Taruhan

17 0 0
                                    

Dania selalu ingin ada perubahan dalam menjalani hidup, dalam segala aspek segala hal, dia berani mengambil resiko bahkan menurutku terlalu berani, apapun yang terjadi kami berdua tetaplah rival,

dania : brow . . . makin cantik aja vera !!!

aku : ah biasa aja, cuma teman-temannya aja yang engga terlalu cantik

dania : berani engga ?

aku : apa ?

dania : lomba, dapetin dia

aku : engga ah,

dania : kenapa, takut ?

aku : iya takut menang, entar dianya benar-benar cinta

dania : udah tingkat dewa aja sombongnya

aku : sombong sama percaya diri memang engga jauh beda

dania : berani engga ?

aku : jangan banyak bicara, nanti kamu kalah start.

dan untuk duel kali ini akulah pemenangnya, dengan baitan puisi yang ditaburi bumbu rayu ala melayu aku luluhkan hatinya,rasanya baru kali ini aku menang dari Dania

aku :itulah laba dari percaya diri, hidup itu harus selalu optimis jangan menyerah sebelum bertanding, aku tidak pernah ingin menang, tapi maaf aku benci dengan kekalahan

dania : ah . . . . itu cuma kebetulan aja

aku : kalah . . yah . . . kalah.

hukumannya dia harus berpidato dan mengakui didepan banyak orang bahwa dia kalah dariku dan akan banyak belajar lagi dariku dan memanggilku kakak pertama, seperti dalam perguruan silat jepang saja yah . . . !

itu termasuk kategori judi engga ? aku pikir sih engga soalnya cuma dia yang dirugikan, engga tau ah, apapun pendapat kalian yang jelas itu sudah terjadi, mau gimana lagi ?

setelah aku dan pera jadian, ceritapun mengalami perubahan yang tadinya hari libur aku habiskan waktu bersama teman-teman atau dengan adik-adikku, kini lebih banyak aku habiskan bersama dia, yang awalnya cuma sekedar suka aku jadi serius suka, bahkan engga hanya dia seluruh anggota keluarganya juga aku sukai.

aku : gimana kabar si mamah ?

vera : baik, kenapa nanyain mamah

aku : kalo mamah lagi engga baik kan kamunya sedih, nanti aku kena efeknya

vera : hemmm . . . .

aku : kakak sama adek kamu ?

vera : baik juga, kok aku engga ditanyain

aku : kan kamunya ada disisi

vera : kalau akunya jauh

aku : tenang aja, kamumah dekat dihati jauh dihati

vera : gombal

aku : asal jangan gembel aja

Obrolan macam itu yang membuat aku dekat samavera, aku telah benar-benar jatuh cinta kepadanya, mungkin dia juga begitu,dengan segala pertimbangan aku putuskan untuk memilihnya kelak menjadipendamping hidup, bukan pendamping seperti wakil kalau aku engga ada dia yanggantiin, atau pendamping seperti sekretaris yang tugasnya ngetik sama bikinjadwal kerja, tapi pendamping yang ketika bangun subuh dia ada di sampingkuyang ketika makan pagi dia juga ada disampingku atau yang menemaniku nontonfilm bajakan di laptop, selebihnya tentang rumah tangga aja, udah aku pelajaritapi sampai sekarang belum praktek, nah . . .rencananya mau praktek sama sivera ini . . .

DaniaWhere stories live. Discover now