1 : Saat Jatuh Cinta

31 1 0
                                    

Saat jatuh cinta setiap orang akan merasakan desiran hebat yang berada di dada. Seperti halnya kita habis lari beberapa kilometer. Debaran jantung akan berdetak 3x lebih cepat dari biasanya.

Pada umumnya seseorang jatuh cinta karena ada daya tarik yang di pancarkan. Bisa dari penampilan fisik, tutur berbicara, perbuatan atau keahlian.

Aku jatuh cinta saat itu karena...
Memikirkannya saja aku senyum-senyum sendiri. Tidak ada alasan saat itu, ketika aku jatuh cinta. Dan aku juga tidak tau aku benar-benar cinta atau sekedar nyaman saja.

Saat itu aku tidak terlalu terbuka. Pacaran saja aku mencoba-coba. Supaya ada pengalaman. Alhasil aku ditipu. Aku diduakan, tidak-tidak lebih dari diduakan. Ia- sudahlah mengingatnya hanya menyakitkan.

Tidak ada kejelasan soal cinta-cintaan dalam hidupku seperti anak muda sekarang. Kecuali cinta dan kasih sayang yang tulus dari Tuhan Dan kedua orangtuaku. Selain itu tidak ada !

Itu hanya saat itu.
Saat sekarang, sudah berbeda. Aku memiliki alasan mengapa aku tertarik memandangnya. Setiap apa yang di lakukan seperti magnet bagiku. Aku rasa wajahnya itu terbuat dari magnet, makanya wajahku ini selalu terikut.

Buktinya sekarang ini, entah kebetulan atau takdir yang di tentukan Tuhan. Hadirnya disini sudah menarik jiwa dan ragaku. Aku seperti sudah di tahap alay jika melihat dirinya.

Ia berada di hadapanku, berdiri jauh sekitar 30 langkah dari arah mejaku. Memegang gitar akustik dan memainkannya. Alunan melodi yang ia ciptakan sangat merdu bagiku. Sepertinya aku tau lagunya.

jangan kau pilih dia
pilihlah aku yang mampu mencinta mu lebih dari dia
bukan ku ingin merebutmu dari sahabat ku
namun kau tahu
cinta tak bisa tak bisa kau salahkan
tak bisa kau salahkan
tak bisa kau salahkan

Bim salabim kalau kau jodohku lihatlah ke arah meja ini..
Ini adalah mantra yang ampuh. Dengan sedikit berdoa dan berharap.
Lihat dia melihat ke meja...sebelah kanan ku.
Sial memang. Padahal aku sudah mengucapkan kata-kata mantra.

Melodi yang dimainkan sudah berhenti dan dia tak lagi bernyanyi. Suara ricuh tepukan menyambut dia. Ku lirik lagi dirinya dari balik menu. Dia berjalan ke arahku. Wah.. segitu sayangnya Tuhan kepadaku. Terimakasih Tuhan, Terimakasih.
Tapi tunggu sebentar. Kenapa dia tidak sampai-sampai di meja yang ku duduki. Ku beranikan hati dan jantung ini. Ku tegakkan tubuh ini dan memandang ke depan. Tidak ada!.

Ternyata dia menghampiri temannya- lebih tepatnya teman perempuannya- dan lebih jelas lagi mungkin pacarnya.
Sepertinya harapan wanita yang super mengemaskan seperti ku sudah sirna.

Aku bangkit dari tempat duduk dan beralih pulang. Membawa harapan yang sudah berkeping-keping. Bagaimana tidak berkeping-keping, cowok yang udah lama ditandai ( ditaksir ) ternyata sudah memiliki gebetan.

🍃

PS : VOTE AND COMMAND 😉

A M O RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang