part 10

2.2K 60 17
                                        

Dodo bingung karna Papanya memanggilnya, ia duduk disofa menatap bingung Papa dan Mamanya.

"Kenapa Pa? Ma?" Tanya Dodo.

"Ehm...jadi ginj, setelah kamu lulus SMA Mama sama Papa setuju kalau kamu kuliah diParis" ucap Papanya.

Tentu Dodo kaget dan menatap tidak percaya.

"Paris? Kenapa ga disini aja Pa?" Ucap Dodo tidak terima.

"Ini demi kamu untuk melanjutkan perusahaan kita, kamu pewaris Do" jelas Papanya.

"Tapi gimana pertunangan aku sama Ana?"

"Kamu akan ngambil kuliah diParus selama satu satu, setelah kamu Wisuda kalian akan menikah, Papa sama Mama dan orang tua Ana sudah setuju" jelas Papanya.

"Kenapa Papa ga bilang dulu sama aku? Gimana aku mau jelasin ini sama Ana?" Dodo mengacak rambutnya frustasi.

"Pintar-pintarlah kamu berbicara dengan Ana, jangan menutupi kebohonhan sedikitpun. Mama sama Papa mau kemar dulu"

Mood Dodo semakin tidak karuan. Ia harua berbicara ini dengan Ana secepatnya.

Ia mengetikkan seseuatu diponselnya, dan beranjak keluar memakai mobilnya.

Lima menit perjalanan, ia sudah sampai diCafe untuk bertemu seseorang.

Dodo memincingkan matanya mencari seseorang, setelah dapat ia menghampiri orang tersebut.

"Hai" sapa Dodo.

"Hai" senyum orang itu...Ana.

"Aku mau ngomong seseuatu sama kamu" ucap Dodo to the point.

Ana mengerutkan dahinya, pikirannya berkecamuk.

"Apa?" Tanya Ana.

"Aku mau kuliah diParis"

Deg

"Paris? Kenapa ga disini?"

"Papa ingin aku kuliah disana, dia pengen aku belajar disana untuk ngelanjuttin perusahaan Papa aku"

"Terus?"

"Aku kuliah disana selama satu tahun, dan setelah Wisuda kita akan menikah"

"Satu tahun? Itu bukan waktu yang lama Do"

"Aku tau, makanya aku ngomong ini sama kamu. Aku ga mau ada kebohongan antara kita"

Waktu yang lama tentu dapat merubah seseorang sikap, ucapan bahkan hati.

"Perpisahan SMA dua minggu lagi, tentu itu waktu yang cepat"

"Karna itu, aku mau kita selalu bersama"

"Yaudah antar aku pulang, ini udah malem" ucapan Ana mengakhiri pembicaraan.

Disepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan...henting.

Tidak seperti biasa, selalu ada canda tawa.

Mobil milik Dodo memasuki pekarangan rumah Ana.

"Aku pulang, kamu hati-hati" Ana keluar...namun tangan ditarik oleh Dodo.

"Good night baby"

"Hm"

Ana berlari kecil menuju kamarnya, ia sudah tidak bisa membendung air matanya yang ingin mengalir melewati pipi halusnya.

Menghempaskan tubuhbya diatas kasur, menutup wajahnya dengan bantal. Ia menangis...ia harus berpisah selama satu tahun dengan Dodo.

Kini ia sudah tertidur pulas, ia lelah menangis.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hai salam dari aku

Maaf kali ini dikit :(
Tadinya mau aku banyakin tapi kesehatan aku lagi terhambat :(

Mau ngetik aja susah :)

yaudah jangan vote and comen ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KOMEDI DAN CINTA (KATANYA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang