15. PERGI

160 7 0
                                    

*KRINGGGGG*

BEL PULANG SEKOLAH BERBUNYI,
MENANDAKAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMA KHARISMA TELAH USAI.

MURID-MURID SMA KHARISMA BERHAMBUR BEREBUT UNTUK KELUAR DARI SEKOLAH, YANG MEREKA SEBUT-SEBUT SEBAGAI PENJARA

Mengapa mereka sebut penjara? Karna sekolah kharisma terkenal akan kedisiplinan dan deretan guru-guru killer, itu pula lah yang membuat sma kharisma menjadi sma favorit di daerah nya.

Selain itu, tugas yang diberikan oleh guru juga sangat banyak, mulai dari tugas kelompok dan tugas individu tapi mereka tetap bahagia bisa merasakan masa-masa sma seperti ini.

*KARINA POV*

Setiba nya gue dirumah gue disambut oleh ayah, ibu, dan bang dicky, tapi ada yang berbeda yang gue rasakan saat ini, tapi entahlah.

Bunda : "ehh...karina sudah pulang."

Sambut bunda, gue yang mendengar sambutan itu tersenyum dan segera mencium telapak tangan bunda dan ayah.

Gue yang heran kenapa ayah, bunda, bang dicky bawa koper. Bertanya ke mereka.

Gue : "hmm...ini pada mau kemana?kok bawa koper?" tanya gue dengan nada sesantai mungkin.

Bang dicky : "ohhh...ini loh kita mau ke ameri........"
Perkataan bang dicky terpotong karna langsung dipotong oleh ayah.

Ayah : "ini loh kita mau ke bandung untuk beberapa hari kedepan...karna ada urusan pekerjaan." ucap ayah, gue masih bisa merasakan seperti nada keraguan di dalam setiap perkataan ayah.

Gue : "lohh bang dicky ngapain ikut? Dia kan juga harus sekolah."
Gue masih heran karna gabiasa nya mereka kaya gini.

Ayah : "kita mau sekalian liat-liat universitas,karna kan abang kamu ini
Sebentar lagi lulus, dan kemungkinan abang kamu ini akan kuliah di bandung."

Lagi-lagi gue masih bisa merasakan tersirat nya nada keraguan dalam setiap perkataan ayah.

Gue : "yaudah deh, tapi cuman beberapa hari kan?"

Ayah : "iya cuman beberapa hari kok kamu tenang aja, oh ya kamu mau di bawa in oleh-oleh apa?"
Ayah berusaha mengalihkan pembicaraan.

Gue : "hmm gausah deh yah, tapi ya terserah ayah deh... Hehehe."

Gue berusaha untuk melupakan keraguan gue, karna gue yakin semua yang dilakuin orang tua gue demi kebaikan gue.

Ayah : "yaudah kita berangkat dulu ya nak, kamu masih ada uang kan?"

Gue : "iya masih ada kok yah, hmm... Berangkat nya sekarang?"

Ayah : "iya sekarang, lebih cepat lebih baik."

Gue : "yaudah deh kalo gitu, hati-hati ya."

Bunda : "nak jaga diri kamu baik-baik ya."

Gue : "iya bunda pasti kok, bunda juga ya. Jaga diri bunda baik-baik, aku sayang banget sama bunda."

Bunda dengan spontan memeluk gue, tapi gue masih berusaha untuk membuang seluruh sisi pikiran negatif gue karna gue tau itu hanya buat gue semakin resah.

Ayah : "ekhemm...acara peluk-peluk an nya udah?"

Deheman ayah berhasil memecah suasana peluk-pelukan gue sama bunda.

Bunda : "ehhh...hmmm.... Iya ayuk kita berangkat nanti keburu sore."

Bang dicky : "ya ampun bun....sebenarnya daritadi kita itu udah mau berangkat tapi pake ada acara peluk-pelukan dulu. Dicky udah bulukan nih nunggu acara sedih-sedihan gini." sindir bang dicky

Ayah : "ehh ada dicky disini, ayah lupa....Heheheh."

Ayah : "hmm sudah lupakan, yuk kita berangkat."

Gue : "yaudah hati-hati ya."

Akhirnya setelah acara peluk-pelukan selesai, mereka pergi berangkat, gue hanya bisa menatap punggung mereka dengan tatapan resah dan keraguan.

Gue selalu berusaha untuk selalu berpikiran positif, semoga semua baik-baik aja.

*******

So hay semua nya, akhirnya update juga setelah sekian lama.

Jangan lupa vote + coment nya semua, 1 vote dari kalian sangat berharga untuk aku, karna itu suatu penghargaan yang berarti untuk aku *eakkk

Okee bayyy 😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang