Sam menggiringku ke tempat berkumpul dengan teman-temannya. Ia memperkenalkan ku dengan mereka tanpa kecuali. Entah apa yang merasuki Sam ia memperkenalkan ku dengan laki-laki berbaju merah terakhir.
"Lukas" katanya padaku
"Amor"Kecanggung, menjadi sebuah kerisihan bagiku. Seenaknya si Sam pergi meninggalkan aku disini. Pastinya dengan pesan yang menyebalkan. " Semoga loh dapat gebetan" bisiknya.
"Em.."
"Em..""Kamu duluan."
"Kamu anak fakultas mana?"
"FBS, Kamu sendiri?"
"Sama."
Hanya sebatas itu.
Perkenalan sinagkat berakhir sampai disitu. untung saja Tante memanggilku masuk ke dalam rumah. setelah sekian lama, akhirnya ia mengetahui nama ku. Begitu malang nasib sang penggemar diam-diam, sekali diberi waktu bertemu hanya kecanggungan yang di hadapi.
"Mor, ambil teh untuk tante di belakang dong."
Aku pergi sembari bersenandung lagu Mahendra - Pura-pura Lupa dan tak menyadari sosok lelaki yang sedang sibuk di wastafel. Saat melihatnya ada rasa tak ingin menghampiri, bukan karena tak menyukainya. Aku bingung harus bagaimana bersikap dengannya. Ahkan lebih baik aku menghampiri, toh tidak bisa kabur karena dia sudah beralih menatapku.
" Sedang apa?" pertanyaan yang bodoh sekali Amor, jelas-jelas kau melihatnya mencuci piring.
" Kelihatannya lagi ngapain?" ia balik bertanya dengan maksud menggodaku.
" Biasa, orang Indonesia suka berbasa-basi." Segera aku mengambil gelas dan memasak air untuk tante.
" Sekalian dong" aku mengangguk dan menambahkan air. " Kamu anak Sastra juga?"
"Ia, kamu kok tahu?" pembicaraan yang lumayan bermutu untuk orang yang mau berkenalan.
" Sam. Tapi kamu Indo kan.?"
mengangguk " Kalau aku inggris gak mungkin dong kamu gak kenal."
"Gak juga sih, teman sekelas ku aja aku gak ingat."
Ini orang parah banget pergaulannya ini udah semester lima loh, ya kali teman sekelas gak hafal. Coba nih anak masuk ke kelas Si Nadia, habis nih cowok ganteng di ceramahin. Membayangkannya saja membuatku tertawa.
" Ada yang lucu ?"
" Eh, gak kok. Aku teringat sama teman aku. ini kamu bawa sendiri ya. bye."
Acara Sam dan teman-temannya sudah selesai sekitar 30 menit yang lalu. Sebagai sepupu yang nginap di rumah saudaranya harus tau diri untuk membantu. Sam memang manusia yang paling merepotkan sedunia. Makhluk yang tidak bisa melihat orang yang sedang bersantai.
" Aduh... Amor sepupuku yang paling cantik dan manis."
Aku yang sedang menyapu mendengar kalimat itu langsung merasa jijik dan memberikan bokongku " Prettt..." giliran ada maunya mengaku sepupu dan memuji.
Selesai sudah membereskan pekarangan belakang, Sam mengambil air mineral sebagai tanda terima kasih. " Eh ngomong-ngomong Sam lumayan juga ya kan?"
pertanyaan Sam sukses membuatku tersedak. Aku gak boleh terlihat gugup dengan pertanyaan Sam. " Lumayan apanya ini?"
"Fisiknya, ya elah ngomong sama anah bahasa emang harus jelas ya."
" Kamu sih ngomongnya gak jelas, siapa tau aja kan kamu maksud lumaya kaya, lumaya pintar."
" Oke-oke.. gimana? Kau suka gak?"
"ENGGAK LAH"
"Ngomong gak usah ngegas. B aja dong!"
" siapa suruh kamu nanya kaya gitu."
"aku cuma nanya. gak bialang kamu suka sama dia loh. oke abaikan."
Aku mulai melirik Lukas sejak PAMB, ia di tunjuk sebagai perwakilan dari FBS untuk menampilkan bakat. semua orang terpukau dengan suaa yang dimiliki. tidak hanya aku yang menyukainya, banyak wanita dari fakultas lain bahkan dari kampus lain yang datang menghampiri. sudah lama memedam rasa dan hanya sekejap untuk meruntuhkannya. padahal dai pertemuan tadi aku sudah menggantungkan harapan akan pertemuan berikutnya. memang wanita suka sekali berharap dengan hal yang tak pasti.
"Jangan suka sama cowok yang ada tunangannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
A M O R
Random⚠️ follow akun dulu sebelum membaca cerita. ........... Sudahkah kubilang cinta itu rumit, terlalu lama menimbang-nimbang. Ingin kembali ke belakang ( orang yang sudah tersakiti ) ? Berdoalah kepada Tuhan supaya ia dapat menerima mu. Dan pada akhirn...