Enam

2.4K 297 26
                                    

Maaf ya yang nunggu lamaa.. Saking lamanya aku lupa sendiri sama cerita ini hahahha :)

Taehyung, Jimin, dan Jungkook pergi ke toko perlengkapan sekolah milik Luhan. Jungkook sangat senang karena kata Ayahnya besok lusa ia sudah bisa sekolah.

"Ayah?" Taehyung menundukkan kepalanya menatap Jungkook yang berjalan disampingnya.

"Benar ya Kookie besok sekolah?" Sebenarnya Jungkook ragu bertanya pada Taehyung. Tapi dia butuh kepastian. Benarkah dirinya besok sudah bisa sekolah? Jungkook sudah tidak sabar.

"Iyaa.. Besok Ayah yang mengantarmu" Jawab Taehyung sembari melirik Jimin yang baru berjalan disampingnya setelah memakirkan mobil.

Taehyung menyekolahkan Jungkook di sekolahan elit khusus anak para pejabat penting, artis papan atas, orang kaya raya dan sejenisnya. Taehyung harus menyekolahkan Jungkook di sekolahan yang berkualitas dan aman. Menurutnya pendidikan itu nomor satu. Ia juga harus menebus kesalahanya pada sang anak yang terlantar selama delapan tahun. Taehyung sangat menyesal jika mengingat kehidupan Jungkook sebelum bertemu dengannya.

Mereka masuk ke toko bagian peralatan sekolah. Karena masih pagi, beruntunglah mereka Luhan masih disana untuk mengontrol bahan-bahan yang habis ditokonya.

"Taehyung, Jimin selamat datang. Tumben sekali kalian kesini? Tidak ada pesanan yang datang dari kalian kok" Luhan menyambutnya dengan senyuman manisnya. Kemudian matanya menangka sesosok anak kecil yang manis dan bermata bulat yang berada dalam gandengan Taehyung.

"Siapa anak yang kau gandeng Tae? Keponakanmu? Tapi, sepertinya kau tidak punya saudara kandung. Kau anak Tunggal-kan?" Tanya Luhan panjang lebar.

"Dia anakku"

Luhan berkedip dua kali sebagai respon jawaban Taehyung. Kemudian memgangguk pelan dan tersenyum manis pada bocah bermata bulat dan kemudian berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Jungkook.

"Siapa namamu anak manis?"

Jungkook mundur dua langkah ke belakang Taehyung. Menatap Taehyung dan Luhan bergantian.
"Kookie kenalkan, Paman ini namanya Luhan. Kau bisa memanggilnya Paman Luhan dan dia adalah pemilik toko langganan Ayahmu. Dia sangat baik dan suka senyum" Jimin menjelaskan. Luhan tersenyum saat Jungkook melangkahkan kaki untuk mendekatinya. Setelahnya adalah pekikan gemas Luhan yang melihat Jungkook membungkuk 90 derajat didepannya dan memperkenalkan diri.

" Jungkookie. Delapan tahun, Panggil saja Kookie" khas suara anak kecil yang lucu dan itu membuat Luhan dengan segera menggendongnya dan memamerkanya pada pelayan-pelayan toko bahwa dia mempunyai ponakan yang lucu dan pintar.

Lagi. Taehyung dan Jimin ditinggal Jungkook bersama dengan seorang lelaki manis untuk yang kedua kalinya.







Maaf-maaf bangettt yang nunggu (mungkin) sama cerita ini. Aku kena WB. Dan itu susah banget ngilanginyaaaa.. Awww hampir 5 tahun  Yawla.. Wagelasee sampe lupa jalan ceritanya. Aku lanjut nulis ini aja baca ulang sampe 5x, beneran ga boong..

Jadi gini gaesss kan lumayan banyak yang minta ini di pub terusss kan yaaa.. Jadi jan marah kalo di chapter ini cuma sedikit, dikitttt bangett!! Bikos aku mau lanjut ini sesering mungkin tapi dikit2 hehehhe gak pp kan yaaa? Mau gak? Oke sippp

KookieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang