Chapter 23

1.5K 124 2
                                    

                   Again 18th

   Uchiha Sasuke >< Haruno Sakura

     Warning: typo bertebaran,occ

    Naruto milik masashi kishimoto


Chapter 23

   

       Sakura tersenyum tipis sambil memandang keluar jendela dari  kamarnya. Menatap Uchiha Sasuke yang masih mondar mandir didepan gedung apartemen nya .

       Sasuke mamadang keatas lebih tepat kamar Sakura berada. Tidak lama Sasuke tersenyum melihat Sakura sedang memandangnya dari jendela.

[Berharap waktu berhenti saat ini, besok tidak akan berubah ] . Batin Sasuke melambaikan tangan pada Sakura dan melangkah pergi meninggalkan gedung apartemen gadis yang dicintainya.

  Krieet

    Sasuke memasuki kamarnya yang masih petang gulita dan menutup kembali pintu kayu tersebut. Ia berdiri di belakang pintu itu dengan tatapan yang sulit di artikan, tak lama Ia duduk di belakang pintu dengan melamunkan  sesuatu.

    Tiba tiba buku diary Sakura bersinar di atas meja belajar membuat Sasuke mengalihkan pandangannya.  Ia melangkah menuju meja tempat buku diary itu dan duduk dikursi .

   Sasuke mulai membuka lembaran pada diary Sakura sambil melihat apa yang ditulis Sakura pada lembaran baru itu.

[Hari ini aku mendatangi Ino, sebelumnya aku tidak berani mendatanginya karena suasana hatiku. Karena Uchiha Sasuke menemaniku pergi, aku harus memiliki keberanian ]• Sasuke memandang kata perkata yang ditulis Sakura dengan tatapan serius.

[ Uchiha Sasuke
…meski ada perubahan yang aneh, tapi aku menyukainya yang seperti itu ]. Sasuke tersenyum tipis sambil terus membaca diary Sakura.

[Soal aku mencium pipinya,masih membuat hatiku berdebar debar ]. Sasuke masih tersenyum sebelum kembali pada ekpresi datarnya meskipun masih memandang buku diary Sakura.

'Hari esok,akhirnya hari esok akan tiba '. Batin Sasuke sambil menutup buku diary itu dengan pandangan entah lah.

Apartemen Sakura.

Kriing kriing kriing

  Suara telepon rumah berbunyi membuat Sakura bangun dari tidur nyenyaknya. Ia bangun dan melangkah menuju telepon rumah yang berbunyi itu. Sakura langsung mengangkat ganggang telepon dan menaruhnya di telinga kanannya.

"Hallo " . Ucap Sakura sopan pada si penelepon tengah malam itu.

"Sa ku ra, ini aku Gara ". Raut wajah Sakura langsung berubah setelah mengangkat telepon itu.

End Apartemen Sakura.

  Uchiha Sasuke melangkah menuju halte Kereta lengkap dengan seragam sekolahnya. Ia berdiri tepat di posisi Sakura saat menunggu Kereta tiba .

   Sasuke menunggu hingga Kereta berangkat kedua kalinya tapi Sakura tak kunjung datang . Sasuke selalu melihat kearah gerbang masuk berharap Sakura segera datang.

    Sakura duduk dengan diam di kursi depan ruang rawat Matsuri sedangkan Gara duduk disampingnya dengan tidak tenang sambil sesekali melihat kedalam kamar rawat.

   Sasuke berlari dengan kencang menuju kelasnya mencari Sakura, tapi hal itu sia sia saat Ia lihat kursi Sakura masih kosong.

'Sakura sudah mengetahuinya '. Batin Sasuke kembali berlari menuju keluar kamar. Naruto yang melihat kelakuan aneh Sasuke berlari menyusulnya.

"Hai Teme,, Teme ". Teriak Naruto pada Sasuke yang berlari kencang didepannya membuat Sasuke menghentikan larinya.

"Ini bukan urusanmu, segera kembalilah kekelas ". Sahut Sasuke menyuruh Naruto kembali kekelas

"Apa yang sedang terjadi?  Apa ini karena Haruno Sakura? Apa karena dia tidak datang kesekolah ". Balas Naruto dengan emosi kepada sahabatnya itu. "Dia pasti akan datang ".

"Makanya aku akan pergi ". Balas Sasuke tak kalah emosi.

"Apa maksudmu?  Bisakah kau mengatakan sesuatu yang bisa membuat aku paham ". Tuntut Naruto sambil menghentakan kaki karena tak paham pada arah pembicaraan Sasuke.

"Tidak ada waktu lagi, dobe ". Balas Sasuke dan berlari meninggalkan Naruto yang memandangnya pasrah.

   Dokter dan suster menuju ruang rawat Matsuri dengan kencang melewati Sakura dan Gara yang sedangan bergelayut dengan pikiran masing masing.

"Matsuri, Matsuri.  Bertahanlah ". Teriak ibu Matsuri dengan kencang membuat Gara dan Sakura berdiri didepan pintu yang terbuka dengan kaku .

Tit Tit Tit Tit

  Alat detak jantung berbunyi dengan nyaring membuat mata Sakura mulai berkaca kaca sebelum pintu tertutup.

"Meninggal pada tanggal 2 maret 20XX. Waktu kematian 07,30 PM ". Ucap dokter kepada suster .

   Ibu Matsuri menangis meraung rangung melihat anaknya sudah tak bernyawa. Saat dokter akan menutup wajah Matsuri dengan kain putih.

"Tunggu sebentar ". Cegah Sakura dengan air mata mengalir pada kedua pipinya. Saat Sakura memegang kain itu Ibu Matsuri menepis tangan Sakura dengan kencang.

"Kau pikir kau sedang dimana? ". Teriak Ibu Matsuri pada Sakura yang masih diam membeku dengan air mata yang mengalir.

"Kau pikir kau sedang ada dimana ". Teriak nya pada Sakura sambil memegang kedua bahu Sakura dengan mengoyang goyangkanya .

"Ini semua adalah kesalahaanmu. Kaulah orang yang menyebabkan ini semua terjadi ". Sakura masih berdiri kaku memandang Matsuri yang sudah tak bernafas dengan air mata yang masih bercucuran.

"Tolonglah, kembalikan Matsuri ku! Kembalika Matsuri ku ". Ibu Matsuri masih terus mengoyang goyangkan bahu Sakura sebelum akhirnya merosot didepan Sakura sambil memohon mohon memegang kedua tangannya.

"Kembalika Matsuri ku!  Kumohon ". Sakura hanya menangis dan terisak sedangkan Gara menagis tak jauh dari tempat Sakura. "Matsuri ku yang malang! ". Teriak Ibu Matsuri dengan terisak isak masih pada posisi duduk lemas di depan Sakura.

TBC...

       Tak nyangka ceritanya hampir selesai terus ikutin ceritanya ya mina. Tomat-Charry sangat berterima masih yang sudah mau VOTMENT fic ini dan yang sudah FOlllow akun Tomat-Charry.

                  Makasih banyak.

         Jangan lupa tinggalka jejak ya Mina and FOLLLOW ,,,,

Again 18thTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang