05

41 2 0
                                    

    "Hah? ntar kalo Reno ngira gue naksir si Enzo gimanaa?" Kata Meira panik
    "Tinggal bilang aja disuruh Arleta gitu"
    "Yaudah deh"

KRIIINGGGG!!!!!

Bel tanda masuk pun berbunyi, murid-murid segera menuju kelasnya masing-masing termasuk Arleta. Hari ini kelas Arleta waktunya pelajaran Fisika, gurunya adalah Bu Riska, guru yang paling disukai murid-murid SMA Nusantara karena terkenal sabar.

Saat pelajaran dimulaipun Arleta mendengarkannya sambil memahami, karena pada dasarnya  Arleta memang anak pintar
    "Sekarang kalian kerjakan buku paket halaman 120-125 ya anak-anak"
Murid-murid X IPA-3 pun langsung segera mengerjakannya, sebagian mengerjakan sendiri dan murid-murid yang terkenal nakal pastilah menyontek.

Akhirnya bel istirahatpun berbunyi, seluruh murid bergegas keluar kelas untuk ke kantin.
    "Arletaaaa, gua tadi pas pelajaran diem-diem chat Reno buat minta nomernya si Enzo, udah dikasih sama Reno" Meira pun berlari menuju Arleta
    "Cepet send nomernya ke gue" Dengan semangat Arleta meminta nomernya, memiliki nomer Enzo saja Arleta sudah senang apalagi memiliki hatinya.
    "Makasihh Meira, lo emang terbaik deh"
Setelah ia mendapatkan nomer hp Enzo, ia berniat mengirim pesan WA sepulang sekolah nanti.
Setelah itu, Arleta dan ketiga sahabatnya itu segera menuju kantin.

Saat menuju kantin, ia melihat Enzo berkumpul dengan teman-teman Pramuka nya, disitu juga ada Reno, pacar Meira.
    "Eh, Ren, noh pacar lo noh, cakep juga ya ternyata" Tiba-tiba ada salah satu suara dari sana, dan ternyata itu Dito, Arleta kaget dengan keberadaan Dito diantara anak-anak anggota Pramuka SMA Nusantara.
    "Awas aja sampe lo PHO, bakalan babak belur lo lawan gue" Reno pun mengancam Dito, karena Reno sudah tau sifat Dito yang PHP dan tukang PHO
    "Ampun deh, gua ga bakal PHO kok, janji" kata Dito sambil mengangkat 2 jari.
Meira yang melihat tingkah laku Dito itu bergidik geli.
Saat itu diam-diam Arleta berlama-lama memandang wajah Enzo, tanpa sengaja saat Enzo menatapnya ganti, Arleta pun langsung pura-pura ngobrol dengan Steffi.
    "Emang Dito itu anggota Pramuka? Sejak kapan? Baru tau gue" Tanya Arleta heboh sendiri, karena memang ia terkejut saat melihat Dito ada diantara anak Pramuka SMA Nusantara itu.
   
    "Udah lama dia jadi anggota pramuka, diantara anggota anggota SMA Nusantara yang lain, cuma dia doang yang gak aktif latihan" Meira dan yang lain pun meneruskan langkahnya ke kantin.
Saat tiba dikantin mereka membeli jajan kesukaannya masing-masing, setelah itu mereka segera kembali ke kelas. Mereka pun mengobrol lama dikelas hingga bel masuk berbunyi. Semua murid termasuk kelas X IPA-3 segera masuk ke kelas masing-masing. Dan memasuki jam pelajaran terakhir yaitu Bahasa Inggris, dan hari ini waktunya ulangan harian Bahasa Inggris. Itu adalah pelajaran kesukaan Arleta, Arleta pun mengerjakannya dengan tepat.
    "Woi, Ta" Arleta merasa terpanggil, ia segera menoleh ke belakang, yang memanggilnya adalah Tasya
    "Mau nyontek kan" Arleta menjawabnya seakan tahu maksud dari panggilan tersebut
    "Tau aja lo, nomer 15 sama 20 aja lah"  Arleta pun memberi tau jawabannya.

Setelah satu jam, semua pun mengumpulkan lembaran ulangannya bertepatan dengan bel pulang sekolah.
Saat Arleta menunggu jemputan di halte sekolah, tiba-tiba
    "Arleta kan ini?" Ada suara laki-laki didekat Arleta, Arleta pun sangat mengenal suara itu. Arleta menoleh dan benar dugaan Arleta, itu adalah Enzo
    "Eh Kak Enzo, nunggu jemputan juga kak?" Entah mengapa jantung Arleta sudah berdegup kencang, padahal itu hanya percakapan biasa
    "Ya" Lagi lagi Enzo hanya menjawab cuek, padahal Arleta berharap ia bisa mengobrol panjang dengan Enzo. Arleta bingung mencari topik pembicaraan dengan Enzo, sedangkan Enzo tidak mempedulikan apapun.
    "Lo nunggu jemputan juga ya? atau nunggu bis sekolah?" Enzo pun membuka mulut setelah lama berdiam
    "Aku nunggu jemputan kak"
Tak lama kemudian mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat didepan halte, bisa dipastikan bahwa itu adalah mobilnya Enzo
    "Gua pulang dulu" Enzo segera beranjak dari duduknya, hati kecil Arleta sedih karena ia masih ingin berlama-lama dengan Enzo meskipun saling diam
    "Iya kak hati-hati"
Enzo pun segera memasuki mobilnya, setelah Enzo masuk ke mobilnya tiba-tiba jendela mobil Enzo dibuka
    "Nak Arleta, kamu pulang ke rumah bareng aja sama tante sama Enzo" Arleta kaget, bagaimana bisa ibunya Enzo mengajaknya pulang bersamanya, jujur, hati kecil Arleta senang namun ia juga tidak enak karena belum kenal dengannya, dengan Enzo saja ia tidak dekat.
    "Hm, ga usah tante hehe, nanti aku dijemput kok sama mama" Arleta menjawab dengan gugup

____________________________________

Udah lama bangettt ga upload soalnya banyak bgt kegiatan😕
Jangan lupa divote yaa, aku tunggu votenya wkwk😁❣

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang