kebahagian

bagian ke 6

" hah kalian benar - benar akan menikah bersaman " tanya ryeowook dengan wajah yang yang tidak percaya atas penjelasan mereka.

" hehehe itu ka jadi hemat lagian kami memang ingin menikah jadi kami pikir kenapa tidak bersa saja " jawab kyuhyun.

" kalian yang terbaik dalam hal menghemat anggaran " ucap yesung dengan kekehan.

" ya tentu saja kami tidak sekaya dirimu " ucap siwon.

mereka pun larut dalam pembicaran mengenai tempat , waktu , dan lain sebagainya mengenai pernikahan itu.

.
.
.

skip

setelah melewati perdebatan panjang akhirnya hari yang di tunggu - tunggu datang juga , hari pernikahan sahabat yesung dan ryeowook.

" aku masih tidak dapat percaya mereka benar - benar melakukan pernikahan masal seperti ini " gumam ryeowook yang masih bisa di dengar yesung yang berdiri di sampingnya.

" mereka orang - orang pelit " ucap yesung berbisik agar hanya ryeowook yang dapat dengar.

mereka berjalan kearah pengantin untuk memberi ucapan selamat pada pengantin yang sedang berdiri manis dan mendapat ucapan selamat dari tamu undangan .

saat tiba giliran yesung dan ryeowook untuk memberi ucapan selamat untup pengantin.

" wah hebat , panggungnya penuh dengan pengantin bahkan tidak ada pendamping pengantin disini " ucap ryeowook membuat semua orang yang berada di sana tertawa.

" meyebalkan " ucap mereka bersamaan.

" hahaha pernikahan bersama , jawaban pun sama jangan - jangan mereka akan bulan madu di tempat yang sama, yesung hyung " ucap ryeowook pada suaminya.

" hah bagaimana kau bisa tau " tanya kibum dengan segala kepolosan yang ada padanya.

mereka semua menapat kibum denagn pandangan yang berbeda - berbeda , para pengantin memandangnya dengan wajah kesal karena rahasia mereka tampa sengaja di bongkar olehnya sedangkan tamu undangan yang datang hanya bisa tertawa lepas.

setelah acara pernikahan itu selesai ryeowook dan yesung segera pulang kerumah mereka.

.
.
.
.

setelah kyuhyun kembali dari bulan madunya reywook secara resmi menyerahkan kekuasaannya di seoul sayeti kepada kyuhyun.

dan sekarang ryeowook hanya orang biasa yang setiap hari hanya berada di rumah menunggu suaminya pulang dari kantor.

namun ada yang berbeda dari ryeowook yang tidak di ketahui oleh siapa pun termasuk ryeowook sendiri .

" hyung kenapa kau lama sekali pulang dan apa ini kenapa ada bau parfum lain di bajumu " ucap ryeowook memarahi yesung yang baru saja pulang kantor.

namun semenit kemudian ryeowook tertawa seperti orang kesurupan.

" hahahaha maaf hyung teryata itu bau parfum ku sendiri " ucap ryeowook.

ryeowook benar - benar menmbuat yesung gila dengan tingkahnya akhir - akhir ini seperti malam ini ryeowook sangat manja dan bermanja kepadanya tentusaja itu membuat yeaung sangat senang, namun kesenagan itu tidak bertahan lama.

" hyung aku sangat ridu pada hyung " ucap ryeowook dengan nada yang sangat manja.

mendenar itu yesung lasung menarik reyowook dalam pelukanya.

" hah hyung jangan peluk - peluk, hyung tidur di luar " ucap ryeowook mengusir yesung keluar kamar.

dengan berat hati yesung pun harus bagun dan keluar kamar dari pada istrinya marah dan berujung mengabaikanya.

kini yesung sedang tidur di sofa ruang keluarga berharap iya bisa tidur dengan yenyak di sana.

" ih hyung kenapa tidak kembali - kembali " gumam ryeowook rilih dengan bibir yang di manyunkan.

karena malas menunggu ryeowook pun berjalan keluar kamar mencari keberadaan suaminya, dan seketika ia menangis melihat suaminya yang tidur di sofa.

" huuwweee  hyung lebih suka tidur diluar daripada tidur dengan ku hiks " ucap ryeowook disetai tangis yang menggelegar yang bisa membuat tuli.

yesung hanya bisa memantung mendengar apa yang di katakan ryeowook.

aku harus membawanya ke dokter
siapa tau dia sakit sehingga bersikap aneh akhir - akhir ini batin yesung

keesokan harinya yesung membawa ryeowook ke dokter dan dia mendapat kenyatan yang sangat mengejutkan.
 

ryeowook hamil kalau begini matilah aku bukanya aku tidak ingin punya anak tapi belum ngidam saja sudah begini apa lagi ngidam bisa bisa aku mati sebelum dia melahirkan batin yesung.

.
.
.
.
.
.
.
.

end.