6

1K 80 5
                                    

Aku masih setia menunggu hasil kesehatan Daniel. Apapun hasilnya aku akan menerimanya.

"Dahyun?" panggil Manager Wanna One sekaligus para membernya

"Eoh? Annyeonghaseyo" sapaku

"Bagaimana keadaan hyung?" tanya Guanlin khawatir

Aku menggeleng. "Dia masih di dalam"

"Oppa, apa yang terjadi?" tanya Park So Dam

ya dia mantan kekasih Daniel.

"Ya! Kau! Akibat dirimu oppa ku jadi kecelakaan! Dasar wanita tidak tau diri" So Dam berusaha menamparku tetapi di tahan oleh Sungwoon

"Hentikan, dirimu tidak berhak memarahinya, dan kau juga bukan siapa-siapanya Daniel lagi bukan?" jelas Sungwoon

So Dam tidak terima dengan omongan yang dikatakan Sungwoon ."Aku mantan kekasihnya!"

Jihoon berdecak. "Mantan kekasih? Bermimpilah"

Jaehwan memutar bola matanya. "Wanita seperti kau tidak pantas untuk Daniel"

"Pergilah,kau disini hanya sebagai sumber masalah" tambah Minhyun

So Dam pun akhirnya meninggalkan kami semua.

Daehwi menghampiriku. "Kau harus kuat, Dahyun"

Aku tersenyum kepadanya. "Terimakasi sudah mensupportku"

***

Kami semua masih menunggu kabar dari Daniel, sudah 2 jam lebih kami menunggu. Kemudian seorang perawat menghampiri kami, kami semua yang awalnya duduk menjadi berdiri.

"Apa Daniel baik-baik saja?" tanya ku kepada perawat itu

"Pasien hanya mengalami luka dibagian kepala sehingga dia mengalami sedikit amnesia, mungkin dengan cara memperkenalkan dia kepada dunia sekitar akan mengembalikan ingatannya. Tapi ingat jangan pernah mengingatkan hal buruk kepadanya karena itu juga akan berdampak buruk kepadanya" jelas perawat itu

"Apa sekarang kami boleh mengunjunginya?" tanya ku lagi

Perawat itu mengangguk.

"Terimakasi sudah mau membantu" ujar sang manager

Perawat nya pun tersenyum lalu pergi meninggalkan kami semua.

"Temuilah dia Dahyun " ujar Sungwoon

"Aku yakin dia pasti sangat merindukanmu" ujar Jihoon

Aku langsung memasuki ruangannya. Aku melihat dia yang sedang terbaring menggunakan kabel yang menempel di tangannya.

Aku menangis melihatnya. Ini salahku , seandainya aku tidak membuat Daniel mengejarku. Kejadian ini tidak akan pernah terjadi.

Aku duduk disampingnya, aku mengambil kedua tangannya lalu menciummya.

"Hey aku merindukanmu, apa kau tidak merindukanku?"

"Kau tau? aku merindukan ciuman mu, bibirku terasa hampa tanpamu"

Argh! Aku tidak bisa menahan air matanya bodoh ini lagi. Mengapa aku begitu bodoh.

Daniel mulai menggerakan kedua tangannya. Ah dia sudah bangun!

"Sayang?" panggilku

Daniel menengok ke arahku. "Kau siapa?"

D-dia tidak mengingatku?

"Ini aku Dahyun,Kim Dahyun kekasihmu" ujar ku mencoba meyakinkannya

"Aku tidak pernah punya pacar,seingat ku aku hanya mempunyai mantan bernama Park So Dam" jawabnya

DEG

Kenapa hatiku begitu ngilu disaat Daniel menyebutkan namanya? Tidak, kau harus bisa Dahyun kau harus bisa!

Ah tidak aku tidak bisa. Tes! Sial air mataku keluar.

"Kenapa kau menangis?" tanya Daniel

"A-ani, aku permisi dulu"

Aku langsung meninggalkan Daniel dengan air mata yang sudah mulai berjalan di seluruh wajahku.

Aku membuka pintu ruangan tersebut, semua orang melihatku.

"Kau baik-baik saja?" tanya Daehwi

"N-ne aku baik-baik saja" ujar ku dengan terbata-bata

"Tetapi suara mu tidak menunjukan bahwa kau baik-baik saja" ujar Sungwoon

"A-aku hanya lelah, ya aku lelah aku ingin pulang"

Aku langsung meninggalkan mereka tetapi tanganku sudah dicegat oleh Sungwoon,kemudian Sungwoon memelukku.

"Ceritakan saja, ada apa hm?" tanya Sungwoon di dalam pelukan

"D-dia t-tidak mengingatku,hiks dia hanya mengingat mantan pacarnya" aku menangis di dalam pelukan Sungwoon.

Sungwoon melepas pelukannya kemudian menatapku. "Hyun, kau ingat dia amnesia dia juga perlu proses aku tau disini kau dilupakan tapi kita semua akan membantumu, kau tidak sendiri Dahyun"

Aku tersenyum. "Terimakasi, tapi untuk saat ini lebih baik aku pergi. Mungkin memang benar dia amnesia tapi tak bisakah dia mengingatku sekali saja? hanya perlu ingat namaku, aku sudah bahagia. Aku berharap dia bisa mengingatku dan kami akan menghabiskan waktu bersama lagi,tapi... Lupakan saja aku hanya bermimpi dia tidak akan pernah mengingatku. Baiklah aku permisi terimakasi sudah mau membantuku"

Aku benar-benar pergi, aku hanya ingin melupakannya. Memang benar berpacaran di dunia permusikan sungguh mustahil.

Aku kembali ke dorm twice.

"Dahyun-ah kau kembali!" sapa Nayeon

"Dahyun-ah soal Daniel..."

"Lupakan saja aku juga sudah tidak memperdulikannya,sekarang aku hanya butuh tidur"

Aku menaiki tangga dan segera memasuki kamarku kemudian menguncinya.

Aku langsung merebahkan tubuhku di atas kasur. Aku menangis, menangis dengan tujuan yang sama. Memori kami berdua terus berputar di kepalaku yang membuatku terus menangis.

Daniel aku merindukanmu, apa kau tidak merindukanku? Aku merindukan ciuman mu, apa kau merindukannya juga?

Tadi aku barusan bertemu denganmu tetapi kamu bilang, kamu tidak mengenalku? Kau tau? Hatiku terasa sakit dan mengilu. Kenapa begitu menyakitkan? Apa yang kau ingat hanya mantan pacarmu sedangkan aku berposisi sebagai pacar aslimu kamu melupakanku:(

Kau melupakanku sampai kapan? Apa selamanya?

Hiks hiks hiks

Air mataku sudah mengeluarkan banyak air sehingga membuat mataku bengkak. Tak disangka aku mulai tertidur.

TBC

°°°
Hai guys aq kembali tinggal 2-3 part lagi sebelum gue hiatus

So....

Jangan lupa vote & commentnya guys!😘❣❤

I Want You (17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang