Jangan pernah berburuk sangka akan sesuatu, itu hanya menimbulkan masalah dan perpecahan. berbaik sangkalah, kau dapat melerai kerisauan dan kebimbangan.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Setelah selesai melihat-lihat kota yang sejahtera itu, mereka berkunjung ke sebuah kedai untuk mengisi perut sekalian mencari informasi tentang Guild yang bagus untuk mereka. Seorang pria bertudung dan berjubah gelap duduk diseberang sembari melihat kearah mereka, entah apa yang dia rencanakan tapi itu mengganggu mereka. Bahkan setelah selesai makan, pria itu masih mengikuti kemanapun mereka pergi. Malamnya dia tidak terlihat lagi, entah kemana perginya, mungkin melaporkan informasi yang telah dia dapatkan. Mungkin.
Sudah seminggu ini dia terus menguntit mereka. Siapa yang tahan jika terus diperhatikan oleh orang asing, apalagi seminggu. Dzeref mengambil langkah besar. Mereka bertiga pergi ke sebuah gang kecil nan sepi dan langsung bersembunyi. Si penguntit kehilangan jejak mangsanya, dia terlihat kebingungan.
Dzeref meyergap si penguntit itu dari belakang."Siapa kau? Apa maumu?"
Pria itu tidak bersuara sedikitpun, dia hanya menggeram.
"Bicaralah!" Seru Wizmie sembari mengeluarkan belati kecil di sakunya. "Atau aku akan memaksamu untuk bicara."
Pria itu masih tidak mau membuka mulutnya.
"Beri jalan." Ucap Tressa. "Serahkan padaku."
Tressa berdiri berhadapan dengan si pria itu lalu membuat pose aneh. Satu kaki yang mengangkat rendah, rok yang ditarik sampai ke paha, dan juga muka 'genit' miliknya dengan kedipan mata yang cantik.
"Hei Tuan~" Dia mendekati si pria itu. "Apakah kau mau melihat lebih jauh? Apa kau penasaran apa yang ada dibalik rok ini? Jika kau memberi tahu kami, aku akan memperlihatkannya."
Pria yang tadi hanya diam kini mulai tersenyum kecil dan mengambil nafas dalam. Bahkan Dzeref dan Wizmie meneguk air ludah mereka.
"(Hehe~ sepertinya akan berhasil. Baiklah akan aku lanjutkan.)" Pikir Tressa didalam pikirannya. "Hei Tuan~ Apa kau mau melihatnya? Aku tidak memakai 'daleman' lho." Goda Tressa.
Para pria sontak terkejut akan apa yang dikatakan oleh Tressa. Mereka semua mengangguk. "Perlihatkan! Tolong Perlihatkanlah!" Mereka bertiga kompak mengatakannya.
Sepertinya Dzeref mengalami masalah dalam pikirannya.
"(Astaga, kenapa aku melakukan ini. Sudah jelas ini adalah dosa. Aku tidak boleh terhasut rayuan syaithan. Aku harus kuat.)" "(Tapi ini bisa saja ni'mat yang diberikan Tuhan padaku. Aku harus menerimanya, aku harus melihatnya. Terima kasih, Ya Tuhan ku. Akan kuni'mati pemberian-Mu ini.)" "(Apa yang terjadi padaku? Aku tidak boleh seperti ini. Ini murni adalah dosa. Kuatkan hamba-Mu ini Ya Tuhan.)".
KAMU SEDANG MEMBACA
Light & Shadow
FantasyDzeref adalah seorang pemuda yang berambisi untuk menjadi ksatria yang kuat seperti ayahnya. Dia mencari pengalaman dan pengetahuan tentang kehidupan lebih luas di Dzearth. Dzeref ditemani dua teman yang selalu berada disampingnya, Wizmie dan Tressa...