Manusia diciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihannya, jangan menghina satu sama lain, karena setiap manusia akan bersinar dengan caranya sendiri
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
"Guanya tidak begitu gelap, hanya saat menyusuri lorong menuju 'entrance' saja gelap." komentar Wizmie, "Tidak kusangka ujiannya akan berada disini dari sekian banyaknya gua di Dzearth." menghela nafas. "kudengar di tempat ini tanamannya subur walaupun sedikit sinar matahari, juga kaya akan hasil tambangnya, dan monster yang mengerikan yang menjaga area tertentu."
"Lebih baik kita mencari tempat untuk beristirahat. Kita juga memerlukan api untuk menghangatkan kita. Ujian akan berlangsung selama 2 hari, kita juga harus mencari makanan." Dzeref memimpin. "Ngomong-ngomong, apa kau tidak apa apa berada disini bersama kita Tressa?" Tanyanya
"Aku tidak apa," jawabnya. "aku sering ikut berkemah diluar sama seperti sekarang ini, ya tapi jujur saja, ini berbeda dengan yang kualami sebelumnya."
"Baguslah jika kau tidak keberatan,tapi jika ada sesuatu, beritahu kami dan jangan bertindak sembarangan." perintah Dzeref. "Kita harus menjaga satu sama lain dan selamat sampai ujian ini selesai. Ayo kita cari tempat aman."
Mereka pergi dari 'entrance' dan masuk lebih dalam untuk mencari tempat aman untuk mereka.
Setelah beberapa saat mereka menemukan sungai besar dengan air yang jernih.
"Kita menemukan sungai" ucap Dzeref, "aku akan mengecek airnya, jika aman kita akan bermalam disini."
"Hati-hati ya!" cemas Tressa, "Jika terjadi sesuatu panggilah kami"
"Kau mencemaskanku ya? Haha. Terima kasih." canda Dzeref. "Aku kuat kok tenang saja, aku akan memanggil kalian jika sungainya aman."
Dzeref turun kebawah untuk mengecek sungai yang mereka temui itu aman atau tidak. Dzeref memasukkan kedua tangannya ke sungai itu dan mengambil air lalu mencium aroma air tersebut, dan tentu saja dia juga mencicipinya. Tidak lupa mengecek keadaan sekitar supaya tidak ada monster didekat mereka
"Hei kalian, turunlah, Kita akan berkemah disini."
Wizmie dan Tressa turun atas perintah ketua mereka, mereka melihat sekeliling sebelum menyalakan api untuk menghangatkan mereka.
"Sepertinya tidak ada monster dan hewan buas disini, kita aman. Ayo nyalakan api! Wizmie carilah tumbuhan yang bisa kita makan diatas, dan Tressa kau berjaga-jagalah disini, aku akan mencari bahan bahan yang bisa dibakar. Pakai belati ini, (memberi belati) dan Wizmie apa kau punya senjata?"
"Terima kasih ketua."
"Aku punya pedangku, ketua."
"Baiklah. Jika ada apa apa panggilah aku, dan berhati-hatilah kalian."
Setelah perundingan, mereka berpisah untuk menjalankan tugasnya. Dzeref pergi ke hutan, dan Wizmie ke arah atas. Tressa sendirian ditempat gelap itu, tapi dia diberi batu bercahaya oleh Dzeref. "Ya dia perempuan, dia pasti takut jika ditinggal sendirian ditempat yang gelap, jadi kuberi dia batu bercahaya itu." pikirnya.
Ternyata benar saja kata Dzeref, Tressa ketakutan. Walaupun dia tidak ditempat yang gelap tapi dia masih sendiri. Dia mulai cemas dan khawatir.
"Kenapa mereka lama sekali ya? Seharusnya aku meminta ketua untuk ikut dengannya." Tiba tiba ada suara seperti sesuatu yang keluar dari air dan itu membuat Tressa bertambah cemas dan mulai panik. "S-siapa itu? K-kau bukan monster kan? Ketua? Wizmie? Itu ka-kalian bukan? Jangan menakutiku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Light & Shadow
FantasyDzeref adalah seorang pemuda yang berambisi untuk menjadi ksatria yang kuat seperti ayahnya. Dia mencari pengalaman dan pengetahuan tentang kehidupan lebih luas di Dzearth. Dzeref ditemani dua teman yang selalu berada disampingnya, Wizmie dan Tressa...