1 [Baku] - Gambar

17K 1.8K 284
                                    

Ta'jil

JENO X JAEMIN

NCT DREAM

YO! DREAM

JJEORO JUJA FIGHTING!



Jaemin punya teman sebangku disekolahnya, dan sebenarnya dia tidak punya masalah apa-apa dengan teman sebangkunya yang memang siswa pindahan.

Jaemin bukan seorang yang anti sosial sehingga dia tidak memiliki teman sebangku, hanya saja siswa dikelasnya berjumlah ganjil yabg memaksanya sendiri. Toh, ia juga tidak keberatan, selain karena bisa leluasa memiliki tempat istirahat dan barangnya, ia bisa membuat kursi disampingnya sebagai alat pertahanan jika ia tengah bermain perang bersama teman-teman sekelasnya.

Tapi sekarang kursi itu sudah diisi oleh orang lain, tepatnya teman sebangkunya selama dua bulan ini.

Awalnya Jaemin pikir teman sebangkunya itu sangat menyenangkan. Tapi itu jauh dari ekspektasinya, temannya yang bernama Lee Jeno itu sering tidur dikelas disetiap pelajaran. Tidak ada guru yang berani membangunkannya.

Rumornya adalah Lee Jeno tersebut putra pemilik sekolah ini. Klise, kata Jaemin saat mendengarnya. Lalu apakah seorang putra pemilik sekolah ini harus diberi perhatian khusus?

Tapi Jaemin yang memang seorang lelaki yang tidak peduli jika daerah nyamannya tidak diganggu sudah biasa dengan sikap Jeno yang jarang berbicara.

Hingga suatu hari, kelasnya sedang pelajaran biologi, gurunya sibuk menerangkan tentang pelajaran, sayangnya sebelum pelajaran biologi, kelasnya memiliki pelajaran olahraga. Bayangkan betapa lelahnya kelasnya yang aktif itu, bahkan Hyunjin-temannya- sudah berlabuh ke pulau kapuk sejak awal gurunya bercerita.

Jaemin yang duduk di barisan paling belakang meringis memikirkan betapa sulitnya barisan depan menahan kantuk mereka.

Jaemin menoleh ke sampingnya saat merasa ada benda yang menyentuh kulit lengannya. Menemukan Jeno tengah tertidur adalah hal biasa, hal tidak biasanya adalah wajahnya yang tampan itu tertidur menghadapnya.

Begitu damai seolah semua materi masuk ke otaknya dengan mudah, pikir Jaemin.

Bosan melanda lelaki manis itu, kelasnya terlalu hening untuk ukuran kelas aktif. Semua orang tertidur diatas meja masing-masing, terkecuali dua barisan didepan guru.

Jaemin mengambil pulpen yang sempat menyentuh tangannya. Matanya melirik buku yang menjadi alas tidur Jeno disampingnya. Tanpa sadar tangannya membuat sebuah gambar ditempat yang kosong disana, gambar sebuah bunga dan daunnya. Setelah selesai, Jaemin kembali ke posisinya.

Ia bersyukur Jeno tidak merasa terganggu dan terbangun akibat ulahnya. Jadi ia merasa tidak ada yang terjadi hari itu.

Seminggu kemudian, situasi yang sama dirasakan oleh Jaemin. Seperti dejavu, seluruh kelas hening meninggalkan ia dan anak-anak barisan depan untuk mendengarkan celotehan guru biologi. Jeno juga kembali tertidur menghadap Jaemin.

Apa aku harus menggambar lagi disana? Tanya Jaemin.

Lama berpikir akhirnya ia memutuskan untuk menggambar lagi diatas buku Jeno.

Sialnya, saat ia tengah asik menggambar, mata sipit itu terbuka dan menangkap aksinya. Jaemin malu dan terkejut bukan main, ia menjauhkan tangannnya dan berhenti menggambar. Sedetik kemudian, Jaemin kembali terkejut karena Jeno tiba-tiba tersenyum padanya.

Jaemin mau tak mau hanya membalas senyumnya.

Pulang sekolah, Jaemin menghampiri Jeno yang tengah membersihkan kelas, piket kebersihannya.

"Hey, Jen, aku minta maaf soal tadi," katanya.

Jeno yang sibuk memainkan sapu kelas tidak menoleh dari lantai yang ia lihat. "Tidak apa-apa, lagipula kau sudah melakukannya minggu kemarin," jawabnya santai tetapi berhasil membuat Jaemin hampir tersedak liurnya sendiri

"Eh? Itu...maafkan aku.. aku hanya bosan," lirihnya.

Jeno baru mengangkat wajahnya dan tesenyum tampan pada Jaemin. Jaemin kikuk dan tersenyum kembali.

"Lain kali jangan menggambar didekat wajahku, wangi dari tanganmu mengganggu tidurku," katanya.

Akhirnya Jaemin tidak pernah menggambar diatas buku Jeno lagi, tetapi Jeno terus-terus saja tertidur dengan wajah menghadaonya, membuat Jaemin terus merasa gugup karena terkadang, Jeno hanya menatapnya dan tersenyum ke arahnya.

Hari itu, Jaemin mengantuk dan akhirnya memutuskan untuk menempatkan kepalanya diatas meja dan mencoba tertidur. Ia menutup matanya, tetapi selang beberapa lama ia merasa pergerakan disampingnya. Jaemin membuka matanya lelah, dan ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya ketika Jeno melakukan hal yang sama padanya.

Tertangkap basah, akhirnya Jeno juga menyusul Jaemin untuk menempatkan kepalanya diatas meja dan mereka bertatapan.

"Sejak kapan kau melakukan itu?" bisik Jaemin.

"Sejak aku mulai tertarik padamu."

Jaemin terkejut tetapi ia tidak menyembunyikan senyumannya untuk lelaki disampingnya.

End.

Day1

Yeayy sedikit terlambat tetapi nggak papa deng. Mohon vomentnya yahh~~

[C] Ta'jil! •Nomin [PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang