Semakin hari aku dan Tama pun semakin dekat. Aku yang tadinya tak ingin menyukai seseorang lagi, jadi berbalik karena tingkah lucu dan perbuatan baik Tama. Aku rasa aku mulai menyukainya dan mulai menyayanginya. Mungkin dengan begini aku dapat melupakan Graha.
Memang kalau kita menyukai seseorang itu pasti ada aja rintangan dan cobaannya. Sama seperti aku yang menyukai Tama. Rintangan dan cobaan datang setiap harinya.
Tapi entah apa yang membuatku tahan dengan semua rintangan yang aku hadapi ini. Tapi satu hal yang aku heran kenapa perempuan yang satu ini ngak habis habisnya menghalangi aku untuk dekat dengan Tama. Dia adalah Rina, dia adalah perempuan yang sangat ambisius. Dia mau melakukan berbagai cara agar dia bisa mendapatkan Tama.
Yang aku ngak ngerti, kenapa selalu aku yang menjadi sasarannya. Padahal masih banyak cewek lain yang mencoba mendekati Tama.
Sampai sekarang, aku sudah berada di kelas 3 SMP. Tapi Rina masih saja menghalangi ku untuk dekat dengan Tama. Saat aku dan Tama sedang main main dengan Wati dan Nisa. Tiba tiba aja dia datang dan menolakku. Tapi untungnya Tama menangkapku.
Banyak lagi yang Rina lakukan untuk menghalangiku dekat dengan Tama. Tapi itu semua tidak berhasil. Yang terjadi malah kebalikannya, aku jadi semakin dekat dengan Tama. Sampai suatu ketika ia mendatangi mejaku
“ehh…… lo bisa gak, gak usah dekat dekat sama Tama” bentak Rina sambil memukul mejaku“itu bukan urusan kamu, lagian juga siapa aja bebas kok berteman dengan Tama.” Jawabku
“iya tapi gak usah deket gitu juga” seru Rina
“emang urusannya sama kamu apa? Pacarnya bukan, sahabat juga bukan, saudara apalagi. Kok heboh banget sih” jawabku
“kamu itu ya kalau dibilangin kok ngeyel banget sih “ seru Rina sambil menolakku
Tiba tiba Tama datang dan membantuku.
“Rina kamu apa apaan sih, ngapain kamu nolak nolak ika huh?” seru Tama dengan nada yang sedikit marah“ya… aku ngak suka aja kamu dekat dekat sama dia tam” seru Rina
“ingat ya Rin, kamu itu bukan siapa siapa aku. Jadi kamu gak berhak ngelarang larang aku berteman sama siapa pun. Ingat itu. udah lebih baik kamu pergi dari sini” seru Tama marah
Rina pun pergi sambil menahan tangis.
“kamu gapapa kan ka.” Tanya Tama“gapapa kok, makasih ya udah bantuin aku” seruku
“iya……” seru tama sambil tersenyum
Ya memang sampai sekarang aku tidak pernah mau bertemu dengan Varo lagi. Karena sikap dia yang terlalu egois, membuatku malas dekat dekat sama dia. dan sempai sekarang juga lah Graha tak ada kabar. Mungkin memang sudah saatnya aku melupakan Graha dan fokus untuk ujian UN yang tinggal menghitung hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Cinta ?
Romantikmenceritakan seorang perempuan bernama ika, yang sama sekali tidak mengerti arti Cinta. sampai suatu hari ia bertemu dengan 7 orang cowok dengan karakter yang berbeda beda. sampai suatu ketika ia bertemu dengan seorang cowok yang sangat...