Lima

3.5K 356 24
                                    

Hari ini begitu sepi, Jungkook membuka selimutnya lalu mengucek matanya pelan.. Tirainya belum terbuka dan matahari pun sepertinya belum memunculkan diri.

Jungkook keluar dari kamar dan menemukan Taehyung serta Jimin tertidur di Sofa. Ia lapar, Kemarin Jungkook bahkan tidak memakan atau meminum apapun. ia tertidur dipelukan Seokjin setelah diperiksa Dokter Namjoon. Jungkook memencet hidung Taehyung, hingga Taehyung tidak bisa bernafas dan terbangun. Taehyung hampir saja berteriak namun saat sedikit membuka mata bocah itulah yang ada dihadapanya dengan mata bengkak dan hidung merah.

Laki-laki berumur 25 tahun itu terbangun dengan kondisi memprihatinkan. Kantung mata yang menjulur kebawah, rambut ala spike yang mengarah tidak menentu hingga baju kemarin masih menempel ditubuhnya, ini kesekian kalinya ia lupa menggantinya. Mata masih setengah tertutup tapi lehernya bergerak ke kanan dan ke kiri, kebiasaanya ketika bangun tidur.

" Ada apa Kookie?"

" Kookie Lapar, Tae"

Apa-apaan ini? anak ini memanggil namanya. Bocah berumur 8 tahun memanggil namanya tanpa embel-embel tuan atau paman atau ayah. seolah kejadian kemarin terlupakan. Tenang Taehyung kau tetap tidak boleh marah.

" Kau lapar? Tunggu sebentar.. kemarin kau memanggilku ayah? sekarang panggil aku Ayah, oke!"

Taehyung menendang- nendang Jimin, berharap si bantet ini bangun dan memberi makan Jungkook.Oke caranya berhasil!

" Ada apa Tae? setengah jam lagi!"

Bukannya bangun, Jimin malah meringkuk. Taehyung menendang punggungnya lagi. Jimin yang gemas bangun dan langsung terduduk tetap dengan mata yang terpejam.

"ASTAGA!!! Kalian belum bangun?" seketika mata Jimin lebar sempurna. Mendengar suara kekasih tercintanya yang memekikan telinga siapa saja yang mendengar.

Yoongi meletakkan tas berisi makanan yang ia masak pagi sekali di atas meja. Menatap tajam Jimin dan Taehyung yang nyengir tanpa dosa. Kemudian pandanganya ia alihkan ke bocah bergigi kelinci yang hanya diam diatas sofa. Senyum manis terpatri dibibir tipis Yoongi.

" Apa bocah itu anakmu Tae?" Tae mengangguk.

" Benarkah? Lucu sekali..sini sama Hyung, ihhhh imut lucu matanya bulat giginya jongos kayak kelinci.. Hihihi" Yoongi memekik gemas tiada henti. Jungkook? Cuma duduk diam wajah kalem!




Sarapan selesai. Jungkook masih duduk diatas kursi, dengan kepala menunduk. Karena semua mata tertuju padanya.

"Matamu tidak usah melotot juga dong, Kookie kan jadi takut " Yoongi membuka suara. Berdiri dan menggeser kursinya. Berjalan mendekati Jungkook. Memberi usapan halus pada surai hitam si kecil. Jungkook mendongak dan tersenyum tipis ke Yoongi. Taehyung dan Jimin hanya diam melihat adegan di depannya.

"Yoongi hyung, Kookie mau mandi" Pinta Jungkook dengan tatapan polos. Tak kuasa dengan keimutan Jungkook, Yoongi mencubit kedua pipi Jungkook.

"Mandi dengan Ayah?" Ajak Taehyung. Mendengar itu, Jungkook langsung memeluk Yoongi yang masih berdiri disampingnya dengan kepala menggeleng.

"Kenapa? Taehyungkan ayahmu, tidak usah malu" Itu Jimin yang mulai mendekatinya dan Yoongi. Jungkook semakin mengeratkan pelukanya.

"Hyung gendong Kookie.. gendong... Hyung gendong!!" Dengan sigap Yoongi menggendongnya ala koala. Jungkook memeluk erat leher Yoongi karena Jimin mengelus punggungnya.

"Kenapa Jungkook ketakutan saat paman Jimin mendekat?" Tanya Jimin. Bukannya menjawab, Jungkook mulai terisak.

" Jungkook trauma sama pria dewasa" Jawab Taehyung. Jimin mengerutkan dahi tidak mengerti. Taehyung mendekat sembari membawa obat-nya Jungkook. Kemarin Namjoon memberinya setelah pemeriksaan yang dilakukan. Tangan Yoongi terulur mengambil obat dari tangan Taehyung. Kemudian meminumkanya ke Jungkook. 

Selesai menelan obat yang terakhir, Jungkook kembali merengek.




"Hyung mandiin ya" 

Siapa yang akan menolak permintaan Jungkook yang sudah Yoongi klaim sebagai kelinci lucunya.

"Dengan senang hati" Jawab Yoongi dan melangkah pergi meninggalkan dua-pria-dewasanya.


KookieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang