita paruh baya yang sangat Dirga kenal. Ibunya. Lalu ibunya Dirga memberi isyarat agar Dirga keluar dari ruangan rawat Raya.Dirga mengikuti Sami -- ibunya Dirga -- berjalan menuju tempat yang sepi, mungkin Sami akan memberitahu semuanya. Sami memberhentikan langkahnya tepat ditangga darurat, sedang kan Dirga hanya menaikan alisnya dan menatap Sami dengan binggung.
"Ada apa, mom?" Tanya Dirga.
"Kamu harus segera menikah dengan Raya, Dirga," ucap Sami yang menatap anaknya dengan ekspresi seriusnya.
Dirga melipat kemejanya sampai siku dan tertawa sinis.
"Tidak akan pernah,""Mom, peringatkan kamu sekali lagi. Lupakan, Rosaline!" Ucap Sami dengan dingin.
Dirga terkejut karena momnya tau nama dari wanita yang ia cintai ini. Dirga menatap momnya dengan tidak percaya.
"Mom... Bagaimana?"Ucapan Dirga terhenti karena momnya lebih dulu berkata.
"Kau lupa? Mata mata mom banyak, sayang," ucap Sami dengan diakhiri senyuman kemenangannya.Dirga menatap tidak suka kearah momnya itu.
"Hentikan aksi menguntit mu, mom,""Pokoknya kau harus menikah dengan raya, titik!" Ucap Sami dengan tegas.
Dirga bersender pada pegangan tangga lalu pandangannya lurus kedepan. Ia mengingat bagaimana Raya yang kesakitan dan sangat pucat tadi. Terbesit rasa tak tega dihatinya.
"Kenapa aku harus menikah dengan Raya, mom?" Tanya Dirga yang sudah lelah menghadapi momnya itu."Karena mom berhutang Budi kepada, Raya," ucap Sami sambil menatap wajah anaknya itu.
Dirga menoleh kearah momnya dan berkata.
"Balas menggunakan hal yang lain, mom. Jangan korbankan anak, mom," ucap Dirga dengan datar."Kamu tidak ngerti, Dirga," ucap Sami yang masih berpegang teguh kepada keinginannya.
"Satu ginjal Raya! Ada ditubuh mom! Mungkin, kalo tidak ada Raya. Mom sudah tidak ada di dunia ini!" Jelas Sami dengan tegas. Sami hanya bisa berharap kalau anaknya ini akan menuruti keinginannya.
Sontak Dirga menegakan tubuhnya dan menatap momnya dengan tatapan terkejut.
"Apa, mom?!""Lelucon macam apa ini?" ucap Dirga sembari menertawai lelucon Sami.
"Untuk apa! Mom datang jauh jauh dari Indonesia ke Italia? Mom kesini karena khawatir dengan kesehatan Raya yang menurun!" Ucap Sami dengan serius. Memang benar, ketika menerima telepon dari salah satu mata matanya yang mengabarkan kalau Raya masuk rumah sakit. Membuat Sami langsung terbang menuju Italia.
"Waktu itu, Raya datang seperti malaikat. Yang dengan suka rela mendonorkan ginjalnya untuk, mom! Dan selesai operasi, ginjal raya berfungsi baik ditubuh,mom! Sedangkan Raya, dia sendiri yang mengalami komplikasi! Itu karena siapa?! Karena, mom!" Ucap Sami yang dengan diakhiri airmata yang turun dari pelupuk matanya. Sami hanya merasa menyesal telah menerima ginjal Raya, karena membuat gadis muda nan cantik itu menjadi sakit sakitan.
Sementara Dirga hanya diam berusaha mencerna semua penjelasan Sami. Dirga sangat terkejut, hingga ia tak bisa berkata kata lagi.
"Mom, mohon Dirga... Hanya kamu semangat hidup Raya. Apa kamu tega, membiarkan mom diliputi rasa penyesalan seumur hidup, mom?" ucap Sami sembari memegang kedua tangan anaknya dengan memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSALINE [COMPLETED]
Romance[COMPLETED] Highest Rank #1 -Luka Highest Rank #1 - Perpisahan Highest Rank #1 - Kehilangan Semenjak kejadian malam itu, kehidupan Rosaline berubah 180 derajat, ketika Rosaline mengetahui dirinya hamil. Dirgantara Delta Lelaki tampan nan arogan itu...