"Perhatian. Bagi siswa siswi kelas 11 IPA diharapkan untuk berkumpul dengan kelasnya masing masing di ruang Atas. Terimakasih." Ucap seorang pria berbadan besar di dekat sumber suara.
Aku berlari menuju lantai atas, tapi tiba tiba--
BRUKK!
Buku diary dan catatan yang aku pegang jatuh, gara gara aku menabrak seorang pria dari arah yang berlawanan. Aku sempat melihat wajah pria itu saat aku merapihkan buku yang tadi aku pegang tapi hanya sekilas, setelah itu aku langsung pergi ke lantai atas.
"Maaf aku tidak sengaja," hanya itu yang aku dengar dari ucapannya.
***
Dilantai atas, aku mendengar suara teriakan dua orang wanita. Aku mengenal betul suara itu. Ternyata dia adalah Syavina dan Serana. Mereka berdua sahabatku, eh tapi tunggu, dimana Alicya aku tidak melihatnya dari tadi.
"Hai, hari ini aku benar-benar terlambat untuk sampai lantai atas. " Ucapku lesu
"Biasanya yang paling ngaret Vina, kenapa sekarang kamu Bel?" Tanya Serana
Aku akan sedikit membahas tentang siapa aku yang sebenarnya, namaku Abeliya Nadhira Putri Nanthadiko, aku perempuan, anak dari Abah Revan Nanthadiko dan Bunda Alma Nadhira, aku anak ke 3 dari 3 bersaudara, kakak pertamaku bernama Belaqya Meiklani Putri Nanthadiko dan kakak keduaku bernama Arkan Diko Yusufi. Okelah, cukup cukup pembahasan itu sangat tidak penting.
***
Telepon ku berdering, ternyata itu pesan dari Alicya sahabatku yang tadi menghilang. Aku mengambil hp ku yang berwarna hitam pekat dari saku rok ku, lalu membuka aplikasi Line dan melihat isi pesan dari Alicya.
Alicya : Assalamu'alaikum Bel, ini aku Cia. Tolong bilangin ke sekretaris baru dikelas, hari ini aku ngga bisa hadir dikelas, aku lagi ngga enak badan aku baru pulang dari Palembang kemaren malem, jadi tumbang deeh. Makasih yaa Bell..
Abeliyanp : wa'alaikumsalam, oh yodah kamu istirahat aja dulu, nanti aku bilangin ke sekretaris baru, bawa oleh oleh ga? Wkwk
Alicya : thanks ya, bawa, ini aku udah siapin buat kamu, Vina, sama Rana nanti pulang sekolah kerumah aja yaa.
Abeliyanp : ohoke siap siap.
Setelah menjawab pesan dari Alicya aku langsung mematikan hp ku dan memasuki ruang kelas 11 Ipa 6. Aku, Vina dan Rana duduk saling berdekatan, di SMA ku, kapanpun duduk boleh pindah pindah karena bangkunya sama seperti bangku kuliahan, hari ini didepan, besok dibelakang, minggu depan di depan lagi BOLEH itu bebas. Sudahlah, itu tak penting.
Saat ada wali kelas kami masuk aku langsung menghampirinya.
"Bu maaf, Abel mau minta izin buat balik lagi ke kelas 10 Ips 3, Abel kebagian jadi panitia pendamping MOS bu, boleh?" Tanyaku sambil menebar senyum."Boleh Abel, kamu kaya ke siapa aja." Jawab Bu Defi sambil tertawa kecil.
***
Aku kembali ke kelas 10 Ips 3, saat dijalan aku berpapasan dengan Ralika dan Putri.
"Abel? Darimana? Kok ngos-ngosan?" Tanya Ralika padaku.
"Itu barusan aku habis dari kelas lari lari." Jawabku.
"Oh iya Bel, tadi Mischa sama Auwel nanyain kamu ke aku." Ucap Putri.
"Ohya? Yaudah aku kesana dulu ya, makasih ya Put, Ka." Jawabku.
***
"Assalamu'alaikum, loh, Mischa sama Auwel mana?" Tanyaku pada orang yang ada disitu.
"Tadi kak Mischa sama kak Auwel keluar nyari kakak katanya," jawab anak berrambut panjang yang manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Yang Kutunggu [HIATUS]
Jugendliteratur?✨ Apa definisi dari kata 'tunggu'? Ya. Menanti, menanti apa? Yang pasti menantikan sesuatu yang indah datang. Entah datang tepat waktu atau datang di waktu yang salah, kita tak tahu. Yang perlu kita tahu, menunggu itu melelahkan, karena apa? Karena...