The Love in School part 6

34 7 0
                                    

Keesokan harinya...
Nafi," Pagi teman-teman!"
Tari, Rahma,Melati,Aiza,Aura,Zulfa,Heni," Pagii!!!"
Nafi,"Oh.. Iya.. Tari,Aura,Heni, kalian sudah mem fotocopy materi pidato?"
Tari,"Aku nanti istirahat. "
Aura,"Ayo.. Sekarang saja."
Kkrriinngg.. Bel masuk sekilah berbunyi, menandakan seluruh siswa SMPN Tunas Bangsa 3 masuk ke kelas masing masing untuk mengikuti pelajaran.
Heni,"Yahh, keburu bel."
Tari,"Kan tadi sudah aku bilang, nanti saja waktu istirahat. "
Aura,"Iya deh, iyaa." Aura mengerutkan keningnya.
Di tempat duduk...
Rahma,"Eh, Aiza, Aku bersyukur, sekarang perutku sudah tidak sakit lagi."
Aiza,"Aku turut senang ya.."
Rahma,"Iyaa, makasih."
Aiza,"Sama sama."
Rahma berkata dalam hati ," Maafkan aku Aiza, sebenarna perutku masih sakit, aku,orang tua ku, dan dokter pun tidak tahu ini penyakit apa, aku tidak ingin membuatmu menghawatirkan aku. Maaf ya Aiza,sahabat-sahabatku,dan Mas Dika." Rahma memegangi perutnya.
Aiza,"Katanya udah sembuh, itu perut kenapa masih dipegangi?"
Rahma,"Heyy Bu Shita masuk itu, diam,aku takut dimarahin." Rahma mengalihkan pembicaraan.
Aiza,"Kenapa lo Rahh, kamu gitu." Aiza tetap saja bertanya mengapa Rahma memegangi perutnya.
Rahma,"Ngak apa apa, emang pegang perut ngak boleh?" Rahma tertawa.
Aiza,"Tapi kok muka kamu pucet?"
Rahma,"Eh, enggak ya." Rahma mengambil kaca yang ada di tempat pensilnya. Lalu mengaca.
Rahma berkata dalam hati,"Aduh.. Jadi mukaku beneran puce, harus kasih apa ya ini muka pucet? Mungkin bedak? Besok aku coba saja." Rahma memegangi wajahnya.
Aiza,"Hayoo.."
Rahma,"Oalah.. Tadi aku belum sarapan, laper, punya makanan?"
Aiza,"Ni, permen dulu, he..he..he .." Aiza tertawa.
Bu Shita,"Anak anak, ayo kita mulai pelajarannya."
4 jam kemudian...
Kkrriinngg... Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa SMPN Tunas Bangsa 3 berhamburan keluar kelas.
Tari,"Jajan dulu ya."
Nafi,"Kelamaan ah."
Aura,"Makanya, tadi diajak sebelum bel pada ngak mau."
Tari,Nafi,Heni,"Iya iyaa, maaf."
Aura,"Hmm."
Melati,"Tari,Aura,Heni,Nafi, kalian ngak jajan dulu?"
Aura,"Ngak usah, nanti keburu bel."
Melati,"Yasudah, aku mengajak Aiza,Rahma,dan Zulfa saja."
Aura,"Okee, kami ke perpustakaan dulu ya."
Melati,Zulfa,Rahma,Aiza," Okee.."
Rahma,"Aku ngak jajan ah, males."
Zulfa,"Entar perutmu sakit lagi lo."
Rahma,"Emm.."
Melati,"Jajan saja."
Rahma,"Yasudah, Ayo jajan."
Di tengah perjalanan...
Dika,"Eh.. Rahma, nanti kumpul SKI ya."
Rahma,"Okee mas."
Dika,"Kok mukamu pucet gitu? Kamu demam?" Dika memegang kening Rahma.
Rahma berkata dalam hati,"Aduhh, deg degan banget aku, itu kenapa tangannya Mas Dika dikeningku." Muka Rahma memerah, ditambah lagi Aiza,Melati,dan Zulfa yang sejak tadi menggoda Rahma.
Rahma menggode sahabatnya dengan menggerakan alisnya, tetapi sahabatnya tidak merespon kode Rahma.
Mas Dika,"Kamu ngak panas tuh."
Dika berkata dalam hati,"Akhirnya, Aku bisa dekat sama kamu Rah." Dika tersenyum.
Rahma,"Eh.. Em.. Paling cuman belum sarapan saja."
Mas Dika,"Jaga kesehatan ya, nanti jangan lupa SKI."
Zulfa,"Rah, tanyain, kumpulnya dimana, jangan seperti dulu" Zulfa menggoda.
Rahma,"Shuttt diam kamu, kumpul dimana,Mas?"
Dika,"Di seperti biasa, multimedia."
Rahma,"Okee, Aku duluan ya,Mas."
Dika,"Okee, jangan lupa beli makanan buat sarapan."
Rahma,"Okee.."
Aiza,"Eh, temen temen, Rahma dan Mas Dika udah seperti orang pacaran ya."
Rahma,"Eh bilang apa kamu!"
Melati,Zulfa," Iyaa , udah sana, jadian saja." Melati dan Zulfa tertawa, Aiza ikut tertawa.
Rahma,"Diam ah, Melati jangan jalan mundur mundur gitu ntar jatuh." Rahma menahan tawa karena dibelakangnya ada Arya.
Brukk .. Melati dan Arya terjatuh sedangka Aiza,Zulfa,dan Rahma tertawa cekikian.
Rahma,"Makannya, tadi dibilangin ngeyel, kena kan.. Ha..ha..ha.." Rahma tertawa keras.
Melati,"Eh.. Em.. Maaf ya Arya, aku enggak sengaja."
Arya,"Tidak apa apa, kamu tadi berjalan mundur kenapa?"
Melati,"Eh.. Em.." Melat gugup.
Aiza,"Aduhh.. Gugup ya." Aiza tertawa.
Melat,"Huss diam kamu."
Arya,"Kenapa kamu tadi? Jalan kok mundur mundur? " Arya tertawa.
Melihat Arya tertawa, muka Melati memerah.
Melati berkata dalam hati,"Aduh ketawanya itu bikin aku meleleh."
Melati, "Eh.. Em.. Eh.. Cuma main main saja."
Arya berkata dalam hati, "Kamu itu lucu ya, banyak tingkahnya," Aryatersenyum memandangi Melati yang masih saja malu.
Arya,"Oh.. Enggak usah malu, santai saja, tu muka kamu merah banget." Arya tertawa.
Melati,"Eh.. "
Arya,"Sudah ya, Aku kembali ke kelas dulu." Arya membalikkan tubuhnya sambil tertawa dan menggeleng gelengkan kepalanya.
Aiza,"Cieee.. Aduh ada yang..."
Melati,"Udah diam, ayo ke kantin. " Melati memorong pembicaraan Aiza.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan ke kantin. Setelah jajan, mereka kembali ke kelas dan menikmati jajan yang mereka beli.
Kkrriinngg.. Bel masuk kelas telah berbunyi, seluruh siswa SMPN Tunas Bangsa 3 masuk ke kelas masing masing.
Rahma,"Loh, Heni,Aura,Tari, dan Nafi pergi kemana ya?"
Aiza,"Tadi katanya ke perpustakaan."
Tari,"Halo teman teman." Tari terlihat buru buru.
Melati,"Kenapa kok terburu buru? Nafi,Aura , dan Heni kemana?"
Tari,"Di kantor guru,ini aku disuruh ngambil minumnya mereka. Sudah dulu ya, aku, Nafi,Heni, dan Aura izin ngak ikut pelajaran ya,bilangin aja ke Guru Killer mereka lagi latian pidato."
Melati,"Okee, semangat ya!"
Tari,"Terima kasih."
Guru Killer masuk ke kelas.
Guru killer,"Kenapa kok ada 4 kursi kosong?"
Melati, "Mereka sedang latihan pidato, Bu."
Guru Killer," Oh." Dengan sengaknya Guru Killer itu menjawab.
2 jam pelajaran..
Nafi,"Halo teman-teman, Aku,Tari, Aura dan Heni lolos seleksi pidato! Kami senang sekali, terima kasih atas dukungan kalian!"
Aiza,Melati, Rahma,Zulfa," Wahh selamat ya! Kami ikut senang."
Pak Dito datang.. Pelajaran Agama akan segera dimulai.
1 jam kemudian bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa SMPN Tunas Bangsa 3 pulang ke rumah masing masing.
Tari,"Fa,Mel, ayo kita pulang."
Melati,"Eh.. Maaf ya, kami ada kumpul organisasi."
Tari,"Oh .. Tidak apa apa, aku pulang bareng Aura, Heni,dan Nafi saja." Tari,Heni,Nafi,dan Aura melambaikan tangan , lalu Aiza,Melati,Rahma, dan Zulfa membalasnya.
Rahma,"Jajan yo teman teman."Rahma menggode Zulfa dan Melati dengan matanya yang mengarah kepada Putra, Zulfa dan Melati paham maksud Rahma.
Aiza,"Ayoo!"
Melati,"Kamu jaga tas saja, kamu titip apa? Aku belikan."
Aiza,"Aku ikut." Aiza masih saja tidak sadar bahwa ada Putra sedang duduk sendirian di kursi depan kantin.
Rahma,"Ah.. Tidak usah, jaga tas saja, nanti kalau kita masuk dapet belakang gimana?"
Aiza,"Iya deh, kebetulan uangku juga habis, jadi aku ngak titip jajan, jangan lama lama ya."
Melati,Zulfa, Rahma ," Iyaa.." Mereka menahan tawa dan akhirnya tetawa lepas setelah meninggalkan Aiza.
Saat Aiza menata tas, ia menghadap ke belakang.
Aiza berkata dalam hati,"Oh.. Jadi ini maksudnya Rahma,Melati,dan Zulfa."
Putra melihat Aiza yang sedang menata tas. Putra tiba tiba berada di sebelah Aiza dan ikut membantu merapikan tas. Aiza deg degan.
Aiza berkata dalam hati,"Eh.. Lo.. Kok dia malah kesini, aduh nasib ku.."Muka Aiza memerah.
Putra,"Sini, aku bantuin."
Aiza,"Eh.. Makasih ya,Put."
Putra,"Iya sama sama, kamu tadi ngak ikut teman temanmu  jajan?"
Aiza,"Aku tadi ditinggal."
Putra berkata dalam hati, "Oh,jadi tadi maksudnya Rahma itu agar si Aiza sendirian, pinter juga si Rahma, kan kalau gini aku juga untung."
Putra, "Eh aku ajak mendata absen yuk." Putra mengggandeng tangan Aiza, Aiza hanya melihati tangannya yang digandeng Putra.
Aiza"Emm.."
Putra berkata dalam hati, "Nah lo, Aku bikin kamu deg degan."
Aiza,"Ayo."
Putra berkata dalam hati,"Kok mukanya Aiza ngak merah ya? apa dia sudah ngak suka aku lagi? Yah bertepuk sebelah tangan dong, entar tanya Rahma saja deh."
Aiza berkata dalam hati, "Rileks,Za, rileks, ntar ketauan Putra kalau mukamu merah, rileks." Aiza tarik nafas dalam dalam dan mengeluakan pelan pelan.
Lalu Zulfa,Rahma,Melati kembali ke ruang multimedia.
Rahma,"Gimana ya keadaanya Aiza? Ha..ha..ha.." Rahma tertawa.
Melati,"Mungkin deg degan." Melati tertawa ditambah Zulfa juga ikut tertawa.
Yoga,"Ayo masuk, udah mau dimulai."
Zumelaberkata dalam hati,"Aduh ada Mas Yoga, harus jauh jauh dari Aiza,Melati,dan Rahma ini, kalau tidak ntar aku dipoyoki."
Yoga,"Zulfa masuk yuk."
Aiza,"Yaudah, yang diajak cuman Zulfa, kitanya enggak, ya ngak , Mel,Ma." Aiza tertawa, Melati dan Zulfa ikut tertawa.
Yoga,"Iya iya, ayo masuk semua."
Rahma,"Mas Yoga duluan sama Zulfa gih."
Zulfa,"Eh apaan kalian!" Zulfa marah.
Yoga,"Ayo Zul, masuk duluan."
Rahma,Aiza,Melati melihat Zulfa dan tertawa kencang.
Lalu rapat organisasi pun dimulai, setelah selesai..
Rahma,"Pulang yo."
Melati,Aiza,Zulfa,"Ayoo.."
Rahma berjalan dengan Aiza dan Melati berjalan bersama Zulfa karena rumah mereka tidak searah.
Rahma,"Kita pulang dulu yaa, dadah.." Rahm dan Aiza melambaikan tangan, Zulfa dan Melati membalasnya.

The Love in SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang