metafora
lelah dalam terbenamnya senja
gelap gulita tak bermandikan cahaya
jiwaku mati nuraniku sunyi
terombang ambing aku oleh gelombang
membasuh kepedihan di setiap gooresan
bolehkah aku bersandar di bahumu.
memeluk hangatnya senja sebelum semua tiada.
terlalu sunyi malam bila harus ku nikmati sendiri
terlalu gelap lorong yang kini aku susuri
tanpa erat genggammu aku hanyalah hampa
dalam kepatahan yang tak mampu berdiri
.apa harus ku larung kenangan dalam arus kekecewaanmu
tenggelap aku di dalam setiap dusta merana dalam jingga senja.
getir telah aku selami pekatnya kebohongan yang tak sanggup aku tutupi
aku terlalu munafik bila tak menginginkanmu.
ku coba sadarkan hati bahwa aku tak mencintaimu lagi
namun apa daya
hati terlalu kuat untuk ku robohkan
aku hanya ingin kembali.
.
.hilang untuk kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
ungkapan perasaan
Randomhanya sebuah susunan kata setengah dari isi kepala yang tercurah lewat sebuah tulisan
