Pukul 22.00
Hirumi terbangun tiba-tiba dengan sayup kedua mata yang masih mengantuk.
Memperhatikan sekelilingnya tapi sia-sia, pandangannya tidak terlihat jelas karena sekarang ini ia merasakan kegelapan dimana-mana.
"Jam berapa ini, kok gelap sekali" bangun dari tempat tidur, meraba-raba perabotan rumah yang ia sentuh sebagai acuan dan berjalan untuk menyalakan saklar lampu kamarnya.
Melihat jam beker di samping tempat tidurnya.
"Eh?! sudah jam segini, oh iya cing kamu dimana" mencari sosok anak kucing hitam yang ia bawa sebelumnya.
Hirumi mencari didalam kamar tidurnya, lalu ke dapur, tidak menemukannya, sekarang ia berjalan menelusuri setiap sudut ruang tamu.
"Rupanya disini kamu cing" akhirnya menemukan anak kucing hitam yang sedang tertidur pulas di dekat rak lemari ruang tamu.
Hirumi yang melihat itu, ia kembali kedalam kamarnya untuk mengambil selimut kecil.
"Biar hangat" memberikan selimut kecil putih untuk anak kucing hitam itu.
"Sepertinya aku harus memberi nama untuk anak kucing ini" Hirumi berpikir sambil mengelus-elus kepala anak kucing tersebut.
"Kalau begitu.."
"Ah.., Kuro, namamu Kuro, sesuai dengan warnanya"
"Meoww" Kuro yang tiba-tiba bersuara membalas ucapan Hirumi.
Hirumi yang mendengar Kuro membalas ucapannya, sedikit terkejut dan senang, perasaannya kini tidak dapat dijelaskan.
"Mungkinkah dia menyukai nama yang ku berikan?"
..
.10 menit berlalu, Hirumi terburai dengan suasana malam ini, sambil memperhatikan Kuro yang masih tertidur dan terus mengelusnya-
"Sudah malam, aku tidak boleh berlama-lama, aku akan membersihkan diri, makan sedikit, lalu kembali pergi tidur" Hirumi yang merasakan badannya terasa sedikit lengket ia akan pergi mandi.
"Selamat malam Kuro-"
Berdiri dan berjalan meninggalkan Kuro.
..
.Pukul 05.00
*Kriing.., Kriing*
Jam beker Hirumi berdering."Hoaamm.." meregangkan kedua tangannya dan bangun dari tempat tidur untuk bersiap-siap menjalani kegiatan rutinitasnya.
Memakai sepatu dan mulai keluar rumah melakukan pemanasan kecil.
Kuro yang melihat Hirumi berjalan keluar, ia mengikutinya dari belakang.
"1..,2..,1..,2.."
"Huft.."
"Ah iya.., nanti hari ini jam 15.00, aku akan mulai bekerja ditempatnya, jadwal kelas hari ini hanya satu, kelas fotografi yang dimulai pukul 10.00, baiklah, semangat untuk hari ini" gumam Hirumi sambil melakukan lari ditempat dengan penuh antusias.
"Meoow" Kuro melompat lompat kegirangan mengelilingi Hirumi.
"Eh.., Kuro juga ikut berolahraga ya, semangat Kurooo"
"Meow.., meow"
Hirumi yang melihat Kuro dengan tingkah nya yang lucu, ia memotretnya.
"Sangat menggemaskan" ucap Hirumi dengan tawa lepasnya.
..
.Pukul 07.30
Beberapa jam telah berlalu, Hirumi mengakhiri olahraga paginya, pergi mengistirahatkan dirinya sebentar di sofa ruang tamu, setelah itu mandi dan menyiapkan sarapan untuk Kuro dan dirinya.
..
."Ini sarapanmu, makan yang lahap ya" Hirumi memberikan makanan kucing ke dalam mangkuk kecil.
"Meoww.."
Dan ini punyaku-
Yang sebelumnya Hirumi membuat sarapan telur dadar dengan nasi hangat dan beberapa salad.
Hirumi memakan makanannya dengan tenang sambil menonton televisi di pagi hari.
..
.Pukul 08.30
Selesai sarapan, kini ia melakukan bersih-bersih rumah sebentar sebelum berangkat.
"Area ini sudah kotor sekali" mengikat rambut panjangnya, memakai masker mulut dan membersihkan area tersebut dengan kemoceng yang sudah ada ditangannya.
Mengelap kaca jendela dan membersihkan beberapa debu disana.
Merapihkan dan menyusun aksesoris-aksesoris kecil serta photo-photo yang terbingkai seperti semula.
Terakhir menyapu dan mengepel lantai rumahnya.
"Hufftt, selesai juga"
Kini rumahnya terlihat sangat bersih sekali.
Pukul 09.35
"Sudah jam segini, aku harus siap-siap berangkat" melihat waktu sudah menunjukkan pukul 09.35 jam dinding yang berada di ruang tamu.
..
.Sesampainya di kampus-
Memarkirkan sepedanya dan berjalan menuju ruang kelas.
Hirumi melihat Rieyu yang kebetulan juga tidak lama sampai dari dirinya di parkiran, tetapi Hirumi berjalan duluan darinya, terlihat Rieyu ada dibelakang Hirumi dengan beberapa jarak saja.
Karena koridor yang Hirumi lewati sedikit ramai-
"Hey.."
"Hey Hirumi" Rieyu memanggil Hirumi dengan sedikit berteriak agar terdengar olehnya.
"Eh? iya, ada apa Rieyu?" menoleh dan sedikit terkejut dengan panggilan Rieyu dari belakang yang tiba-tiba.
"Kau mau pergi kemana?, studio ada di sebelah sana, kamu tidak membaca pesan di chat grup?" tanya Rieyu tanpa basa-basi, dan melihat ekspresi Hirumi yang sepertinya ia tidak menyadari tempat pertemuan kelas hari ini.
"Chat grup?" mengambil handphone didalam tas dan mengecek isi pesan grup.
"Oh hari ini langsung ke studio" Hirumi membaca isi chat grup tersebut.
"Ya karena mata kuliah hari ini fotografi, jadi langsung ke studio"
"Saat bersih-bersih tadi aku tidak sadar jika ada pesan masuk" dalam hati Hirumi, ia menaruh handphonenya kembali kedalam tasnya.
"Apakah kamu tahu studionya?" tanya Rieyu singkat.
"Tidak"
"Baiklah ikut aku" berjalan menuju ruang studio.
Hirumi mengikuti Rieyu dari belakangnya, mereka pergi bersama.
"Untung saja Rieyu memberitahuku, kalau tidak, aku bisa salah masuk kelas, dan itu pasti memalukan" dalam hati Hirumi.
Sedang membayangkan dirinya jika itu terjadi, dan perasaan lega karena ia tidak akan mengalaminya, perasaan aneh yang berbeda kini menjadi satu.
..
."Terima kasih Rieyu.." ucap Hirumi yang masih berjalan dibelakangnya.
"Untuk apa?"
"Yang tadi, untuk memberitahu ku"
"Itu tidak masalah"
"Meskipun sifatnya yang sedikit kurang menyenangkan, dia tetap peduli dengan orang lain" dalam hati Hirumi sambil tersenyum kecil dan memperhatikan punggung belakang Rieyu.
"Hey Hirumi tunggu.." teriak seorang wanita yang berlari mengejar Hirumi.
..
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thankyou for Coming to Mylife.
Romansa"Suatu saat, manusia pasti akan kembali kepada sang pencipta, takdir yang tidak dapat dihindari oleh semua orang, termasuk dirinya". Dia yang selalu berharap untuk dapat bisa hidup sedikit lebih lama lagi, percaya akan suatu keajaiban walaupun ia ta...