Tisa terburu-buru naik bis, untung dia enggak ketinggalan.
Bis sekolah berwarna kuning ini adalah bis khusus yang mengangkut penumpang anak sekolah saja dan beroperasi ketika pagi hari dan sore hari ketika para murid harus pulang sekolah, tidak untuk umum.
Tisa men-scan kartu pelajarnya pada dekat supir, bis ini tidak menarik bayaran dari penumpangnya karena subsidi dari pemerintah.
Sekarang jam menunjukkan pukul 06.26 pagi, hampir saja terlambat karena hari Jum'at adalah hari di mana OSIS harus melaksanakan bakti sosial disekitar sekolah, semacam piket.
Tisa berjalan sampai ujung, berniat untuk duduk di kursi paling belakang. Itu adalah kursi favoritnya karena bisa membuka jendela bis dan menghirup udara pagi, meski dingin.
"Gue bilang juga apa, mending ikut appa. Lu sih telat!" Protes Sunghoon ketika ia mendapati Tisa duduk di sebelah Yeji. (Appa : ayah dalam bahasa Korea)
Tisa mendengus kesal namun tampak menghiraukan Sunghoon sementara Yeji memasang earphone di telinganya enggan mendengarkan ocehan kakaknya.
Di halte berikutnya supir mengangkut beberapa penumpang lagi, selain penumpang dari sekolah lain ada Jay dengan segala kebobrokannya menyapa semua orang dalam bis.
"Bro!" Sapa Sunghoon dari jauh.
Jay hanya melambaikan tangannya dari jauh, ia masih sibuk menyapa orang bahkan mengajak ngobrol supir. Pada dasarnya begitulah orang sunda, sok kenal sok akrab, menyenangkan.
"Berangkat bareng ini teh?" Tanya Jay sembari menunjuk Tisa dan Sunghoon bergantian.
Lagi-lagi Tisa menghiraukan mereka, emang sebenernya dia tuh gak kenal sama mereka.
Sunghoon langsung angkat bicara, "gak lah, nih si Yeji tadi telat jadi gak ikut mobil bokap dah" keluhnya.
Jay langsung duduk di sebelah Sunghoon, bangku belakang emang cukup untuk diduduki 4 orang.
Saat setelah duduk Jay menepuk tangan Yeji yang lagi sibuk main handphone, gadis itu pun menoleh sambil mencabut sebelah earphone dari telinganya.
"Kamu gak mandi ya?" Tanya Jay.
Yeji langsung keheranan.
"Kata si oppa kamu gak mandi" tunjuk Jay pada Sunghoon.
"Mwo? Aniyo!" Sunghoon langsung menggeleng, "ngadi-ngadi lu Jay! Kapan gua bilang gitu?" Dia bener-bener takut kalo Yeji ngamuk lagi. (Apa|enggak)
"OPPA!" Yeji langsung mencubit paha Sunghoon membuatnya meringis kesakitan. "Yeji tadi mandi kok kak Jay!" Katanya.
Padahal Sunghoon emang gak bilang apa-apa sama Jay, emang dasar tu anak iseng aja. Tisa yang ada di sebelah Yeji cuma bisa nahan ketawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JASUKE | Enhypen 📌
Novela JuvenilJASUKE ini bukan Jagung, Susu ditambah Keju. Di balik nama JASUKE itu berdiri tiga cowok pembuat onar dengan fondasi penuh keberanian namun juga ke kanak-kanakkan. Tanpa JASUKE, SMA Cinta Indonesia gak ada apa-apanya deh.