Viona

49.5K 2.7K 93
                                    

Author POV

"Mama mau makan apa?" Viona duduk disamping Mama nya yang terbaring di rumah sakit.

"Mama mau makan apel aja, Sayang." Mama Viona menggenggam tangan Viona. "Yaudah, Viona ambilin dulu ya Ma."

Viona mengupas apelnya untuk Mama nya, mamanya dengan senang melahap apel yang disodorkan putrinya kepadanya.
"Ma, kemarin aku ketemu Bara."

"Ha? Yang benar sayang? Bara ada di Jakarta juga?" Tanya Mama penasaran.

"Iya, Ma. Malah aku ketemu adiknya juga."

"Dia punya adik?"

"Punya. Namanya Vania."

"Kayanya, baru beberapa hari kamu di Jakarta, kamu udah kenal banyak orang ya Sayang. Plus kamu ketemu Bara juga." Mama menggoda Viona.

"Ngomong ngomong, Bara gimana sekarang? Masih sama kaya dulu waktu SMA? Pas kamu ngenalin dia ke mama sama papa?"

"Beda dong Ma. Jauhh banget dari Bara yang dulu. Dia tambah ganteng sekarang. Dia juga udah jadi pilot." Puji Viona.

"Wah. Serius Vi? Kapan kapan boleh kali ya bawa Bara buat nemuin Mama sama Papa. Mama sama papa pengen banget ketemu dia. Ya walaupun dulu hubungan kalian pernah berakhir karena kalian sibuk dengan pendidikan masing masing. Tapi gak ada salahnya kan Mama ketemu dia?"

"Iya ma, kapan kapan aku bawa Bara buat nemuin Mama deh."

"Tapi... dia belum nikah kan?"

"Belum kok Ma. Kayanya sih. Soalnya aku liat dia masih sendiri aja tuh. Kalo kemana mana juga sama adiknya aja, sama Vania." Viona langsung menarik kesimpulan tanpa memastikannya terlebih dahulu.

"Syukur deh."

"Yaudah Ma. Makan lagi. Biar cepet sembuh."

✈✈✈

Vania POV

Nasib emang ya, pagi pagi gini udah disuruh masak sama Mama. Gak tau aku masih ngantuk apa? Lagian biasanya Mama yang masak, tapi kata Mama 'kamu udah jadi seorang istri, kamu harus belajar masak!! Resep mama udah siapin. Kamu tinggal ngikutin langkah langkahnya aja.' Dan aku terpaksa melakukan ini. Padahal ini masih jam 4.30 pagi. Ini belum waktunya aku bangun. Karena aku biasanya bangun jam.. 8 pagi. Hahaha.

Aku memasak dengan malas, rasa ngantuk masih menyelimutiku. Tadi malem aku tidur jam 1 karena aku gak bisa tidur. Nah si Bara? Dia udah tidur dari sore. Kebo dia mah emang. Efeknya, selama memotong sayuran, aku beberapa kali menguap.

"Hoaaam----mmpppt."

"Kalo nguap itu mulutnya ditutup, Van."

Aku kaget bukan main. Lah? Kok? Si Bara tiba tiba ada disini?
Dia udah bangun?

"Lo kok udah bangun?"

"Kita kan orang muslim, kita punya kewajiban Van. Yaitu solat. Aku bangun karena solat subuh." Jelasnya.

"Kamu udah solat belum?" Tanyanya padaku.

"Belum. Lagian gue mau nyelesain ini dulu. Ntar gue di gibeng mama lagi." Aku masih melanjutkan memotong sayurannya. Memang bener kok. Mama kalo lagi kesel udah kaya emak tiri. Bisa bisa aku kena imbasnya lagi.

"Kamu mau masak?" Bara terlihat curiga.

"Iya. Kenapa emang? Gue udah punya resep nih dari Mama. Gue jamin kali ini makanannya bakal enak."

Our Destiny [You're Perfect Pilot ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang