second/Mengejar Mimpi

82 10 96
                                    

Tugas kedua:

Mengejar Mimpi


.

.

.

Andaikan aku bisa
Melayang jauh
Berteman langit lepas

Terkadang kita lupa
Dunia ini tak akan selamanya
Menunggu kita
Menaklukan ragu, beranikan diri

Kan kukejar mimpi
Dan kuterbang tinggi
Tak ada kata tidak ku pasti bisa
Kan kucoba lagi
Ditemani pagi
Tak ada yang tak mungkin
Ku pasti bisa

Huuu uuh uuh, huu hu bisa
Huuu uuh uuh, huu hu bisa
Huuu uuh uuh, huu hu bisa

Terkadang kita lupa
Dunia ini tak akan selamanya
Menunggu kita
Menaklukan ragu, beranikan diri

Kan kukejar mimpi
Dan kuterbang tinggi
Tak ada kata tidak ku pasti bisa
Kan kucoba lagi
Ditemani pagi
Tak ada yang tak mungkin
Ku pasti bisa

Huuu uuh uuh, huu hu bisa
Huuu uuh uuh, huu hu bisa
Huuu uuh uuh, huu hu bisa

Kan kukejar mimpi
Dan kuterbang tinggi
Tak ada kata tidak ku pasti bisa
Kan kucoba lagi
Ditemani pagi
Tak ada yang tak mungkin ku pasti bisa

Tak ada yang tak mungkin ku pasti bisa
Tak ada yang tak mungkin ku pasti bias

Huuu uuh uuh, huu hu bisa
Huuu uuh uuh, huu hu bisa
Huuu uuh uuh, huu hu bisa

Ku pasti bisa ....

Suara tepuk tangan riuh menggema di seluruh ruangan cafe itu. Seorang wanita yang duduk di panggung sambil memegang gitarnya tersenyum hangat, dia merasa senang bisa menghibur pengunjung cafe temannya itu.

Wanita itu memegang mic di depannya lalu berkata, "Terimakasih, silakan dinikmati hidangannya."

Dia kemudian berdiri lalu menghampiri owner cafe—temannya sendiri—yang sedang berdiri di depan pintu kitchen cafe.

"Merdu, seperti biasanya," ucap pria yang berada dihadapan wanita itu, sembari tersenyum hangat.

"Thanks, bay the way–gue lapar nih Ren, belom makan dari sore, hehe," ucap wanita itu sambil mengelus-elus perutnya yang kempis.

"Ya ampun, Wen! Lo tuh ya, arghh! Sini!" Pria itu langsung menarik tangan wanita itu, membawanya ke salah satu kursi yang kosong, "lo jangan ke mana-mana. Duduk manis aja di situ. Paham?"

"Iya, wenda paham bos Rendy Anggara ...," ucap wanita yang bernama Wenda itu dengan logat yang dibuat-buat.

Rendy hanya menghembuskan nafas kasar dan segera berlalu meninggalkan Wenda mengambilkan makanan untuknya. Tak lama kemudian dia kembali ke tempat tadi sambil membawa nampan yang berisikan makanan lengkap dengan minumannya.

Kumpulan Tugas AW (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang