"Lalu apa yang kau inginkan dariku? Apa yang inginkan sekarang?"Ryu tersenyum sinis,
"Apa yang ku inginkan? Kau hanya harus berterus terang Park Jimin..
Hanya karena gadis di masa lalu kau melupakanku begitu saja?
Wah.. Hahaha...
Kau benar benar hebat Park Jimin"ucap Ryu sambil bertepuk tangan.
"Lalu, mengapa kau menjadikanku kekasihmu disaat kau masih memiliki perasaan untuk cinta pertamamu itu?
Ahh...
Kau melampiaskan perasaanmu padaku? Benarkan? Wah.. Park Jimin kau benar benar hebat"lanjutnya.
Ryu memaksakan senyumnya, Ia berusaha agar tidak menangis disaat saat seperti ini.
Ia benar benar kehilangan laki laki itu. Laki laki yang membuatnya sakit dan membuatnya kembali mencintainya. Laki laki yang selalu bertingkah konyol, laki laki yang selalu memperhatikannya.
Ia akan kehilangan laki laki manis yang sangat Ia sayangi.
Ryu terlihat biasa, wajahnya dipenuhi oleh senyuman dengan hati yang sudah hancur.
Tangisnya Ia tahan, Ia tidak ingin terlihat lemah di depan laki laki yang tidak bertanggung jawab akan perasaannya.
Bajingan!
Sialan!
Bangsat!
Menyebalkan!
Ryu ingin mengutarakan isi hatinya dengan berkata kasar.
Namun Ia rasa itu tidak ada gunanya. Karena hal itu tidak akan pernah ada perubahan.
Ryu tersenyum. Terpaksa.
"Sekarang,
Sebaiknya kita akhiri hubungan kita. Kita putus, anggap saja hubungan ini tidak pernah terjadi,
Semoga bahagia dengan gadis masa lalumu"kata Ryu.
Jimin terdiam sesaat.
Ryu tidak bisa menahan lagi air matanya yang hampir mengalir dengan bebas.
"Mari kita tidak saling bertemu sapa lagi..
Park Jimin.
Terimakasih atas 1 tahun hubungan konyol kita"kata Ryu.
Ryu langsung pergi meninggalkan Jimin.
Air mata Ryu mengalir saat Ia baru saja keluar dari cafe.
Jimin hanya terdiam, Ia mencerna kata kata Ryu dengan jelas.
Ia baru saja dicampakkan.
Jimin menjambak rambutnya. Dan berteriak frustasi.
Entahlah, hanya saja saat ini Jimin merasa menyesal telah menyakiti Ryu.
.
Ryu sedang terduduk di kursi taman. Tangisannya tidak berhenti sejak di cafe.
Hal itu mengundang pandangan perhatian dari banyak orang.
"Sialan!"
"Laki laki bajingan!"teriaknya.
Ryu menutup wajahnya yang dipenuhi air mata.
Ia menangis sesegukkan.
Ia benar benar tidak habis pikir dengan laki lakinya.
Ia benar benar putus dengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Regret || PJM
Fanfiction2 kali sudah kisah cintanya gagal, apakah kali ini Jimin akan berhasil mempertahankan gadisnya?