-2-

28 2 0
                                    

Atap gedung, selalu menjadi tempat terbaik untuk orang-orang yang 'tak terduga'. Atap gedung, menjadi saksi dimana tangis, tawa sinis, marah, dan teriakan dilepaskan.

Namun, sulit menggapainya dari sini. Lantas, dimana bisa kutumpahkan semua itu? Karena seseorang pun, tak bisa menjadi wadah kisahku. Karena seseorangpun, bisa jadi munafik, selama ia masih berwujud manusia.

Bukit hijau, dianggap tempat tersunyi, yang juga bisa menjadi saksi dari segala curahan anak manusia.

Tapi tempat itu terlampau jauh kuraih. Bukan karena sarana ataupun kemampuanku yang tak bisa, tapi karena 'sesuatu' yang menghalangi langkahku.

Pantai dan gunung. Langit dan laut. Terlihat dekat, juga terasa jauh.

Maka begini saja, lembaran kertas dan pena. Lembaran kerja ms. Word dan key board. Aplikasi dan keypad. Samakan saja mereka dengan tempat-tempat itu. Dan rasamu akan terpuaskan sedikit.

Minggu, 13 Mei 2018
Pukul 16.01

Potongan Abstrak Sang AmatirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang