Mereka berdua pernah sedekat nadi sepuluh tahun lalu saat keduanya masih sama-sama menjadi anak sekolahan, bukan karna satu sekolah mereka menjadi dekat, tapi karna keduanya selalu bertemu di suatu warnet untuk adu game satu sama lain...
Bisa dibilang mereka selalu bersaing dalam game apapun meski keduanya tidak terlalu kenal, tetapi ternyata cinta pernah tumbuh diantara keduanya, mereka menjalin cinta remaja yang begitu indah dan penuh warna sebelum kesalahpahaman, kelabilan dan keegoisan masing-masing membuat hubungan mereka hancur dan rusak.
Kini enam tahun berlalu dan mereka bertemu lagi saat keduanya sama-sama menjadi artis. Yang pria menjadi salah satu member dari grup namja kebanggaan Korea, yang gadis menjadi member girl grup rookie yang melejit karirnya. Mereka sering berada dalam satu acara tapi keduanya sama-sama tidak pernah bertegur sapa.
Jisoo yang tengah membenarkan gaun Irene mengerjap ketika seseorang memasuki ruangan sang mempelai wanita dengan suara khas yang Jisoo kenali,
"Apa semua disini sudah OK? Song Mino terlalu gugup hingga menyuruhku datang mengecek ke sini,"
Jennie tersenyum dan menyapa pria itu, "hai oppa,"
"Aku juga iya, ya tuhan dimana ponselku???!!" Pekik Irene tertahan tapi tidak bisa terlalu bergerak karna gaun mewahnya.
"santai saja noona. Siapkan mentalmu saja menghadapi kelebay an Song Mino malam ini," Sehun berucap datar, sedatar wajah tampannya malam ini. "Hai Jen," pria itu berbalik menyapa Jennie.
Dia hanya menyapa orang yang menyapanya duluan. Sekali lagi hati Jisoo terasa teriris, tapi karna yeoja itu pintar berakting, dia pura-pura menyibukkan diri membenarkan gaun sang mempelai,
JISOO .
"Seul, apa kau membawa alat jahit? Ku lihat disini sedikit kendor, kalau tidak ada, carikan aku kemiti," Perintahku pada Seulgi yang sedari tadi membantuku,
Di ruangan mempelai wanita memang hanya ada aku, Jennie, Seulgi dan sang mempelai itu sendiri, Bae Irene. Aku bisa merasakan bahwa mata tajam nan nyalang itu tengah melirikku, tapi seakan buta aku yang sudah terlatih selama hampir tiga tahun semenjak pertama kali bertemu dengannya lagi mencoba tetap tenang dan fokus pada apa yang tengah kulakukan.
Kalau meurut kalian aku bisa move on dari seorang Oh Sehun setelah enam tahun hubungan kami kandas, iya aku benarkan. Aku sudah move on darinya dan sedang menjalin kedekatan yang spesifik dengan salah satu partner kerjaku. Tapi rupanya Sehun dendam dan ingin sekali meruntuhkan dinding move on yang telah aku bangun, kurang ajar sekali kan?
Hari ini pernikahan senior atau yang bisa kusebut oppa kesayanganku dengan salah satu sahabat baikku, karna sama-sama berasal dari dunia entertaint keduanya menggelar pesta privat yang sangat mewah dan kekeluargaan. Semua kenalan dari kedua belah pihak datang, termasuk mantan kekasihku yang ternyata adalah sahabat baik kedua belah pihak.
Semalam, Irene eonnie menggelar pesta lajang dan anak blackvelvet tiba terlebih dahulu di hotel yang sekarang akan diadakan pesta pernikahannya.
Dari situlah secara perlahan kehadirannya mulai kembali meruntuhkan dinding Move On ku, Move On seorang Kim Jisoo.
published 31 Oktober 2018
Aku kadang ingin tersenyum, tapi aku tidak punya seseorang disampingku..
Mungkin aku merindukanmu,
Kemudian kita seperti ini.
Antara engkau dan aku sudah jelas.
Awalnya seperti tentang cinta, hanya seperti yang orang-orang katakan.
Mengapa kita melakukan itu meskipun kita tahu.
Sejalannya waktu, semua itu seperti gelas yang hancur,
Seperti cincin di tangan yang hilang kemilaunya..
KAMU SEDANG MEMBACA
[Story of Kim Jisoo + Oh Sehun]
FanfictionAku kadang ingin tersenyum, tapi aku tidak punya seseorang disampingku.. Mungkin aku merindukanmu + Kemudian kita seperti ini. Antara engkau dan aku sudah jelas. Awalnya seperti tentang cinta, hanya seperti yang orang-orang katakan. Mengapa kita mel...