"Jadi, hari ini adalah malam terakhir kita menghabiskan waktu bersama. Aku paham kok, sangat paham. Sangat paham hingga membuatku ingin menangis"
~~~***~~~
Gadis itu tampak kelelahan setelah berjalan dari depan kompleksnya sampai depan rumahnya. Dia pun segera membuka pintu gerbang rumahnya dan lari ke dalam rumahnya. Setelah sampai di dalam dia segera membuka pintu kulkas dan mengambil sebotol air mineral dingin. Dalam satu kali tegukan, dia bisa menghabiskan air di dalam botol tersebut.
"Gila, hari ini panas banget", ucapnya setelah membuang botol mineralnya ke tempat sampah.
Dia masih tetap di dapur untuk memuaskan tenggorokannya dan perutnya yang mulai lapar. Alhasil karena dia tidak bisa masak, dia membuat Indomie goreng dan telur goreng. Dia juga membuat segelas es teh jumbo. Setelah siap semua, dia segera membawanya ke meja makan dan memakannya dengan lahap.
Setelah berhasil memuaskan perut serta tenggorokannya, dia mengambil tasnya yang tadi dibiarkannya tergeletak di lantai. Setelah itu, diapergi menuju kamarnya yang berada di lantai 2. Dengan santai dia berjalan menaiki anak tangga yang lumayan banyak.
Sampai dikamarnya, dia langsung menyalakan Air Conditioner atau bisa disebut AC. Menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Dia mengambil handuk yang terdapat di belakang pintunya. Mengambil handuk itu dan pergi ke kamar mandi di dalam kamarnya itu. Sebelum mandi dia juga melepas seragamnya dan menaruhnya di keranjang pakaian kotor. Keranjang berbentuk lingkaran itu memang sengaja diberikan ibunya, agar dia tidak menaruh pakaian kotornya di sembarang tempat.
Selesai mandi, perasaan segar dan senang yang dia rasakan. Dia yang tadi memakai seragam sekolahnya sekarang berganti menjadi memakai hoodie berwarna merah muda dan training berwarna hitam.
Seperti biasa, dia tidak pernah bisa terlepas dari handphone-nya itu. Dia segeramencari benda keramat itu di dalam tasnya. Keramat? Kenapa? Karena tanpa bendaitu dia tidak akan bisa hidup. Jaman sekarang siapa sih yang bisa hidup tanpa gadget. Setelah menemukan handphonenya dia segera berlari dan meluncur ke kasurnya.
"Aaaaah..... Lembutnya", ucapnya setelah sampai kasur.
Dia memeluk bonekanya dan menyalakan handphone-nya. Aplikasi pertama yangselalu dia buka adalah YouTube. Itu adalah aplikasi yang sangat wajib ia buka setiap harinya. Rasanya tidak pernah seharipun dia meninggalkan YouTube. Dia membukanya hanya sekedar melihat video gaming, video cover, video tutorial, video parodi, bahkan sampai video memasak.
Dia melihat jam yang ada di dinding kamarnya.Ternyata sudah jam 03.25 pm. Dia mengecek cuaca hari ini dengan cara melihat langit lewat jendela di kamarnya. Ternyata berawan. Ini adalah kesempatan bagus buatnya untuk menulis sebuah cerpen untuk di upload di blog-nya.
Dia segera mengambil macbook, headseat, dan tentu saja handphone. Berlari ke taman yang ada di atas rumahnya. Dia duduk di ayunan kursi yang sengaja di taruh orang tuanya diatas untuk menghilangkan beban fikiran.
Seperti biasa, dia selalu lupa dengan sekitar jika sudah bertemu dengan macbook-nya dan juga dengan sebuah headseat ditelinganya. Apalagi jika dia menemukan sebuah ide fantastis yang tidak sengaja muncul di kepalanya. Rasanya seperti ingin dikuras habis.
Saking asiknya dengan mackbooknya itu, dia tidak sadar bahwa awan mulai menurunkan airnya sedikit demi sedikit. Airnya itu makin lama makin deras dan kita sering menyebutnya dengan Hujan. Air yang akan menghilangkan semua masalah yang ada dibumi. Air yang akan menghilangkan asap asap tak berguna dari bumi. Air yangselalu memberikan kehidupan kepada makhluk di bumi. Dan air yang akan selalu menyejukkan bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELIYA
Ficção AdolescenteKamu memberikanku semua rasa sakit ini, tetapi kenapa sampai sekarang aku belum bisa membencimu bahkan melupakanmu ~ F Memperbanyak musuh adalah hal yang mudah. Caranya adalah cintai dan sayangi saja mereka ~ N Apa sih susahnya melupakan seseorang d...