Mereka bertiga duduk di sofa bergelut dengan pikiran masing2.
"Tae" panggil Jungkook memecah keheningan. Tae masih tak merespon. Dia terlalu kalut dengan pikirannya. Jungkook mendekatinya
"Taehyung" panggilnya lagi dengan sedikit menggoyangkan lengan Tae, Taehyung pun tersadar dan menoleh ke kiri menatap Jungkook.
"Tenangkan dirimu, aku bakal bantu masalah itu sebisaku. Aku janji akan melindungimu Tae. Kita harus tau siapa dalang dari semua ini" Ucap Jungkook meyakinkan Taehyung.
"Makasih kook, tapi tidak seharusnya kau ikut campur masalahku. Nanti yang ada kau malah kena imbasnya." jawab Taehyung mulai berkaca-kaca, dia terlalu takut kalo sahabat yang paling disayanginya itu bakal kena imbasnya juga.
"tidak, pokonya kita harus selidiki bareng. Aku tidak mau kau kenapa napa. Iya kan jim, kau ikut kan?" Tanya Jungkook ke Jimin didepannya.
"i..iya a..aku bakal bantu sebisaku" jawab Jimin antara yakin dan takut.
Ting...tong
Ting...tongBel rumah Taehyung bunyi. Tae berlari kecil untuk membukakan pintu. Di intipnya dari celah jendela untuk mengetahui siapa yang datang, takut kalo yang datang adalah si orang misterius. Tapi setelah melihat siapa yang datang, Taehyung tersenyum.
*ceklek*
"Halo Tae?" sapa seorang pria tampan berkulit putih pucat, dan bermata sipit dengan rambut berwarna mint itu tersenyum.
"Yoongi hyung, Tae kangen" Taehyung berhambur memeluk kakak yang dirindukan itu. Taehyung terkesan seperti anak kecil yang manja jika bersama dengan Yoongi. Padahal sekarang dia sudah kelas 3 SMA, dan Yoongi kuliah di Jepang semester 4.
"Dongsaengku ini masih seperti bocah ya" canda Yoongi yang ngebuat Tae melepaskan pelukannya dan memasang muka cemberut.
"Isshh tak tau apa Tae kesepian dirumah. Yaudah yok masuk" Taehyung menarik tangan Yoongi.
"Hai jim, kook" sapa Yoongi yang melihat Jk dan Jimin sedang bengong di ruang tamu.
"Eh Yoongi hyung" jawab Jk senyum ke Yoongi, Jimin hanya menatap Yoongi.
"sudah lama kita tidak beretemu. Hehe kookie sekarang sudah berotot ya." canda Yoongi ke Jk yang ngebuat senyum kikuk.
"Hei jim, tak mau menyapa hyung hm?" tanya Yoongi membuat Jimin terkesiap dan mengalihkan pandangannya dari Yoongi.
"ehh iya hyung" jawab Jimin kikuk. Jimin merutuki dirinya sendiri akan sikapnya. Seketika terjadi keheningan
"Ekheemm. Eh iya hyung kenapa tidak bilang Tae kalau secepat ini sampenya. Kan Tae bisa jemput di bandara." ucap Tae memecah keheningan yang baru beberapa detik terjadi.
"Iya sebenernya tadi pas hyung menelvonmu, hyung sudah di bandara tapi hyung cari makan dulu. Lagian kau sedang sakit kan, hyung tidak mau ngerepotin dongsaeng kesayangan hyung ini" jawab Yoongi merangkul Tae dan mengacak lembut surak coklat adiknya.
"hyung ada yang mau Tae ceritain" ucap Taehyung yang sudah mendudukan dirinya di dekat Jungkook. Dan Yoongi duduk disebelah Jimin.
"Beberapa hari ini ada yang sengaja nyelakain Tae, dan tadi juga kaca rumah kita di lempar batu sama orang. Tapi pas Tae keluar buat cari orangnya, sudab tak ada orang" ucap Tae takut, Jungkook mengusap punggung Tae menenangkan.
"Kok bisa, emang apa yang terjadi sampe dia menyelakaimu Tae, trus gimana keadaanmu pas hyung tidak mengabarimu." jawab Yoongi khawatir karena akhir2 ini dia emang sibuk dengan urusan kuliahnya dan jarang memberi kabar pada adiknya.
"Tae juga tidak tau hyung, seinget Tae, Tae tak pernah ada salah dengan siapapun"
"Ini tidak bisa dibiarin, kita harus ambil jalur hukum" jawab Yoongi membuat ke 3 pria tampan itu berpikir.
"Tapi kalau dilapor ke polisi terus malah semakin parah gimana hyung?" tanya Jimin yang baru membuka suara.
*drrrtt... Drrtt*
Satu pesan masuk dari nomor tak dikenal di ponsel Taehyung yang diletakan dimeja membuat mereka semua saling pandang. Terlebih Taehyung, tangannya bergetar menggeser pesan tersebut untuk dibaca.
"Jangan berani lapor polisi. Atau hidupmu akan lebih menderita dari ini"
Taehyung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru arah. Tapi tak menemukan siapa2.
Taehyung lalu menghubungi nomor tersebut tapi sudah tak aktif. Mereka menghembuskan napas kasar, dengan perasaan cemas.
TEBECE
PLIS BANTU VOTENYA YA.
MAKASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark -kth
Mistério / SuspenseKenapa harus aku? Apa ini? Apa yang harus aku lakukan? Aku takut! Siapapun tolong aku. -kth