BAG. 05

73 18 3
                                    

Hari berikutnya-

Seperti biasa, sebelum berangkat kuliah Hirumi melakukan aktivitas rutinitasnya, bangun pagi untuk pergi berolahraga, tetapi kali ini ia bisa bersantai untuk beberapa jam kedepan, dikarenakan jam masuk kuliah pukul 09.00.

"Hufft.. huft" suara nafas Hirumi yang terengah-engah.

"Baiklah 5 putaran lagi, lalu habis ini pergi mandi, semangat!!" ucap Hirumi melanjutkan lari paginya.

Selesai itu-

Hirumi pulang, mengambil pakaian serta handuk dan berjalan ke kamar mandi.

"♪ Hoooo.. walau rintangan yang selalu datang, aku takkan pernah mundur.. oo,
walau tantangan tak pernah berhenti,
cinta takkan pernah mati..~⁠♪" suara nyanyian Hirumi yang sangat menggelegar terdengar seisi ruangan.

Selesai mandi-

Keluar kamar mandi dengan pakaian yang ia pilih untuk nanti pergi ke kampus.

"Fyuuhh.." masih mengelap rambut basahnya dengan handuk.

"Hmm jaket itu" melihat jaket hitam asing milik seseorang yang tidak ia kenal saat dirinya berada diparkiran.

"Bagaimana caranya supaya aku bisa mengembalikan ke orang itu yah, kalau saja saat itu aku hiraukan, pasti gaakan seperti ini, kenapa sih aku selalu begini."

*Kreeeuukk..*
Terdengar bunyi suara perut Hirumi.

"Baiklah nanti aku pikirkan kembali, aku sudah lapar, aku akan buat sarapan dahulu" berjalan kecil meninggalkan kamar tidur.

Pukul 08.00

Hirumi telah menyelesaikan sarapan paginya, kini sekarang ia bergegas untuk merapikan perlengkapan yang harus ia bawa hari ini untuk kuliah.

"Ini sudah, ini juga sudah, ah.., buku gambar ini, seketika mengingatkan ku akan kejadian semalam.

Melihat karet gelang inisial "R" diatas meja dan mengambil karet gelang tersebut.

Memegang buku gambar dan karet gelang secara bersamaan.

"Apa mungkin, orang itu dia?"

"Ah.., lagi-lagi gak ada bukti buat mengetahuinya, tapi karet gelang ini inisial nya cocok dengan nama dia.."

..
.

"Gatau dah.." Hirumi memikirkan hal yang tidak berguna di pagi hari membuat dirinya menjadi kesal sendiri.

Karet gelangnya ia taruh kembali diatas meja belajarnya.

"Oke sudah semua, sekarang pukul 08.30 waktunya berangkat.

Hirumi bergegas pergi untuk kuliah dengan mengendarai sepedanya.

..
.

Setelah sampai di perkuliahan-

Masuk ke dalam kelas, berjalan mencari kursi kosong, melihat kiri kanan, akhirnya ia menemukannya, tetapi tempat itu tepat sekali disampingnya kursi Rieyu.

"Banyak sekali orang-orang pada hari ini, mata kuliah hari ini sepertinya banyak yang mengambil." Hirumi bergumam sambil berjalan ke kursi kosong.

*Beberapa mahasiswa/i tingkat atas ada yang mengulang mata kuliah ini, jadi untuk beberapa alasan kenapa mata kuliah ini banyak sekali yang memilihnya kembali*

"Rieyu, kali ini dia sedang membaca buku" ucap dalam hati Hirumi sembari duduk di kursi yang ia pilih.

Selang beberapa menit kemudian, dosen datang memasuki ruangan-

Melakukan absensi lalu dimulailah pembelajaran mata kuliahnya.

Kali ini dosen menjelaskan tentang cara menggambar wajah seseorang, berbagai macam tahapan cara untuk menggambar nya, membuat sketsa dengan goresan tipis, garis yang terus terhubung, beberapa detail, dan bayangan dibeberapa bagian.

..
.

Hirumi fokus akan materi yang disampaikan oleh dosen, tetapi tidak dengan Rieyu, ia tetap masih membaca buku yang ia baca sebelumnya.

Selesai memberikan materi beserta contoh-

"Oke sekarang kalian akan mencoba membuat gambar wajah teman kalian, bisa dimulai saling menggambar dengan teman sebelah kalian, pengerjaannya jangan sampai ribut, bapak ada keperluan sebentar jadi bapak mau keluar dulu." ucap dosen yang menjelaskan tugas hari ini.

"Eh.!!?" dalam hati Hirumi yang sedikit tidak percaya, Hirumi pun menoleh ke Rieyu.

"Riee-.."

"Bisakah kamu menghadap ke arahku?" ucap Rieyu menutup bukunya dan memotong pembicaraan Hirumi tiba-tiba.

"Oh iya-iya, aku akan membalikan kursiku" gagap Hirumi seketika.

"Hufft, aku tidak tahu kenapa sekarang aku merasa sedikit takut dengannya" sambung Hirumi dalam hatinya.

Rieyu dan Hirumi saling berhadapan, mereka mulai saling menggambar wajah mereka, terjadi keheningan diantara mereka berdua, hanya terdengar suara goresan pensil.

"Hirumi, bisa kamu menoleh sedikit ke arah kanan?" instruksi Rieyu kepada Hirumi.

Hirumi pun menoleh sedikit ke kanan.

"Jika kamu ingin memposisikan wajahku, katakan saja" sambung Rieyu singkat dengan wajah datarnya.

"Oh enggak, ini udah bagus posisinya"
balas Hirumi sedikit tersenyum.

"Ok, aku akan mempertahankan posisi ini" balas Rieyu kembali.

..
.

Beberapa menit berlalu-

"Sedikit goresan untuk bayangan, seperti nya ini sudah ok" Hirumi telah menyelesaikan gambarnya.

"Rieyu apakah kamu udah selesai?" tanya Hirumi yang masih dalam posisi diam, hanya mulutnya yang bergerak sedikit untuk bertanya.

"Sebentar lagi, tolong pertahankan posisi ini sebentar lagi" lanjut men sketsa wajah Hirumi.

"Baiklah"

Masih menghadap ke Rieyu, Hirumi menutup buku gambarnya, lalu diletakkan diatas meja.

Pandangan Hirumi kini sangat jelas, yang sebelumnya ia melihat wajah lalu menggambarnya, sekarang ia menatap Rieyu langsung tanpa menggambarnya.

"Kenapa sekarang jantungku berdegup kencang, padahal tadi engga" ekspresi Hirumi yang bingung tampak jelas di wajahnya.

Rieyu yang menyadari ekspresi wajah Hirumi sedikit berubah, ia bertanya kepadanya.

"Kau tidak apa-apa?"

"Oh enggak apa-apa" ucap Hirumi.

"Baiklah, sudah selesai, kamu bisa merubah posisi mu kembali seperti sebelumnya"

"Baiklah" Hirumi kembali memposisikan kursinya ke depan kembali.

"Hirumi" panggil Rieyu.

"Iya?"

"Aku hanya ingin memberitahu, kamu mulai besok bisa langsung bekerja di toko" ucap Rieyu tanpa basa-basi.

"Benarkah?" Hirumi menoleh ke Rieyu setelah mendengar informasi tersebut.

"Ya, kamu bisa mulai dari jam 15.00 sampai jam 22.00, apakah itu tidak masalah?"

"Itu tidak masalah, terima kasih Rieyu"

"Aku tidak percaya, aku mendapatkan pekerjaan" dalam hati Hirumi.

"Baiklah, kalau begitu.." balas Rieyu singkat.

"Akhirnya.." Hirumi terlihat sangat senang akan informasi mengenai pekerjaannya, Rieyu yang melihat itu hanya memperhatikan saja dengan biasa dan tak lama ia melanjutkan kembali untuk membaca buku yang ia baca sebelumnya.

Selang beberapa menit, dosen kembali ke ruang kelas-

"Baiklah, silahkan semua kumpulkan tugas tadi ke depan" ucap dosen yang berdiri dihadapan semuanya.

Para mahasiswa/i di ruang ini, pergi berjalan untuk mengumpulkan tugas hari ini.

..
.

Thankyou for Coming to Mylife.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang