Kejadian Mengejutkan

216 3 1
                                    

Aku berjalan secepat yang kubisa saat ini. Handpone dalam genggamanku tak henti-hentinya berdering. Namun aku tak menghiraukannya. Saat ini, yang terpenting bagiku adalah memastikan apa yang baru saja kudengar.
"El.. " sesaat sebelum aku berniat menerobos sekerumunan mahasiswa di hadapanku, Michelle memanggilku lirih. Aku menelan salivaku dengan susah payah. Benarkah ini terjadi? Bagaimana mungkin?
"El... " seoalah menyadari keterkejutanku, Michelle seketika memelukku erat. Tanpa sadar aku meneteskan air mataku.
"aku tidak mempercayai ini chel. Aku baru saja berkencan dengannya. Tapi mengapa secepat ini dia tiada?" tanyaku dengan nada bergetar.
"aku turut berduka atas kepergian Vino, El " gadis bersurai hitam tersebut mengelus punggungku pelan "namun pihak kepolisian tengah mencoba untuk menyelidikinya. Asumsi sementara ialah, Vino melakukan aksi bunuh diri. Terbukti dari tidak adanya sidik jari dan bukti penganiayaan di tubuhnya" lanjutnya resah.
"permisi nona" tegur seorang pria paruh baya dengan kacamata yang bertengger di hidung bangirnya . seketika aku menarik diri dari pelukan Michelle.
"iya pak?" jawab Michelle dengan kernyitan kecil di dahinya.
" Elina Arnanda dan Michelle Fortuna. Saya adalah salah satu petugas kepolisian yang merangkap sebagai detektif. Mengenai kasus ini, saya membutuhkan kalian. Temui saya satu jam lagi di perpustakaan" titahnya tegas.
aku memegang keningku, mendadak merasa lelah dengan segalanya. Namun sesosok bayangan seketika berlalu secara cepat. Nampak begitu misterius dengan masker hitam di wajahnya. Aku terperangah. Terutama ketika ia menatapku dengan tatapan tajamnya . Hanya sekilas, namun memberikan dampak yang besar bagi detak jantungku. Rasa takut yang tak kumengerti seketika melingkupiku. Ada apa ini?

Obsesi (Brown)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang