R - 3

0 0 0
                                    

"Jimin, aku harap kau tidak berpaling dari Ryu"ucap Taehyung seraya memberikan kertas kelompok kepada Jimin.

Jimin terdiam sekejap.

Pikirannya tertuju pada gadis itu. Gadis pertamanya.

Hatinya terus berkata 'Ryu. Ryu. Dan Ryu'

.

Jimin sekarang sedang berada di cafe bersama dengan Ryu.

Ryu sedang asik memainkan gadgetnya menonton acara televisi yang sebelumnya sudah terlewat.

Senyum dan tawanya tidak luntur dari wajahnya.

"Jimin, lihatlah bukankah mereka lucu"kata Ryu dengan tawanya yang pecah.

Jimin melihatnya dan tersenyum,

Pikirannya masih tertuju pada gadis pertamanya.

'Aku tidak akan meninggalkan Ryu'batinnya.

.

Keesokkan harinya..

Jimin pergi kesebuah perpustakaan kota untuk mencari bahan dari tugasnya. Ia tidak lupa menelpon partner kelompoknya dan berjanjian disana.

Jimin datang dengan setelan biasanya. Jimin memasuki perpustakaan dan disambut hangat oleh partnernya.

Jimin tersenyum melihatnya,

Lagi lagi Ia hampir melupakan gadisnya,

"Maaf kau jadi menunggu lama"kata Jimin.

Inhwa tersenyum,

"Tidak apa apa, lagi pula aku tidak terlalu lama menunggu"kata Inhwa.

Jimin duduk dikursi samping Inhwa.

Inhwa memperhatikan gerak Jimin,

"Kau orang itu kan?"kata Inhwa tiba tiba.

Membuat Jimin terdiam dan meliriknya.

"Kau orang 4 tahun lalu yang ku berikan Mocha Latte"lanjutnya.

Jimin berpikir bagaimana gadis itu bisa tau kalau itu dirinya. Yang terkapar lemah dan hampir sekarat saat itu.

"Kau setiap hari selalu memberikan surat lewat temanku, Namjoon.."

"Aku bahkan bertanya tanya saat itu kau tidak pernah kembali mengirimiku surat.."

"..sebenarnya kau kemana? Apa kau melupakanku saat itu.."

"Kupikir aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi.."

"Namun takdir berkata lain, terimakasih atas surat suratmu.."

"Aku merasa bahagia hanya dengan membaca tulisan tanganmu.."

Jimin memperhatikannya sangat dalam,

"Apa kau masih .."

"Memikirkan aku?"tanyanya.

Jimin terkejut dengan pertanyaannya,

Terkadang saat Ia membeli Mocha latte itu mengingatkannya pada Inhwa. Jimin menjadi pecinta Mocha saat itu.

Karena Inhwa.

"Aku selalu membeli Mocha Latte saat itu, karena itu aku terkadang selalu memikirkanmu.. kadang"ucap Jimin.

Inhwa tersenyum mendengarnya..

"Ayo mencari bahan tugas kita, Jimin"katanya.

Mereka berbalas senyuman dan beranjak untuk mencari bahan tugas mereka.

Regret || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang