Dua puluh sembilan

1.9K 145 6
                                    

Saat jenni berlalu pergi ke toilet, lisa langsung menepuk pundak jimin "Cewe itu butuh kepastian bang"

Jimin terdiam sesaat lalu ikut menyusul jenni. Didalam hatinya, ia tak pernah berhenti merutuki dirinya sendiri saat kembali mengingat perkataan jenni tadi
'Jangan mojokin jimin, mungkin dia belum yakin'

Saat dia sedang sibuk sibuknya memikirkan perkataan jenni, seorang wanita memanggilnya dari belakang
"JIMM"

Jimin berbalik lalu mendengus saat mengetahui bahwa wanita itu adalah seulgi.
Tapi ia segera mengerutkan keningnya saat melihat mata wanita itu memerah. Wanita itu berlari menghampiri jimin lalu memeluknya.

Dengan segera jimin mendorong tubuh seulgi.
Wanita itu terisak lalu menatap jimin
"Plis, sekali aja jim. Mungkin bisa dibilang, ini pelukan terakhir"

Jimin mengernyitkan keningnya
"Kalau gue ga mau? Lagian biar ini pelukan terakhir atau apalah, gue tetep ga mau!"

Seulgi menunduk "Jim, gue mohon. Gue masih Cinta sama lo, Tapi setelah kita lulus nanti, papah jodohin gue sama anak temennya. Gue ga bisa nolak lagi jim. Gue mohon, untuk terakhir kalinya"

Jimin terdiam, dia tidak lagi membalas perkataan seulgi. Melihat itu, seulgi langsung memeluk jimin lagi.
Jimin ingin melepsnya tapi "plis jim, satu menit aja"

Sebenarnya jimin juga merasa kasihan kepada seulgi, tapi mau gimana lagi.
Perlahan jimin membalas pelukan seulgi, tapi baru saat tangan jimin ia tempelkan pada rambut seulgi, matanya tak sengaja bertemu dengan mata jenni yang tiba tiba menitihkan air mata.

Dengan segera, jimin langsung melepas pelukan seulgi, lalu berlari kearah jenni.

***

Mereka sekarang berkumpul di apartemen bangtan.Eh, tidak semua. Suga dan rapmon belum pulang sejak tadi.

Jenni sudah menceritakan tentang permintaan papahnya untuk ikut ke london jika sudah lulus.
Saat ini, tidak ada yang membuka suara, mereka tenggelam pada pikirannya masing.

"Sudah seharusnya sih jen, lo tinggal sama orang tua lo"ucap taehyung membuka suara

"Tapi jangan lupa buat sering kesini. Jangan lupain kita disana"Tambah rose dengan mata yang berkaca. Rose emang sedikit sensitif jika menyangkutkan tentang perpisahan,apalagi dengan sahabatnya sendiri yang sudah ia anggap keluarga keduanya

"Jaga hati lo juga disana"Sahut jihop yang membuat orang disana terkekeh pelan.

"Ngerusak suasana aja lo"protes jungkook

"Tau, gimana sama Sana? Udah luluh?"Tanya jisoo

Jihop tersenyum bangga
"Tunggu aja berita baiknya. Tadi gue nyelamatin dia yang hampir ketabrak, dan dia kelihatan sangat panik. Trus dia sendiri yang ngobatin luka gue"

Semuanya kembali diam, larut pada pikiran masing masing.
"Kalian semua, rencananya langsung kerja apa kuliah?" Tanya jin

"Gue sih, rencana pengen langsung kerja"Ucap jimin cepat

Jenni segera berbalik kearah jimin, dia mengingat kata katanya tadi pagi. Ia tersenyum tipis"Kuliah aja dulu"

Jimin menggeleng "Gue udah putusin, gue langsung mau kerja. Gue juga udah putusin pekerjaan apa nanti yang bakal gue lakuin"

Yang lain hanya mengernyitkan keningnya, kecuali taehyung "pekerjaan apa?" tanya lisa mewakili

"Lihat nanti aja"Jawab taehyung tersenyum penuh arti dengan jimin

"Lo juga bakalan kerja?"Tanya jenni pada taehyung yang dibalas anggukan olehnya.

Semuanya kembali terdiam

What's Love?  [BTS x BLACKPINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang