💫C|14💫

129 14 10
                                    


Bagi para wanita, hal yang paling menjengkelkan adalah saat kedatangan tamu yang membuat perut melilit. Apalagi kalau bukan datang bulan?

Saat datang bulan pun rasanya ingin selalu marah marah atau bisa dikatakan sensitif. Di toel sedikit saja barang barang sekitar nya akan melayang.

Slogan untuk wanita datang bulan adalah senggol bacok.

Seperti saat ini, Thania meletakkan kepalanya di meja mebelakangi teman temannya, dan terus saja meremas perutnya yang sakit. Ya, baru tadi pagi Thania datang bulan. Sejujurnya Thania belum pernah merasakan sakit saat datang bulan, baru kali ini ia merasakan perutnya sakit sekali.

Teman temannya pun sudah tak berani untuk mendekati Thania. Ara dan Lea sudah berkali kali mengajaknya untuk ke UKS saja namun malah membuat Ara dan Lea berkali kali terkena omelan Thania.

Bahkan teman laki laki yang biasa mengajaknya bercanda pun berkali kali terkena lemparan barang dari Thania. Hingga bel istirahat pun Thania masih pada posisinya. Sepanjang pelajaran tadi guru pun sudah menawarkan untuk ke UKS namun Thania menjawab ingin di kelas saja. Jadilah ia di perbolehkan dengan posisi tersebut.

"Than, gak mau kekantin?" tanya Ara.

"Enggak" ketusnya. Ara pun berjalan kekantin hanya bersama Lea.

Sampai di kantin ia langsung memilih tempat yang masih kosong dekat warung mang Otoy . Setelah Ara memesankan makanan, mereka pun menyantapnya hingga tiba tiba...

"Eh Aleale... Gua numpang disini ye sama temen temen gua, gak dapet tempat soalnya" ucapnya seraya mengajak teman temannya duduk padahal belum di jawab oleh Lea dan Ara yang kini berpandangan jengkel.

"Yehh ariari gua blom bilang boleh ya" teriaknya.

Ya, Ari dan Lea itu sudah saling mengenal. Why? Karena Ari adalah kakak kelas Lea di SMP, juga rumah mereka berdekatan. Dan yang kini duduk di depannya siapa lagi kalo bukan, Iqbal, Rivan, Dito dan Eza.

"Lo kenal Ri?"tanya

"Kenal dong, namanya Aleale"

"Ihhh nama gua itu Lea, Ariari"

Haduh, Ara fikir hari ini ia bisa makan dengan tenang karena Thania tak ikut makan di kantin. Ternyata harapannya itu tak bisa terwujud hari ini. Karena yang terkena otak seperempat itu bergabung dengannya. Bukan hanya satu, tapi dua.

"Mamang Otoy Ali Oncom. Gua pesen makanan dong. Mamang Otoy Ali Oncom. Kadang bikin keki tapi bikin hepi" Eza menyanyikan lagu dari Film kartun yang ada di chanel sebelah. Tuhkan liat saja, Lea dan Ari masih adu mulut, ditambah lagi Eza yang sedang meledek mang Otoy.

"Mang pesen dong" ujarnya masih berdiri di dekat warung mang Otoy, beruntung disana sudah tak terlalu ramai.

"Pesen paan?"

"Pesen angin. Ya pesen makanan lah mang. Kaya biasa ajah mang, pesen 5,samain" setelahnya, Eza pun duduk di sebelah Ari. Sedangkan Lea, Ara, Dito ada dihadapannya, sisanya di pihak Ari.

"Situ ngeledek ekeh terus. Nanti suka loh sama ekeh" ucapnya membuat temen temannya yang duduk disana tertawa.

"Ih mitamit, gua sleding pala lu"

"Eza tuh gak boleh gitu sama ekeh ntar beneran suka lo" ucapnya seraya membuat pesanan.

"Iyah pala lo juga beneran gua sleding"

Mungkin kalian fikir Eza dan Kawan kawan tak sopan karena sering meledek bahkan berkata seperti Eza. Namun, usia mang Otoy dan mereka pun tak jauh beda. Hanya beda dua tahun saja. Seharusnya memang mang Otoy berkuliah namun karena keuangan belum mencukupi jadilah mang Otoy yang berjualan di kantin sekolah.

Thania Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang