10. Secret Admirer (2)

1.7K 61 0
                                    

Oh my God mati gue! Kenapa dia tau nama gue ya?  Batin Dina

Lalu Dinda memalingkan wajahnya dan pipinya bersemu merah menahan malu. Semua mata yang ada diruangan itu memandang penasaran, maka ini membuatnya harus menjawab sapaan pria itu.

"Eh i-iya, akhirnya kita sekelas ya........Nu."

Kamvret kenapa malah kalimat itu yang gue ucapin? Kan kenal aja nggak. Beneran nih mati gue

"Lah, udah punya panggilan sayang aja lo, Din!" celetuk Jaya, sosok murid yang begitu pecicilan. Dan ucapan Jaya itu membuat Dinda mati gaya. Entah apa yang harus ia lakukan atau katakan, ia benar benar tidak mengenali sosok Wisnu. Tapi ia merasa begitu akrab dengannya.

"Jangan malu malu gitu dong, Din! Kalau mau memandang gue, pandang aja. Gapapa kok, gratis buat lo mah." ucap Wisnu lagi.

"Hah? Apaan sih lo Nu! Udah cepetan duduk sini, kasian Bu Eni kepegelan." ucap Dinda spontan

"Gak sabaran banget sih Din. Nanyi aja duduk berduanya dipelaminan." Goda Jaya lagi, yang membuat keadaan kelas semakin bersorak riuh

"Huush, sudah, sudah, Wisnu silahkan cari tempat duduk yang kosong. Syukur deh kalau ada yang kamu kenal disini. Semoga bisa memudahkan kamu buat beradaptasi." ucap Bu Eni.

Lalu Wisnu duduk disamping Jaya. Dan menikmati berlangsungnya pelajaran pertama itu.

Tapi disisi lain, hati Dinda sedang tidak karuan, jantungnyamasih berdegup sangat kencang karena lelaki itu. Ia masih mencoba mengingat dimana ia pernah bertemu wisnu sebelumnya. Tapi ia tidak menemukan jawabannya hingga pelajaran usai.

----

Istirahat kedua, mereka menghabiskannya disebuah mushola. Setelah shalat, mereka duduk berdua didepan mushola itu. Seperti biasa, mereka sibuk dengan Hp-nya masing masing. Ica sedang streaming film Disney dan channel channel prank di YouTube. Sedangkan Dinda hanya menaik turunkan layar beranda instagram di Hp-nya.

Tapi yang paling aneh adalah karena matanya tidak menatap kelayar, malah ia bulak balikan Hp-nya. Matanya menatap kosong kearah depan, otaknya sedang tidak karuan; antara memikirkan siapa pengaggum rahasia yang memberinya bekal tadi pagi dan memikirkan bagaimana Wisnu bisa mengenalnya.

Dan saat semua fikiran itu terus berputar dalam otaknya, tiba tiba sesuatu datang seperti berbisik padanya

Laah Din, untuk pertama kalinya lo berhasil buat nggak mikirin Rian... Lo berhasil

Lalu senyumnya mengembang menghiasi wajah indahnya. Tapi tak bertahan lama, wajahnya kembali terlihat murung dan bahkan mengerutkan dahinya

Laah, baru aja sebentar lo berhasil lupain Rian. Eh, udah kefikiran lagi aja. Gagal lagi deh

Semua fikiran itu terus berkecamuk. Seperti ada dua sisi dalam otaknya, seolah yang satu membenarkan dan yang lain mematahkannya. Dan ujungnya, semua fikiran gila itu malah menghadirkan sebuah tanya baru yang terasa begitu tak masuk akal

Kenapa Wisnu perkenalan dan masuk kelas di jam pelajaran ketiga? Kenapa gak pas jam pertama atau kedua?

----

Disisi lain, Wisnu meminta Jaya menemaninya mengelilingi sekolah. Seperti umunya lelaki, mereka sangat mudah beradaptasi. Tak butuh waktu lama bagi Wisnu untuk akrab dengan Jaya. Terlebih lagi karena Jaya seorang yang supel. Tapi sebenarnya, sejak tadi, Wisnu tidak begitu fokus mendengarkan penuturan Jaya. Otaknya fokus mencari sosok Dinda disetiap sudut tempat yang mereka datangi. Karena kesal, lalu Wisnu berniat mengakhiri teka teki dalam otaknya.

Cinta Sepihak -slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang