Gagal Brownies

39 0 0
                                    

aku teringat waktu dania sedang KKN didaerah kertasari, dia ingin memberikan hadiah brownis untuk pacarnya yang hari itu ulang tahun, seperti biasa selalu aku yang jadi tumbal untuk aksinya, dania nyuruh aku yang jemput pacarnya nanti di tengah jalan dia ngasih kejutan dekat sekolah SD sekalian berangkat KKN, ok . . . hari itu aku jemput pacarnya dania, aku bawa saja pacarnya main, maaf yah Dania

besoknya dania marah

dania : ari sia kamana ku aing di dagoan nepi kasore

aku : ah . . . lupa bray !

dania : KKN engga, ngasih hadiah engga !

aku : terus kumaha atuh

dania : teu nanaon, ngan aing kesel ngadagoan

aku : brownisnya ?

dania : bikeun ku aing kanu ngarambet (Petani yang sedang bersih-bersih rumput)

aku : diterima ?

dania : gandeng ajig ah . . .

marahlah dania padaku tapi engga lama sih . . , mungkin inilah yang dinamakan sahabat, susah senang bersama tidur bersama pacar juga untuk bersama.

sejenak kita tinggalkan dulu dania, ada seorang wanita yang statusnya didunia ini dia sebagai adikku dan akan tetap menjadi adikku dia yang memberiku motivasi untuk terus semangat dalam menjalani hidup, cara berfikirnya yang sederhana sering memberiku solusi, walau terkadang memang terlalu simple, kelebihannya dia itu selalu bisa menyimpulkan yang rumit

aku : de . . kamu punya cita-cita

adik : punya dong

aku : apaan ?

adik : mau jadi penjahit

aku : simple banget, engga mau jadi seorang designer

adik : bertahaf aja bang,

(aku tertawa mendengar jawabannya, sederhana tapi meyakinkan)

adik : abang sendiri ?

aku : engga, aku berdua sama kamu !

adik : ih . . . bukan, abang punya cita" engga ?

aku : punya

adik : jadi apa ?

aku : pengen jadi polwan

adik : hah . . . kok polwan

aku : emang kenapa ?

adik : abangkan cowo?

aku : terus ?

adik : Polwan kan Polisi wanita

aku : bukan . . . Polwan itu polisi wanian atuh de

adik : ih . . . si abang

aku : ada lagi gak cita-citanya ?

adik : apa yah ? pengen masuk surga

aku : harus mati dulu dong

adik : eh engga . . . . eh iya . ..

aku : gimana sih ? engga jelas !

adik : abang senang yah kalo aku engga ada !

aku : enggalah, kan darahku mengalir di tubuhmu dek . . .

adik :hemmm . . . ( meleleh si adek usai aku mengucapkan kata" itu )

itulah percakapanku waktu itu bersama sang adik,sudah dulu cerita tentang si adek, sebenarnya masih banya keseruan dengan diatapi dilain kesempatan saja kita bahas itu.

DaniaWhere stories live. Discover now