-FIFTH-

45.2K 1.5K 29
                                    

Setelah pengakuan Nico didepan pintu, Nico dan Rhea kemudian dituntut menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Akhirnya dengan suara yang masih sedikit serak dan ingus yang keluar, Rhea menceritakan bagaimana Ia bisa bertemu Nico. Juga, Nico yang menjelaskan kejadian dimana dia -dengan brengseknya- melakukan hal paling bejat pada Rhea yang sedang mabuk.

Sungguh, Nico mengakui jika perbuatannya memang benar-benar tak patut untuk dicontoh.

Flashback on

Rhea kembali mendorong gelasnya pada bartender di hadapannya. Ini sudah gelas ketiga, dirinya sudah benar-benar mabuk. Namun, bayangan saat Papanya memaksa dia untuk menerima perjodohan itu, lagi-lagi terlintas di benak Rhea. Rhea menggeram kesal.

Perjodohan? Hell!

"Everybody full of shit!"

Rhea menjatuhkan kepalanya pada lipatan tangan di atas meja bar.

"A bottle of Tequila rose, please." kata seorang pria di samping Rhea.

Rhea memiringkan wajahnya agar dapat melihat orang di sampingnya itu. Sedikit terkejut karena Rhea tau siapa pria itu.

Pria di samping Rhea menoleh, memandang lekat Rhea. Sempat melirik gelas kosong di hadapan Rhea.

"Berapa gelas, Vin?" tanya pria itu pada bartender yang bernama Kevin, sambil mengedikkan dagunya pada Rhea.

"Only three," jawab Kevin.

"Beginner." gumam pria itu.

Pria itu menatap Rhea yang sudah mulai memejamkan matanya. Menggeleng dan meraih tangan Rhea, memapah Rhea hendak membawanya keluar dari Black Prince Club langganannya itu.

"Take off the virgin, eh?" tanya Kevin mengejek pada pria itu.

Pria itu hanya memandang Kevin datar dan mengangkat salah satu jari tengahnya tinggi-tinggi. Bukannya marah, melihat hal itu justru membuat Kevin tertawa.

"Shut up!" desis pria itu. Pria itu meletakan beberapa lembar uang seratus ribuan dihadapan Kevin dan berlalu pergi.

"Nico! Your tequila!" teriak Kevin yang dibalas dengan kibasan tangan dari pria itu -Nico-.

***

Nico membawa Rhea ke kamar hotelnya. Bukan. Nico bukannya berniat menjadikan gadis itu teman tidurnya. Tapi hanya ingin mengamankan gadis itu dari tatapan pria hidung belang di club.

Nico menidurkan Rhea. Rhea saat itu memakai dress berwarna merah maroon di atas lutut dengan high-heels hitam berkilau -yang Nico tau- bermerk Leopard. Nico menggeleng, menurutnya dress cantik yang membalut tubuh Rhea tidak layak pakai.

Sambil memandang tubuh Rhea yang tergolek lemah, Nico melipat tangannya di depan dada. Entah apa yang Nico pikirkan, tapi ini aneh. Baru pertama kali ini Nico membawa wanita ke dalam kamar hotelnya. Apalagi wanita yang tidak Ia kenal macam Rhea itu.

Oh tidak! Jangan berpikir Nico adalah seorang penikmat One night stand, bitch, jalang, atau sejenisnya. Karena tentu saja Nico bukan orang seperti itu. Sama sekali bukan.

Nico memang kerap nongkrong di club, tapi bukan berarti dia penikmat wanita di sana.

Tergoda? Tentu.

Because Of Accident Or Matchmaking?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang