PROLOG

149 22 7
                                    

Kobe adalah kota terkenal yang terletak di negara Jepang, banyak masyarakat luar yang tidak asing jika mendengar nama kota tersebut, kunjungan wisata tempat maupun oleh-oleh makanan banyak yang terkenal disana.

Selain itu, udara disini juga sangat segar dan bersih, kendaraan roda dua maupun empat belum terlalu banyak orang-orang yang memakainya, para masyarakat yang tinggal disini lebih sering berjalan kaki atau menaiki sepeda, maka dari itu polusi sangat jarang di kota Kobe ini.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) Fujitora adalah salah satu sekolah yang baru saja melakukan kelulusan, sekolah ini memiliki fasilitas cukup bagus, menjadi salah satu sekolah terfavorite bagi para calon murid yang ingin menempuh pendidikannya.

Sekolah yang memiliki bangunan sampai tingkat tiga, lapangan yang cukup luas, kantin, perpustakaan, taman, dan lain sebagainya, tidak lupa dengan sebuah lonceng besar yang terletak diatas tengah bangunan sekolah sebagai ikon dari sekolah tersebut.

Senin, 30/09/2019.

Saat ini, keadaan suasana Sekolah Fujitora ramai sekali kedatangan oleh para orang tua murid yang menunggu di halaman sekolah sambil menyambut anak-anak mereka keluar dari ruang aula, para murid memakai seragam atasan putih dan bawahan bewarna abu-abu, memakai atribut seperti ikat pinggang, dasi dan topi sebagai pelengkapnya.

Pembukaan kelulusan dilakukan di aula yang dihadiri oleh kepala sekolah, guru-guru serta siswa-siswi, saat acara dimulai, semua siswa-siswi berdiam dan suasana menjadi hening saat kepala sekolah memberikan sambutannya.

Beberapa menit berlalu, pembukaan yang disampaikan oleh kepala sekolah sudah selesai, seketika ramai akan tepuk tangan oleh para murid-murid, melemparkan topi mereka ke atas sebagai tanda sekarang mereka sudah lulus, beragam ekpresi yang dipancarkan oleh siswa-siswi ini terlihat sekali diwajahnya.

Tidak lama dari itu, kini mereka keluar berhamburan dari ruang aula, bertemu dengan orang tua mereka masing-masing, saling berpelukan, berbagi foto bersama (dengan teman maupun keluarga), canda tawa, sedih menghiasi halaman sekolah ini.

*Tak-tak..*

Suara langkah kaki seseorang yang menghampiri Hirumi.

“Hirumi, ayo kita foto bareng, sebagai kenangan-kenangan” terlihat seorang perempuan sambil memegang sebuah kamera digital dengan raut wajah yang bahagia.

“Baiklah, ayoo..”

*Cekrek-cekrek*

Setelah melakukan foto bersama, mereka saling berpelukan, tangis haru bahagia yang membanjiri wajah mereka berdua, selang beberapa menit, temannya berpamitan, karena ia dipanggil oleh teman yang lainnya.

Acara kelulusan ini sudah selesai, siswa-siswi dari orang tua mereka pulang ke rumah bersama, tapi tidak dengan Hirumi, dia hanya seorang diri.

Sedih maupun senang perasaan menyatu semua didalam hati Hirumi, pengalaman bersama teman-temannya tidak akan pernah ia lupakan.

Hirumi berjalan pulang kerumahnya dengan memakai headseat di kedua telinganya, sambil mendengarkan lagu kesukaannya.

*Tak-tak..*

Langkahnya berhenti tiba-tiba, pandangan mata Hirumi melihat kearah taman yang cukup ramai akan orang yang berlalu lalang.

"Mungkin aku akan beristirahat sebentar disana" mengecek waktu pada jam tangannya terlihat pukul 11.00, dan melanjutkan langkah kakinya menuju taman sebelum pulang ke rumahnya.

Sampai disana-

Mencari tempat, melihat pohon yang cukup besar dan duduk bersender dibawahnya dengan beralaskan rumput hijau.

"Sangat menenangkan sekali" ucap Hirumi, memejamkan mata perlahan dan menghadap ke arah langit.

*Woooosszz..*

Hembusan angin yang datang tiba-tiba, membuat dirinya terbangun, mengusap matanya, dan menguap kecil.

Mengecek waktu kembali pada jam tangannya, ternyata sudah menandakan pukul 12.00 siang, headseat yang ia pakai kini sekarang di letakan dilehernya, sebelum mulai beranjak dari tempatnya, Hirumi mencari kunciran didalam tasnya, karena angin yang berhembus tadi, membuat rambutnya terurai kemana-mana, seperti orang yang sedang menari-nari.

"Tidak ada, apakah aku lupa membawa kunciran ku?" bertanya pada dirinya sendiri, saat membuka tas dan tidak menemukan didalam sana.

*Tak-tak..*

Suara langkah kaki dan bayangan seseorang tiba-tiba mendekat ke arah Hirumi.

Hirumi yang tadinya menunduk sambil mencari-cari kunciran didalam tasnya, ia sontak langsung menoleh ke arah bayangan seseorang tersebut, ingin menatap wajah siapa seseorang itu, tetapi dirinya tidak bisa melihat jelas akan wajahnya, dikarenakan orang tersebut memakai topi dan masker hitam.

Tidak ada sepatah kata pun-

Seseorang itu melepaskan karet gelang yang ada ditangan kirinya dan memberikan karet gelangnya kepada Hirumi, karet gelang yang bewarna hitam dengan inisial huruf 'R', dia memberikan itu kepada Hirumi.

Sedikit bingung, Hirumi pun tidak mengerti-

"Kenapa?" dalam hatinya.

Tetap dalam keadaan hening, Hirumi mengambil karet gelang yang diberikan seseorang itu.

Setelah memberikan kepada Hirumi, ia pun pergi melangkah menjauh meninggalkan Hirumi, seorang laki-laki memakai sweater putih, celana pendek hitam, sepatu sneakers dan sambil membawa tas selempang dipunggung kirinya.

"Terima kasih untuk karet gelangnya!" ucap Hirumi dengan lantang sambil membulatkan kedua tangan didepan mulutnya.

Laki-laki itu hanya mengangkat tangan kanan nya ke atas sambil melambaikan kekiri-kekanan, tidak menoleh kebelakang, mungkin maksudnya "Sama-sama"? pikir Hirumi.


Thankyou for Coming to Mylife.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang