"Eh? Kenapa kak tiba-tiba ngasih aku matcha?" Tanya Arleta bingung padahal Arleta sangat suka sekali.
"Hm tadi kan lo jatuh gara-gara gua kan, jadi sebagai tanda minta maaf lo gua kasih ini, udah ambil aja" Jawab Enzo dengan senyuman khasnya yang membuat Arleta meleleh
"Tadi kan yang salah aku kak, aku ga liat jalan tadi" Arleta tidak langsung menerima matcha dari Enzo karena tadi yang nabrak Enzo itu dia
"Udah gapapa ambil aja Ta" Enzo pun tetap memberikan matcha itu pada Arleta
"Makasih banget ya Kak Enzo" Arleta mengucapkan terimakasih kepada Enzo dengan mata berbinar-binar
"Ya, sama-sama" Jawab Enzo dengan agak cuek karena memang cuek adalah khasnya.
Arleta pun segera membawa nasi bungkus dan matchanya ke kelasnya dengan hati yang masih senang
"Ta, gilak lo pasti seneng banget kan dikasih minuman kesukaan lo udah gitu dari kak Enzo lagi" Kata Steffi heboh, Steffi pun terkejut dengan apa yang dilakukan Enzo pada sahabatnya itu
"Hm seneng banget lah Fi, cuma gua masih heran aja kenapa kok kak Enzo tiba-tiba bersifat gitu ke gua" Jawab Arleta dengan wajah heran
"Udahlah gausah dipikirin kali" Jawab Steffi.
Setelah sampai dikelas, Arleta memakan nasi bungkus dan meminum matchanya tadi. Saat sedang memakan matcha tiba-tiba ada pengumuman dari Nuno, ketua kelas
"Temen-temen, jadi hari ini Bu Dian ga masuk, kita jamkos! HORE!" Kata Nuno sambil teriak-teriak kegirangan
"HOREEEEE!" Anak-anak kelas X IPA-3 pun bersorak bahagia karena guru matematika yang terkenal killer itu tidak masuk sekolah.
Mereka pun pencar dari tempat duduk masing-masing dan berkumpul dengan geng nya masing-masing. Ada yang ke kantin, ada yang tetap dikelas bersama geng-nya yang membicarakan gosip-gosip hangat masa kini. Sedangkan anak laki-laki yang jelas mabar kalian pasti tau lah mereka mabar apa.Dan Arleta and the geng's pun duduk diluar kelas sambil bercerita-cerita. Tiba-tiba Enzo lewat didepan kelasnya, Arleta pun terus curi pandang terhadap Enzo, saat Arleta menatap Enzo, Enzo pun menatapnya lama sambil tersenyum kepada Arleta, jelas saja Arleta salah tingkah sendiri dan Arleta pun balas tersenyum kepada Enzo. Entah mengapa Arleta sangat bahagia melihat Enzo tersenyum kepadanya.
"Lo ngapain sih senyum-senyum sendiri? Kaya orang gila tau gak" Tanya Meira heran dengan sahabatnya.
"Hm tadi barusan kak Enzo senyum ke gua hehe ya otomatis gua seneng dong" Jawab Arleta disertai dengan cengiran khasnya
"Lah gua tiap hari disenyumin pacar gua, gua biasa aja tuh" Jawab Meira dengan tertawa.
"Serah lo deh" Arleta pun kesal dengan Meira, bagaimana bisa Meira membandingkan Arleta yang jomblo denganya yang sudah punya pacar.
Setelah lama mengobrol dengan sahabat-sahabatnya, akhirnya bel istirahat pun berbunyi, ketiga sahabat Arleta memilih untuk pergi ke kantin untuk beli makan tetapi Arleta hanya menemani mereka saja tanpa beli makan, karena Arleta sudah kenyang.Saat yang lain sedang makan Arleta pun melihat kelas Enzo yang kosong mungkin murid-murid kelas Enzo juga sedang istirahat. Setelah sahabat-sahabatnya selesai makan, mereka kembali ke kelas, saat menuju kelas tiba-tiba
"Arleta, ntar pulang bareng gue ya" Kata Dito sambil merangkul bahu Arleta, Dito memang terkenal dengan sifat PHPnya
"LEPAS! Ngapain pulang bareng lo, gue pulang bareng kakak gue" Kata Arleta marah sambil menghempaskan tangan Dito
"Dih rugi lo ga mau pulang sama anak ganteng kayak gua" Jawab Dito dengan PDnya.
Dito memang terbilang ganteng tetapi ia suka PHP, banyak siswi SMAN Nusantara yang jadi korban PHP Dito.Saat sudah berada dikelas, bel tanda masuk pun berbunyi, X IPA-3 yaitu kelas Arleta memasuki pelajaran Bahasa Indonesia. Guru Bahasa Indonesia yang ditunggu-tunggu pun tidak datang entah kemana, akhirnya kelas X IPA-3 pun kembali ramai seperti pasar sampai bel pulang berbunyi. Saat pulang, Arleta menunggu jemputan mamanya di halte sekolah sendirian. Karena sahabat-sahabatnya sudah dijemput, dan Meira pulang bareng pacarnya. Saat menunggu jemputan, ia melihat Enzo berjalan kaki dengan temannya
"Arleta, duluan ya, hati-hati ya disini" Sapa Enzo dengan senyuman khasnya, Hati Arleta pun bahagia sekali.
"Iya kak, makasih" Jawab Arleta membalas senyuman Enzo. Enzo pun kembali melanjutkan berjalan dengan temannya. Arleta pun sendirian lagi dihalte, Aldo juga sudah pulang bareng temannya. Setelah lama menunggu akhirnya Arleta dijemput juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence
Teen FictionArleta Dira Pranatasya, siswi SMAN Nusantara. Dia perempuan cantik, baik, berprestasi. Tak heran jika banyak yang suka dengan perempuan cantik ini. Namun hatinya tetap tertuju pada seseorang yang bahkan tidak pernah memikirkan perihal 'CINTA', yang...