Judul : Tear Of The Goodness
Tema : Air Mata Suci
Genre : Fantasy
Author : JenisshaAir mata gadis tersebut mengalir, matanya berwarna hijau dengan hiasan putih dipinggirnya, dan bulir-bulir mutiara menghiasi pipinya.
Melihat kematian orang yang disayangi gadis tersebut, yang melahirkan dan membesarkan dirinya dengan penuh kasih sayang membuat hasrat balas dendam memuncak.
"Kau akan menyembuhkan orang-orang disekitarmu, kau akan membebaskan mereka dari belenggu kematian Shiyori," kata ibunya sesaat sebelum makhluk tersebut membakar segalanya.
¤¤¤
Naga tersebut mengaum dengan lembut, suaranya melengking tinggi membelah langit dan memamerkan keganasannya, gadis remaja tersebut tersenyum dan menaiki punggung naga raksasa tersebut dengan perasaan takut sekaligus berdebar.
Bajunya berkibar bagai bendera merah putih saat upacara, tiap helai rambutnya terbang tertiup angin yang menari-nari dengan bahagia.
"Yo, Shiyori ... kau ingin pergi sekarang?" seseorang menepuk pundak Shiyori dengan pelan.
Shiyori menatapnya lalu tersenyum, "ya, kau mau ikut?" tanyanya sambil menjulurkan tangan agar lelaki tersebut meraihnya.
Lelaki itu — Sayaka membalas senyuman Shiyori dan menggenggam tangannya, bersama mereka pergi membelah langit siang dengan cepat.
Shiyori menggenggam tangan Sayaka sambil turun dari atas punggung naga tersebut, bangunan megah dan raksasa berdiri dengan kokoh diatas tanah coklat muda tersebut.
"Shiyori kau yakin ingin mengikuti perang tersebut? Maksudku, kau hanya seorang healer, bukan seorang prajurit dan kau bisa terbunuh sewaktu-waktu," ucap Sayaka dengan khawatir.
"Tentu saja, jangan meremehkan aku ... aku akan membalas dendam kematian ibuku," ucap Shiyori sambil mengeluarkan sebilah pedang panjang.
"Kau lihat pedang ini? Aku akan menusuknya tepat di jantungnya dengan pedang ini." Raut marah tercetak dengan jelas diwajah Shiyori.
"Nah, nah Shiyori-chan, aku ikut denganmu, aku akan melindungimu." Sayaka tersenyum seraya mengucapkan hal tersebut dan memasuki bangunan tersebut bersama Shiyori.
¤¤¤
"Jadi, kalian ingin bergabung dengan perang?" tanya seorang lelaki paruh baya bertubuh besar, "kalian, apa keahlian kalian?"
"Aku ... aku seorang healer," ucap Shiyori dengan gugup, "prajurit terlatih dari Are Vibresta." Lanjut Sayaka dengan datar.
"Are Vibresta?! Sayaka, aku mohon kerja samanya, dan Shiyori ...." Lelaki tersebut terdiam, sebelum melanjutkan dirinya menjabat tangan Sayaka tanda penobatan yang tak memakan waktu lama.
"Shiyori, maaf kami tak membutuhkan healer disini ...." Ucap lelaki tersebut dengan penuh penyesalan.
Shiyori tersentak, matanya membulat dengan lebar dan hatinya tertohok, seharusnya dari awal ia menyadarinya, healer seperti dirinya tak berguna. Seharusnya ia menyerah saja untuk membalas dendam.
Tapi nasi sudah menjadi bubur, ia telah bertekad dan melangkah maju, ia tak akan berhenti disini. Ia akan berusaha meski bila harus melawan lelaki tersebut.
"Aku ... aku tidak terimaa!!" teriak Shiyori dengan kencang, ia tak menerima keputusan ini, seharusnya ia membalas dendam, seharusnya ia bisa membunuh monster tersebut dengan kedua tangannya.
"Shiyori ... sudahlah, berhentilah seperti ini." Sayaka memegang pundak Shiyori dan berusaha menenangkan gadis tersebut.
Dengan marah Shiyori menepis tangan Sayaka, "berhenti? Orang tuaku terbunuh didepanku oleh karna makhluk tersebut!! Hanya karna aku tak bisa bertarung kau ingin mengekangku juga? Dia ibuku Sayaka!! Dia ibukuu!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Event Fantasy Kingdom
FantasyBerisikan Oneshoot dari para member yang dilakukan secara bergilir dan tema yang di berikan pertim. selamat membaca