The journey begin

36 0 0
                                    

Hidup tidak perlu terlalu serius, nikmatilah kesenangan walaupun sedikit selagi kau masih bernafas, karena kita tidak tahu seberapa lama kita akan hidup.

. . . . . . . . . . . . . . . . .

Waktu berlalu sangat cepat saat tertidur dan terbitlah matahari di pagi yang indah dan menghiasi langit dengan warna biru cerah.

Mereka terbangun dan segera bersiap untuk petualangan mereka ini.
Dzeref, Wizmie dan gadis tersebut berkumpul didepan gerbang kota.

Terlihat semangat Dzeref dari sorotan matanya yang penuh cahaya dan temannya, Wizmie-pun sepertinya terlihat bersemangat. Namun gadis tersebut terlihat cemas.

"Hei!" Sentak Dzeref. "Hei! HEI!! Kenapa kau melamun dari tadi?"

"O..Oh, maaf. Maaf. Aku hanya gugup karena ini petualangan pertamaku, aku sangat gugup sampai kakiku tidak bisa berhenti bergetar. Aku juga mulai mengkhawatirkan orangtuaku."

"Kau mengkhawatirkan mereka juga akhirnya" Ucap Wizmie. "Tapi kau tidak perlu khawatir, mungkin mereka juga mengerti kenapa kau kabur dari rumah."

"Baiklah."

Mereka memulai petualangan-nya menuju arah utara hutan untuk mencari bahan untuk Wizmie sekaligus makanan untuk mereka.

"Hei Wizmie, kau bilang kau sedang mencari obat-obatan kan? Tumbuhan apa yang sedang kau cari? Aku bisa membantumu."

"Oh, aku sedang mencari Mandragora tanaman ini biasa tumbuh didalam hutan dan didekat lembah. Aku senang kau membantu."

"Hei, tunggu sebentar teman-teman." Ucap si gadis mengejutkan para pria. "Apakah kalian tidak merasa bahwa hutan ini hawanya berubah menjadi lebih dingin?"

Dari arah timur ada sekilas cahaya yang sangat terang dan redup dengan sangat cepat. Karena rasa penasaran, mereka bertiga berlari menuju sumbernya.

"Darimana cahaya tadi berasal?" Ucap Dzeref. "Setelah cahaya terang tadi hawa suasana di hutan semakin berat dan dingin. Apa yang terjadi?"

"Mungkin," Wizmie menyela. "Tumbuhan yang sedang kucari ada disana. Mandragora, ini adalah jenis tumbuhan yang menyebabkan hawa disekitarnya menjadi dingin. Tidak salah lagi, mari bergegas."

Setelah mendengar ucapan Wizmie mereka bertiga berlari ke arah dalam bagian timur. Disana terdapat sebuah pohon besar menjulang tinggi keatas.

"Apakah kalian orang yang menyebabkan sungai dan danau disini menjadi beracun?" Tiba-tiba pohon itu berbicara kepada mereka. "AKAN KUBUNUH KALIAN!!"

"Apa?! Aku baru lihat pohon yang bisa berbicara seperti ini." Dzeref terkejut keheranan. "Tapi itu tidak penting, sepertinya batang pohon besar itu akan menimpa dan membunuh kita semua. LARI UNTUK HIDUPMU!!"

Mereka bertiga terpisah karena panik akan pohon besar yang berniat membunuh mereka tadi. Di lain tempat Dzeref tengah berada di sebuah gua karena kepanikan-nya membawa dia kesana.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

"Fyuuh~ Untung saja aku tidak terhantam bantang pohon itu. Tapi aku terpisah dengan mereka berdua, dan juga gua apa ini? Diatas gua ini mengalir air yang jernih, tetapi kenapa saat sampai bawah airnya berubah menghitam? Aneh sekali jika ada gua di tengah hutan besar ini, aku bahkan tidak melihat ada bukit atau gunung disini."

Light & ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang