INI originalnya adalah DARAGON version dan story from andatrash
original version cek lapaknyaa gaes.
Bayangin aja disini Jisoo belum debut sama Blackpink ya.
Pria itu melemparkan punggung seorang gadis ke sudut dinding dengan sekali hentak. Ia baru saja menyeretnya dengan paksa dan susah payah hingga berakhir di lorong sepi. Gadis itu hampir berteriak, namun sialnya ia harus meredam segala sumpah serapah yang tertahan di ujung tenggorokannya.
Ya. Itu semua adalah sebuah keharusan bagi sang gadis agar tidak menimbulkan perhatian banyak orang. Pada akhirnya ia hanya bisa meringis pelan seraya menatap nyalang pria angkuh yang berdiri di hadapannya.
"Untuk apa kau datang kemari?" tanya sang pria yang terdengar seperti bentakan.
"Bukan urusanmu!"
"Jawab pertanyaanku dengan benar!"
Gadis itu mencebik, seolah menantang sang pria yang tengah diliputi emosi tersebut dengan tingkah menyebalkannya. "Bagaimana jika aku tidak ingin menjawab pertanyaan konyolmu itu, huh?"
"Mwo?!"
Manik kelam itu menatap nyalang. Seolah predator yang mampu mematikan lawannya dalam sekali serangan. Oh, astaga! Seharusnya gadis itu tahu kini ia tengah berada dalam bahaya!
"Jika kau menarikku kemari hanya untuk menanyakan hal tak penting seperti itu, maka sebaiknya aku pergi."
Belum sempat tungkai mungil itu melangkah, namun pergerakannya harus terhenti akibat tangan kokoh sang pria yang menahan bahunya. Pria itu dengan kasar kembali membenturkan punggung sang gadis ke arah tembok hingga membuatnya meringis ngilu.
"Berhenti bermain-main denganku, Kim Jisoo!"
Di detik berikutnya, sang gadis hanya bisa terdiam. Melihat manik kelam itu tengah menatap lurus padanya membuat ia lagi-lagi terhanyut. Ck! Sialan! Pesona seorang Oh Sehun memang bukanlah tandingan rasa ego kekanakkannya.
"Mengapa kau tak memberitahuku jika ingin datang ke acara ini?"
Manik hazel itu mengerling malas. "Bukankah seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu?"
"Jangan mengalihkan pembicaraan, Nona."
"Lalu bagaimana denganmu, huh?" Jisoo bertanya dengan dagu menengadah, kedua tangannya bersedekap di depan dada, menampilkan gesture tak gentar dengan lagak angkuh sang pria di hadapan. "Kau tak merasa egois dengan dirimu sendiri?"
Sehun mendesah, mencoba melembut demi meredakan emosinya. Pria itu sadar tak mungkin melunakkan gadis keras kepala itu dengan amarahnya yang masih membumbung di ubun-ubun. "Pulanglah."
"Shireo!"
"Jisoo-ya-"
"Tidak, Sehun-ah."
Jisoo menjawab tegas seraya menatap lurus pria di hadapannya dengan rahang yang terkatup rapat. Gadis itu kini tak lagi menahan keinginannya untuk bersungguh-sungguh membantah ucapan Sehun.
Tidak. Ia tidak boleh mengalah lagi. Jisoo sudah muak melakukannya -mengalah demi pria menyebalkan tersebut.
Bagaimanapun juga ini adalah hidupnya. Ia berhak untuk melakukan apapun yang ia inginkan meski tanpa campur tangan dari pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Story of Kim Jisoo + Oh Sehun]
Fiksi PenggemarAku kadang ingin tersenyum, tapi aku tidak punya seseorang disampingku.. Mungkin aku merindukanmu + Kemudian kita seperti ini. Antara engkau dan aku sudah jelas. Awalnya seperti tentang cinta, hanya seperti yang orang-orang katakan. Mengapa kita mel...